Sakit Bukan Penghalang untuk Menggapai Cita-Cita

Kisah Inspiratif
Gambar Tokoh Inspiratif (Sumber: Penulis)

Seorang perempuan yang bernama Reva Siti Nurjanah bisa di panggil Eva, anak ke 3 dari 4 bersaudara lahir dari bapak H. Hilman dan ibu Wina Yuliana, lahir pada tanggal 14 Maret 2006.

Ia menempuh sekolah SDN Karamat, SMPN 1 Cugenang dan sekarang SMAN 2 Cianjur duduk di kelas 2 Ia adalah saudara sekaligus ponakan saya.

Sewaktu duduk dibangku SD, sia anak yang sering sakit-sakitan ke rumah sakit sudah jadi jejak yang paling sering Ia kunjungi. Namun Allah masih memberikan kesempatan Ia untuk kembali semangatnya Ia untuk melanjutkan hidup.

Bacaan Lainnya
DONASI

Yang saya suka darinya yaitu dia optimis dalam segala usahanya, kritis dalam bertanya semua tentang hal, entah itu soal pelajaran atau yang lainnya.

Waktu masuk SMPN dia sempat ingin putus asa karena kondisinya yang selalu melemah karena jarak rumah dan sekolahnya harus naik kendaraan sedangkan Ia alergi dingin tetapi Ia tetap optimis kembali untuk melanjutkan pendidikannya.

Dia ga pintar tapi dengan rajin dan uletnya dia sering dapat Ranking 2-3, semakin semangat untuk mencapai cita-citanya yaitu menjadi seorang mahasiswa IPDN pusatnya di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Meski dia harus tetap menjalani kehidupannya tiada hari tanpa obat. 

Waktu kelas 3 dia sudah memikiran kemana Ia akan melanjutkan pendidikannya karena sekolah yang Ia mimpikan di SMAN 2 Cianjur namun Ia tidak percaya diri karena banyak teman serta kakak kelasnnya yang sering mendapat ranking 1 di SMPnya saja tidak masuk ke sekolah negeri.

Tapi Ia juga merasa ragu karena kondisi badan yang sering sakit-sakitan katanya di sekolah negeri itu banyak kegiatan karena mengandalkan menjadi seorang siswa.

“Ga mengikuti eskul ga bakalan dapet teman, dilema ini sangat memakan waktu hingga akhirnya ujian terganggu dengan hal ini” ujar Eva.

Kelulusan sudah dibagikan Eva ini masih dilema dengan masalah yang akan dia lewati, namun Ia memberanikan diri untuk daftar ke sekolah impian Ia dengan support kedua orang tuanya yang terus memberi semangat kepada Eva.

Eva semakin terang jalan yang akan di lewati dengan berkat doa dan dorongan orang tua yang begitu optimis anaknya yang akan masuk ke sekolah SMA N 2 Cianjur agar di terima.

Akhirnya Eva daftar, mengikuti testing 100 butir soal dan surat hasilnya diberikan kepada orang tuanya, waktu itu Eva gelisah memikirkan hasilnya hingga Eva sakit tidak terkontrol pikirannya.

Pada akhirnya orang tua Eva pulang membawa hasil testing Ia di sekolah SMAN 2 Cainjur dengan tulisan DI TERIMA. Akhirnya Eva sangat senang hingga Ia lupa bahwa dirinya sedang sakit.

Ia semakin yakin bahwa dirinya bisa masuk IPDN, dengan semangatnya dia mengikuti ekskul Bulu tangkis dan dipilih menjadi ketua Bulu tangkis oleh teman-temannya.

Ia tidak lupa dengan cita-citanya yang ingin masuk ke IPDN, dia yang asalnya sakit-sakitan justru dia membunuh rintangan dia dengan semangat dan optimis.

Bahkan dia mengikuti ekskul bulu tangkis, test tryout IPDN, setelah pulang sekolah dia fisik karena syarat masuk IPDN tinggi minimal 155 cm untuk perempuan sedangkan dia hanya 153cm dan dia ingin tingginya melebihi persyaratan dari IPDN. Hebatt ya diaa…

Tidak lupa juga Ia selalu bersyukur atas izin Allah Ia bisa melangkah dengan kondisi yang lemah dan cita-cita yang sangat berat.

Ia percaya bahwa sakit bukan penghalang segalanya namun penjadi pengahapus dosa-dosaku, sampai saat ini Ia masih melanjutkan perjuangannya untuk memasuki IPDN, Ia rajin sering mengikuti Tryout IPDN online.

Penulis: Shiva Salwa Alawiah
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Suryakancana

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI