Tempat Tinggal di Wilayah Pegunungan atau Kota? Tak Disangka, Bisa Memengaruhi Kualitas Bahasa Kita

Kegiatan Mahasiswa
Dokumentasi Kegiatan Mahasiswa (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Sebagai salah satu dari jajaran kota besar di Indonesia, Bandung mempunyai bahasa sunda yang dialeknya bermacam macam.

Selain bahasa Indonesia, bahasa Sunda masih banyak digunakan di perkotaan dan daerah pegunungan.

Namun, tahukah kamu tempat tinggal ternyata bisa mempengaruhi kualitas bahasa seseorang. Hal ini juga berlaku pada bahasa Sunda di Bandung.

Bacaan Lainnya
DONASI

Masyarakat di daerah pegunungan cenderung lebih fasih berbahasa Sunda dibandingkan dengan masyarakat di perkotaan.

Hal ini dikarenakan masyarakat pegunungan lebih sering menggunakan bahasa Sunda dalam kesehariannya.

”Kami masih menggunakan bahasa sunda dengan undak usuknya” ujar narasumber kami yang mengaku tinggal didaerah pegunungan.

Di pegunungan, bahasa Sunda masih digunakan dalam percakapan sehari hari. Sedangkan di perkotaan, bahasa Sunda sering bercampur dengan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari.

Beberapa narasumber kami yang tinggal di perkotaan mengaku bahwa mereka menggunakan bahasa sunda bercampur bahasa indonesia sejak dari rumah. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi?

Perbedaan letak geografis di daerah pegunungan dan perkotaan mempengaruhi penggunaan bahasa Sunda. Di daerah pegunungan, bahasa Sunda lebih umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Karena, mobilitas masyarakat pegunungan terbatas seperti jalan meliuk liuk yang mempengaruhi perjalanan. Sehingga persebaran bahasa serapan dari bahasa lain tidak terlalu mempengaruhi bahasa Masyarakat.

Contohnya, masyarakat pegunungan masih menggunakan kata-kata Sunda asli, seperti abdi (aku), iraha (kapan), atau ledok (kotor).

Perbedaan jumlah penduduk antara daerah pegunungan dan perkotaan juga mempengaruhi penggunaan bahasa Sunda.

Di perkotaan, jumlah penduduk yang padat dan beragam mempengaruhi bahasa Sunda sehingga sering tercampur dengan bahasa lain, seperti bahasa Indonesia dan bahasa asing.

Sebab, masyarakat perkotaan kerap berinteraksi dengan masyarakat yang berbeda latar belakang suku, budaya, dan pendidikan.

Jadi mereka menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa penghubung atau bahasa nasional yang bisa dimengerti semua orang.

Perubahan sosial budaya juga mempengaruhi penggunaan bahasa Sunda. Di perkotaan, masyarakatnya lebih mudah terpapar dengan budaya asing.

Sehingga mereka lebih mudah beradaptasi dengan perbedaan budaya terutama bahasa. Sebab, kota merupakan pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan hiburan.

Oleh karena itu, masyarakat urban cenderung mengikuti tren dan gaya hidup masa kini.

Penulis: Nanda Nur Amelia Putri
Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Indonesia

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI