Seminar tentang Bullying dan Hate Speech di Kalangan Milenial

seminar bullying

Universitas Internasional Batam (UIB) sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia dan pelaksana Triharma Universitas yang memiliki kewajiban untuk menghasilkan lulusan yang cerdas dan peduli lingkungan yang tercermin dari penguasaam soft skill, hard skill, dan pendidikan karakter juga turut aktif dalam menjalankan mata kuliah Pendidikan Pancasila.

Sehingga diperlukan program pengajaran pada mata kuliah yang tidak hanya menekankan aspek teoritis, namun juga memiliki dimensi praktis melalui pembelajaran bersama masyarakat.

Mengingat visi-misi-tujuan UIB dan hal tersebut diatas, maka dipandang perlu untuk merancang program pembelajaran yang memadukan pendekatan teoritis dan praktis dalam rangka pengembangan karakter mahasiswa yang cinta tanah air, berwawasan kebangsaan dan memiliki kepedulian sosial terhadap lingkungannya.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilaksanakanlah Proyek Pancasila untuk Program Pemberdayaan Masyarakat 2022.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Dampak Bully pada Kesehatan Psikis Anak

Jadi, mata kuliah pendidikan pancasila akan dikemas dalam tema tertentu dan dikembangkan/dirancang untuk mengatasi permasalahan riil yang dihadapi masyarakat.

Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan kegiatannya mahasiswa bekerja bersama masyarakat dan pemangku kepentingan yang lain. Dalam kegiatan penyelesaian masalah dan pembangunan di tengah masyarakat, mahasiswa sebagai agen perubahan berperan sebagai motivator, dinamisator, innovator, dan fasilitator bagi masyarakat yang didampinginya.

Proses demikian akan mendorong proses pembelajaran timbal balik antara mahasiswa dan masyarakat. Kelompok kami sendiri mengambil tema bullying dan hate speech sebagai tema luaran acara. Implementasi acara akan dilakukan di salah satu sekolah menengah atas yang terdapat di Kota Batam yaitu SMA Kartini Batam.

seminar bullying dan hate speech

Tahap pertama dalam memulai proses seminar ini adalah dilakukannya obvervasi lokasi dan wawancara dengan beberapa guru diantaranya: guru BK, guru PKN, Kepala Sekolah, dan siswa dari  SMAS Kartini Batam. Dari hasil observasi lapangan dan wawancara yang telah kami lakukan menghasilkan bahwa terdapat beberapa kasus pembullian (Bullying) di sekolah tersebut.

Baca juga: Mengenal Bullying, Dampak dan Cara Mencegahnya pada Perkembangan Anak

Melihat hasil observasi dan wawancara ini, kelompok kami memutuskan untuk menyelenggarakan sebuah seminar yang bertemakan Bullying and Hate Speech yang adakan pada tanggal 23 Maret 2022 secara offline sesuai dengan syarat dan protokal yang ada.

Salah satu protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 adalah untuk menjaga jarak antar sesama. Protokol ini tentunya sudah diseimbangi dengan penggunaan hand sanitizer juga. Kami sendiri juga sudah berusaha untuk membuat alternatif agar implementasi berjalan lancar.

Sebagai subsitusinya, kami membuat sebuah games dalam bentuk tanya jawab (QnA) yang dihadiahi souvenir menarik. Games ini menjadikan suasana saat seminar menjadi lebih hangat dan akrab satu sama lain antar target acara.

Kami juga mengundang pembicara kami yaitu kak Inggrid Chrismerry Purba untuk turut berpartisipasi dalam seminar kali ini dengan sharing mengenai pengalaman kak Inggrid yang berhubungan dengan topik kita, membagikan informasi ataupun pembelajaran yang sangat lah luar biasa.

Kami juga mengadakan sosialisasi ini dikarenakan target kami yang merupakan siswa sekolah menengah atas yang cenderung lebih menyukai aktivitas yang berkontribusi langsung. Jadi penyelenggaraan acara ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan membantu memberikan informasi-informasi dan pesan-pesan yang ingin kami sampaikan secara langsung kepada para peserta.

Sebelum melakukan sharing materi mengenai bullying dan juga hate speech ini sendiri 43 dari 73 sampel responden kami mengakui bahwa mereka cukup paham apa itu bullying dan juga hate speech secara garis besar dan sebagian besar dari mereka juga mengadari betapa penting nya belajar mengenai pancasila di lingkungan sekolah ataupun sekitar.

Baca juga: Stop, Bullying di Kalangan Anak

Dan setelah dilakukannya sharing materi kami ini, 120 dari 124 sampel responden kami mengakui bahwa pembawaan materi dari kami ini telah meningkatkan pengetahuan ataupun kesadaran mereka mengenai bullying ataupun hate speech.

Jadi bisa di simpulkan bahwa setelah melakukan sharing session mengenai bullying dan juga hate speech kami, sebagian besar dari siswa/i SMA Kartini yang menjadi sampel penelitian kami kini telah mengetahui atau menyadari penting nya pembelajaran mengenai bullying ataupun hate speech.

Artikel ini merupakan project dari Mata Kuliah Pancasila oleh mahasiswa Program Studi Manajemen, Universitas Internasional Batam.  Adapun anggota dari Kelompok 3 (Kelas Pancasila – 2GAMH) adalah sebagai berikut :

  • Billy (2141038)
  • Cristina (2141154)
  • Felycia (2141250)
  • Gilbert Chrysologus (2141089)
  • Michel Hui (2141024)
  • Thalia (2141189)

Dosen pembimbing: ibu Yuli indah Fajar Dini, S.S., M.M dan ibu Rizni Aulia Qadri, S.E., M.M

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses