Buah naga (genus Hylocereus), dengan warna cerahnya yang khas, telah menjadi salah satu buah tropis paling populer di dunia. Selain rasanya yang manis dan segar, warna merah mencolok atau ungu dari buah naga, terutama varietas merah (Hylocereus polyrhizus), menjadi daya tarik tersendiri.
Warna ini bukan sekadar hiasan, namun berasal dari pigmen alami dengan berbagai manfaat bagi kesehatan. Artikel ini mengupas rahasia di balik warna cerah buah naga, mengenal pigmen alaminya, serta manfaat kesehatan yang dapat diperoleh darinya.
Buah naga memiliki banyak manfaat, terutama untuk kesehatan. Buah ini bermanfaat karena mengandung banyak antioksidan. Selain itu, buah naga merah memiliki warna yang mencolok yaitu merah keunguan. Warna merah keunguan pada buah naga merah disebabkan oleh adanya pigmen antosianin.
Antosianin adalah pigmen alami yang sering ditemukan di tumbuhan. Pigmen ini memiliki warna cerah dan larut dalam air, yang bertanggung jawab memberikan warna merah muda, merah terang, ungu, dan biru pada bunga, daun, serta buah-buahan. Secara kimia, semua antosianin berasal dari senyawa dasar bernama sianidin. Variasi warna antosianin terjadi karena adanya penambahan atau pengurangan gugus hidroksil, atau melalui proses kimia seperti metilisasi (penambahan gugus metil) atau glikosilasi (penambahan gula).
Selain terkandung dalam buah naga, antosianin juga dapat ditemukan secara luas pada buah, bunga, daun, umbi-umbian, kulit batang, dan kulit buah maupun pada legum dan serealia. Berbagai produk holtikultura yang mengandung antosianin ditampilkan pada tabel 1.
Manfaat Pigmen Alami Buah Naga
Keindahan warna buah naga tidak hanya menjadi daya tarik visual, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Berikut beberapa manfaat yang ditawarkan oleh pigmen alaminya:
1. Sebagai Antioksidan
Pigmen antosianin dalam buah naga bertindak sebagai antioksidan yang kuat. Antioksidan berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan penuaan dini dan penyakit kronis seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah naga merah dapat meningkatkan kapasitas antioksidan tubuh secara signifikan
2. Menjaga Kesehatan Kulit
Kandungan pigmen antosianin pada buah naga membantu menjaga kesehatan kulit. Sebagai antioksidan, antosianin melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet (UV) dan polusi lingkungan. Selain itu, antosianin membantu memperbaiki elastisitas kulit sehingga kulit tampak lebih muda dan sehat.
3. Sebagai Pewarna Alami
Pigmen pada buah naga merah digunakan secara luas sebagai pewarna alami dalam industri makanan dan minuman. Pewarna alami dari buah naga memiliki keunggulan karena lebih aman dibandingkan dengan pewarna sintetis yang mungkin mengandung zat berbahaya. Selain itu, pigmen betalain dikenal stabil dalam proses pengolahan makanan.
4. Mendukung Fungsi Liver
Antioksidan dalam buah naga juga membantu detoksifikasi hati, sehingga meningkatkan fungsinya dalam memproses racun dan metabolisme tubuh.
5. Mencegah Penyakit Kardiovaskular
Antosianin memiliki efek melindungi jantung (cardioprotective) dengan cara mencegah oksidasi LDL, menjaga kesehatan sel endotel yang melapisi dinding pembuluh darah, sehingga mencegah kerusakan dan mengurangi risiko pembentukan gumpalan darah (platelet). Selain itu, untuk membantu mencegah tekanan darah tinggi (hipertensi), antosianin bekerja dengan menghambat aktivitas enzim angiotensin-converting enzyme (ACE), yang berperan dalam meningkatkan tekanan darah.
Baca Juga:Â Pesona Antosianin dalam Buah Naga: Keajaiban Warna dan Kesehatan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Pigmen
Meskipun memiliki potensi yang besar, pigmen alami seperti antosianin dan betalain bersifat sensitif terhadap faktor lingkungan. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi stabilitas pigmen buah naga:
1. pH Lingkungan
Stabilitas antosianin dipengaruhi oleh pH. Pada pH rendah (lingkungan asam), pigmen cenderung stabil dan menunjukkan warna merah cerah, tetapi pada pH tinggi, warnanya bisa memudar atau berubah.
2. Paparan Cahaya
Paparan sinar matahari langsung atau cahaya UV dapat memecah molekul pigmen, menyebabkan perubahan warna.
3. Suhu
Pemanasan berlebih dapat merusak pigmen, meskipun betalain lebih stabil dibandingkan antosianin terhadap suhu tinggi.
4. Oksidasi
Kontak dengan oksigen dapat menyebabkan degradasi pigmen, sehingga penyimpanan dalam wadah kedap udara.
Penulis:Â Shabrina Nur Fadhilah
Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News