Teh Hijau, Minuman Sehat Penangkal Penyakit Jantung

Teh Hijau, Minuman Sehat Penangkal Penyakit Jantung
Teh Hijau (Sumber: freepik.com)

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mencatat bahwa kasus penyakit jantung menduduki salah satu posisi tertinggi dalam daftar penyebab kematian di rumah sakit rujukan di Bandar Lampung, seperti RSUD Dr. H. Abdul Moeloek.

Selain itu, berdasarkan laporan tahunan RSUDAM tahun 2023, sekitar 18% kasus rawat inap penyakit tidak menular disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.

Teh Hijau, Minuman Sehat Penangkal Penyakit Jantung
Operasi bedah jantung terbuka (CABG) ketiga dilakukan RSUD Abdul Moeloek (Dok. Pemprov Lampung).

Penelitian lokal di Bandar Lampung yang dilakukan oleh Widyastuti dkk. (2017) juga mengonfirmasi bahwa infeksi virus kardiotropik ditemukan pada sejumlah pasien dengan kasus miokarditis akut, menandakan keterkaitan nyata antara infeksi patogen dan kerusakan jantung di populasi setempat.

Urgensi Integrasi Deteksi Molekuler dalam Sistem Kesehatan dengan hasil yang menjanjikan dari penelitian deteksi molekuler, integrasi metode PCR dan RT-PCR dalam praktik klinis rutin di Provinsi Lampung sangat dianjurkan.

Bacaan Lainnya

Upaya ini bertujuan untuk mempercepat diagnosis, memungkinkan intervensi dini, serta mengurangi angka kematian akibat komplikasi penyakit jantung.

Penyakit kardiovaskuler merupakan gangguan pada jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, hipertensi, dan stroke.

Di antara berbagai jenisnya, penyakit jantung koroner adalah yang paling banyak dialami masyarakat dunia.

Hal ini karena penyakit jantung koroner sering menyerang kelompok usia produktif dan dapat menyebabkan kematian mendadak.

Kebiasaan merokok menjadi salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung pada usia muda.

Wanita perokok memiliki risiko 25% lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan pria perokok karena ukuran tubuh dan pembuluh darah yang lebih kecil.

Zat berbahaya dalam rokok seperti nikotin dan karbon monoksida mempercepat aterosklerosis, meningkatkan tekanan darah, serta merusak dinding pembuluh darah.

Paparan rokok juga dapat menurunkan fungsi organ sensorik seperti lidah, yang mencerminkan gangguan sistemik yang berdampak pada kesehatan kardiovaskular.

Gejala penyakit jantung dapat bervariasi, namun beberapa yang paling umum termasuk nyeri dada (angina), sesak napas, kelelahan yang tidak biasa, detak jantung tidak teratur, dan pembengkakan di kaki atau pergelangan.

Dalam beberapa kasus, gejala dapat muncul secara tiba-tiba, seperti pada serangan jantung, yang ditandai dengan nyeri dada hebat, menjalar ke lengan kiri atau rahang, disertai keringat dingin dan mual.

Mengenali gejala ini sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang fatal (Farhan dkk., 2020).

Solusi yang dapat diterapkan oleh masyarakat adalah mengonsumsi teh hijau dengan takaran sedang, dikarenakan teh hijau yang mengandung banyak flavonoid memiliki kemampuan dalam menghambat pembentukan kerja enzim angiotensin transferase (ACE).

Enzim ACE berperan dalam pembentukan angiotensin II yang akan mempengaruhi pembuluh darah yaitu dengan vasokontriksi, menaikan ekskresi garam dan air di ginjal sehingga mengakibatkan tekanan darah naik.

Dengan dihambatnya ACE oleh flavonoid dalam teh hijau maka proses tersebut akan terhambat sehingga pembuluh darah dapat bervasodilatasi mengakibatkan Total Peripheral Resistance (TPR) akan menurun selain itu ekskresi air dan garam di ginjal juga akan menurun sehingga cardiac output menurun dan tekanan darah turun (Annisa dkk., 2023).

Oleh karena itu, masyarakat sangat dianjurkan untuk mengonsumsi teh hijau sebagai langkah preventif dalam mendukung pencegahan penyakit jantung melalui efek antioksidan dan penurunan risiko kardiovaskular.

Teh hijau merupakan salah satu bahan yang memiliki banyak kandungan metabolit sekunder di dalamnya.

Flavonoid, polifenol, terpenoid, dan saponin merupakan jenis metabolit sekunder yang memiliki manfaat bagi kesehatan yaitu bersifat antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker.

Salah satu cara untuk mendapatkan berbagai senyawa tersebut adalah dengan ekstraksi metode maserasi, dimana senyawa aktif dilarutkan menggunakan metanol, air, etil asetat atau etanol.

Ekstraksi senyawa bioaktif dari daun teh hijau (Camellia sinensis) telah menjadi subjek penelitian yang luas karena potensi manfaat kesehatannya yang signifikan.

Berbagai komponen penting teh hijau, seperti katekin, kafein, theanine, dan flavonoid, memiliki manfaat antioksidan, anti-inflamasi, dan perlindungan neuro.

Selain berkontribusi pada kesehatan jantung, metabolisme, dan fungsi otak, senyawa-senyawa ini memiliki kemampuan untuk mencegah penyakit kronis.

Komponen utama teh, terutama teh hijau, hitam, oolong, dan putih, termasuk theanine, katekin, kafein, dan sejumlah senyawa lainnya.

Katekin, antioksidan utama dalam teh, dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk perlindungan terhadap penyakit jantung, peningkatan metabolisme, dan potensi anti-kanker (Gunawan dkk., 2024).

 

Penulis:
1. Diah Puspa Wati
2. Rahma Meira Maharani
3. ⁠Yosi Yana Rosidah
4. Rivana Agnessa Putri Purwanto
5. ⁠Andes Aulia Rahma
Mahasiswa Prodi Biologi, Universitas Lampung

 

Daftar Pustaka

Annisa, R., Tania, M., & Kurnia, D. (2023). Menjaga Kadar Kolesterol Dan Tekanan Darah Untuk Kesehatan Jantung Dengan Konsumsi Minuman Herbal Teh Hijau. Jurnal Inovasi Dan Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2(3), 54-57.

Farhan, M., Tjahajawati, S., & Murniati, N. (2020). Ambang pengecapan rasa asin pada wanita perokok. Padajdjaran Journal of Dental Researcher and Students, 4(1), 57–61.

Gunawan, FI, Putri, SA, Ramdhanawati, VU, & Umami, M. (2024). Kajian metode maserasi ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dengan berbagai pelarut. BIOSEL (Ilmu Biologi dan Pendidikan): Jurnal Penelitian Science dan Pendidikan , 13 (1), 66-75.

Widyastuti, D. A., & Nurdyansyah, F. (2017). Deteksi molekuler mikroorganisme patogen pada bahan pangan dengan metode RT-PCR. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian, 1(1), 80-89.

 

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses