Ricuh Pembelian Minyak Goreng Murah di Depok

Minyak Goreng

Akhir-akhir ini minyak goreng membuat gempar masyarakat sekitar. Keberadaannya yang menjadi sangat langka, membuat ibu-ibu memperebutkan jatah minyak goreng untuk keluarganya.

Bahkan, bukan hanya ibu-ibu saja yang merisaukan kelangkaan ini, para pedagang juga ikut merasakan hal tersebut. Terutama para pedagang gorengan dan makanan anak-anak SD.

Dari kelangkaan ini banyak sekali kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita. Kejadian risuh di beberapa masyarakat dan kalangan sudah sampai ke media sosial. Kericuhan ini hampir terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Salah satunya kericuhan ini terjadi di masyarakat Depok. Tepatnya pada Rabu, 9 Maret 2022, pukul 10.00. Salah satu wilayah di Depok, yaitu di kecamatan Sukamaju Baru RT 04/15.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Inovasi Terbaru Pengganti Minyak Goreng

Pada saat itu ada pembelian minyak goreng murah yang ditujukan hanya untuk warga RT 04 saja. Pembelian minyak goreng ini berjalan baik dan teratur. Minyak goreng yang diberikan sebanyak 2 lt dengan merk Hemart. minyak ini dibandrol dengan harga yang sangat murah yaitu Rp28.000/2lt. Harga ini adalah harga normal sebelum adanya kelangkaan, tetapi sekarang harga minyak bisa mencapai Rp47.000 – Rp53.000.

Mayang sebagai menyubsidi minyak goreng di wilayah RT 4 ini memang sering mengadakan pembelian untuk warga sekitar, bahkan sebelum adanya kelangkaan minyak goreng seperti ini. Mayang merupakan ibu rumah tangga yang memang bekerja di bagian perindustrian seperti ini. Mayang juga termasuk warga RT 04 di wilayah tersebut.

Pada hari itu juga Mayang dibantu oleh Surwati yang menjabat sebagai Ibu RT 04. Surwati berkata bahwa Mayang juga kerap membantu kita saat ada acara di wilayah rumah dengan memberikan subsidi minyak goreng dan terkadang margarin.

Hari itu Surwati bertugas untuk menyortir minyak goreng ini untuk warga RT 04. Dari sini kericuhan terjadi, pada saat warga RT 04 sedang mengantri, datanglah warga di wilayah lain yang ikut mengantri juga. Warga ini berkata bahwa disini ada info minyak murah untuk siapa saja. Tetapi saat dijelaskan oleh Surwati dan Mayang, ia tetap mengatakan ingin minyak itu dan berharap bisa membawa pulangnya.

“Minyak ini emang dari pabrik tapi jumlahnya sudah disesuaikan hanya untuk warga rt 4 saja itupun terhitung hanya untuk satu KK” ujar Surwati sebagai pengontrol pembelian minyak goreng hari itu.

Baca juga: Ihtikar Minyak Sawit

Setelah itu, akhirnya warga dari wilayah lain mengerti dan berharap besok akan ada lagsubsidi minyak goreng untuk umum. Diketahui warga ini adalah salah satu warga yang memang dekat dengan Mayang, dan memang sering mendapat minyak goreng sebelum-sebelumnya.

Bukan hanya satu orang saja yang datang, tetapi pada hari itu ada 3-4 orang lebih yang datang dengan info yang sama persis. Kesalahan informasi seperti inilah yang terkadang menyebabkan adanya kesenjangan sosial di masyarakat.

Kejadian seperti ini memang sering terjadi, bahkan banyak masyarakat yang berani sampai bertindak fisik. Seperti yang kita lihat beberapa video di sosial media yang memperlihatkan banyak masyarakat yang berebut minyak murah di supermarket tertentu.

Ada juga yang menyuruh anaknya bahkan suaminya untuk ikut mengantri, agar tidak terlihat seperti keluarga.

Kejadian seperti ini tidak sekali dua kali ditemukan di sekitar kita. Tetapi tidak perlu terlalu khawatir, penggunaan minyak goreng berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan. Lebih baik kita gunakan secukupnya, agar kelangkaan tidak terus berlanjut

Aulia Putri Rahmawati
Mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI