Social Media: Bisakah Kalian Menggunakanku Dengan Benar?

Perkembangan yang terjadi di media massa saat ini sangatlah besar. Saat ini manusia seakan telah diubah menjadi makhluk yang tidak bisa terlepas dari teknologi. Dalam segala aspek kehidupan manusia, semua bergantung pada teknologi.  Tentunya hal tersebut tidak jauh-jauh dari hal yang bernama internet. Saat ini internet berperan penting bagi kehidupan manusia. Dari internet manusia dapat seolah sedang berkeliling dunia. Maksud dari berkeliling dunia adalah kita dapat mendapatkan apa saja yang dibutuhkan, baik berita, sampai ke hal yang kecil pun dapat kita peroleh dari internet itu sendiri.

Menurut hasil survei yang telah dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang bekerja sama dengan Survey Polling Indonesia, jumlah pengguna internet di Indonesia ini pada tahun 2018 sudah mencapai 171,17 juta jiwa dan diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya. Pengguna internet tentunya didominasi oleh kaum millennial. Sudah sangat jelas bahwa kaum millennial tidak bisa jauh-jauh dari yang namanya social media.

Namun, segala sesuatu yang ada itu pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan tergantung bagaimana kita dalam menggunakannya. Saat ini banyak sekali mucul dampak-dampak negatif dari penggunaan internet itu sendiri, terutama pada penggunaan social media. Karena mudahnya untuk mengakses internet, maka sangat mudah juga bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan-kejahatan yang dilakukan di social media atau yang biasa kita sebut yaitu cyber crime. Cyber crime merupakan bentuk kejahatan yang ada di dunia maya, yang memanfaatkan perangkat komputer dan internet sebagai sasarannya. Pemalsuan data, penyebaran konten secara illegal, pencurian data, dan penyebaran hoax pasti sudah tidak jarang lagi kita temukan saat kita mengakses internet.

Bacaan Lainnya
DONASI

Pada era sekarang banyak sekali kasus penyebaran hoax melalui sosial media, yang dengan mudah oknum tersebut menyebarkan berita hoax-nya melalui beberapa media sosial seperti whatsapp, instagram, facebook, dll. Banyak macam-macam respon dari masyarakat, mulai dari ada yang langsung percaya tanpa dicari kebenarannya, ada pula yang mencari kebenarannya terlebih dahulu. Namun, banyak juga netizen yang mudah terprovokasi akan hal tersebut, seperti dengan mengomentari tanpa dasar yang sehingga menimbulkan provokasi dan akhirnya dapat memecah belah dan memperparah keadaan. Dari penyebaran hoax tersebut, dapat juga menghasilkan komentar-komentar pedas yang dilontarkan oleh netizen.

Apa yang kita tulis di media sosial tentunya mempunyai dampak masing-masing walaupun mungkin kita tidak sadar akan hal itu. Bahkan komentar yang kita berikan kepada seseorang di sosial media pun dapat membuat orang menjadi berubah baik itu berubah menjadi baik atau malah sebaliknya. Seperti kasus yang sedang hangat kita jumpai yaitu, bunuh dirinya seorang akibat hate comment. Kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi perasaan seseorang itu setelah mendapat komentar buruk, karena setiap orang mempunyai kondisi mental yang berbeda. Orang dapat merasa sakit hanya dengan segelintir ketikan juga sepatah ucapan.

Dan juga, apa yang orang tunjukkan di social media belum tentu juga sama dengan yang ditunjukkan pada dunia nyatanya. Mungkin, pada saat di social media, orang tersebut terlihat baik-baik saja, dan bahkan terlihat mengacuhkan hate comment yang didapatkan, padahal kita tidak tahu apa yang sebenarnya orang tersebut rasakan, bisa jadi orang tersebut terus-menerus memikirkan komentar itu, dan malah menyebabkan orang tersebut menghancurkan hidupnya atau malah memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Sangat disayangkan sekali jika cara memanfaatkan social media terus menerus seperti ini. Social media yang seharusnya menjadi tempat untuk berbagi informasi dan kebaikan malah justru digunakan untuk sebaliknya. Jika terus seperti ini, lama-lama moral generasi muda pun juga akan ikut rusak.

Kita sebagai pengguna media haruslah berhati-hati dalam menggunakan sosial media yang ada. Kita juga harus pintar dalam mengolah dan menyaring hal-hal yang berasal dan yang akan kita posting pada social media. Selain itu jangan mudah percaya dan terprovokasi dengan berita yang masih simpang siur kebenarannya. Bijaksanalah dalam berkata-kata meskipun hanya melalui ketikan. Apa yang kita tabur, itu juga yang akan kita tuai. Mari kita sebarkan energi positif di social media. (DSP)

Dwina Sanriska Putri
Mahasiswi Ilmu Komunikasi FISHUM UIN Sunan Kalijaga

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI