Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan pengabdian masyarakat yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Pelaksanaan KKN ini bertujuan untuk mengimplementasikan ilmu teoritis yang sudah dipelajari ke dalam kegiatan nyata di masyarakat.
Pada periode Juli-Agustus 2023 UNS (Universitas Sebelas Maret) kembali menerjunkan mahasiswanya untuk melaksanakan kegiatan KKN yang tersebar di berbagai daerah Solo raya dalam kurun waktu 45 hari. Kelompok KKN UNS 117 melaksanakan KKN di Kelurahan Bolong, Karanganyar.
KKN Kelompok 117 UNS terdiri dari 10 anggota yaitu Aris Rizky, Riana Suprihatiningsih, Erlinda Putri Rahmawati, Bekti Nur Hidayah, Sintiya Tri Handayani, Chika Shelfia Aulia Ardhan, Angginu Pitasari, Putri Mahawati, Elsa Dwi Prawesti, dan Leoni Fathika Purwanto. Sementara itu, dosen pembimbing lapangan (DPL) kelompok ini adalah Dr. Binti Muchsini, S.Pd., M.Pd., M.Si..
Mengusung tema pendidikan, kelompok KKN UNS 117 memiliki program kerja asistensi mengajar yang diberi nama To Be (Teaching out of the box in Elementary). Program kerja To Be dilaksanakan di dua sekolah dasar yaitu SDN 01 Bolong dan SDN 02 Bolong.
Program To Be merupakan program asistensi mengajar yang menerapkan gamifikasi pembelajaran. Gamifikasi pembelajaran adalah sebuah metode pembelajaran dengan memanfaatkan elemen yang terdapat dalam sebuah game. Metode ini memiliki tujuan untuk meningkatkan keaktifan dan interaksi siswa dalam pembelajaran.
Program To Be dilaksanakan 2 kali dalam seminggu terhitung sejak Kamis, 20 Juli 2023 hingga Selasa, 22 Agustus 2023. Setiap hari Selasa dan Kamis mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB kelompok KKN UNS 117 melaksanakan program To Be. Secara keseluruhan program To Be terlaksana selama 8 kali pertemuan. Kelompok KKN UNS 117 menyiapkan pembelajaran dengan media permainan bingo, dan ular tangga.
Pelaksanaan pembelajaran dengan media bingo para siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Salah satu mahasiswa KKN akan melemparkan satu pertanyaan untuk 3 kelompok tersebut. Lalu, bagi kelompok yang dapat menjawab dengan tepat dan cepat akan berkesempatan memilih angka pada papan bingo.
Di balik angka tersebut terdapat soal yang harus dijawab oleh siswa. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat, kelompok tersebut akan mendapatkan bintang. Kegiatan tersebut dilaksanakan hingga pertanyaan pada papan bingo habis. Bagi kelompok yang memperoleh bintang paling banyak merupakan pemenangnya.
Selanjutnya untuk pelaksanaan permainan ular tangga, siswa kembali dibagi menjadi 3 kelompok. Kali ini, melibatkan 3 kelas yaitu kelas 4, 5, dan 6. Setiap kelas mengirimkan 1 perwakilan sebagai pioneer. Pada awal permainan siswa yang menjadi pioneer harus memilih pertanyaan pada kotak start jika siswa tersebut dapat menjawab maka siswa tersebut dapat melempar dadu dan berjalan.
Ketika siswa berhenti pada kotak yang berisi tangga siswa harus menjawab soal terlebih dahulu sebelum naik. Namun, jika siswa berhenti pada kotak yang berisi ular maka mereka harus turun dan menjawab soal sebagai hukuman. Bagi siswa yang mendarat pada kotak finish terlebih dahulu itulah pemenangnya.
Pembelajaran dengan media ajar tersebut mendapatkan respon yang sangat positif dari para siswa. Hal itu ditandai dengan antusias siswa selama kegiatan pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih interaktif.
Selain itu, kegiatan tersebut juga meningkatkan kerja sama antar siswa karena kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok.
Penulis: Kelompok 117 KKN UNS
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi