Psikologi Islam sebagai cabang ilmu yang berkembang dalam konteks keislaman, memiliki relevansi yang mendalam dalam memahami dimensi spiritual manusia yang selama ini kurang dijadikan fokus utama dalam psikologi modern.
Dalam konteks globalisasi, integrasi antara psikologi Islam dan psikologi modern menjadi sangat penting mengingat keduanya menawarkan perspektif yang berbeda namun saling melengkapi dalam menjelaskan fenomena psikologis manusia.
Psikologi Islam menawarkan pandangan yang lebih holistik dengan mempertimbangkan aspek spiritual, moral, dan eksistensial dalam kehidupan manusia, sementara psikologi modern lebih mengutamakan pendekatan ilmiah dan materialistik yang seringkali mengabaikan dimensi spiritual.
Sejak berkembangnya psikologi sebagai ilmu yang independen di Barat pada abad ke-19, banyak teori dan metode yang dikembangkan tanpa mempertimbangkan dimensi spiritualitas manusia.
Psikologi Islam, yang berakar dari nilai-nilai ajaran Islam, justru menekankan pentingnya dimensi spiritual dalam kesehatan mental dan perilaku manusia.
Konsep-konsep seperti jiwa (nafs), fitrah, dan hubungan manusia dengan Tuhan, berperan penting dalam memahami kesehatan mental menurut pandangan Islam (Ariani & Anwar, 2023; Saifuddin, 2022).
Oleh karena itu, integrasi antara kedua pendekatan ini tidak hanya penting untuk memperkaya pemahaman tentang perilaku manusia, tetapi juga dapat memberikan kontribusi dalam memperkaya praktik terapi psikologi yang lebih holistik.
Namun, meskipun ada potensi besar untuk mengintegrasikan psikologi Islam dan psikologi modern, proses ini seringkali menemui tantangan. Perbedaan paradigma mendasar antara kedua pendekatan ini menjadi kendala utama dalam praktik.
Psikologi modern cenderung lebih bersifat sekuler dan materialistik, sementara psikologi Islam lebih menekankan pada aspek spiritualitas dan moralitas sebagai bagian integral dari kesejahteraan psikologis manusia.
Dalam praktiknya, terapi berbasis psikologi Islam sering kali sulit diterapkan secara luas, terutama dalam konteks psikoterapi di dunia Barat yang lebih mengutamakan metode empiris dan berbasis data.
Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada kajian integrasi kedua pendekatan tersebut untuk menciptakan model yang lebih komprehensif dalam mengatasi masalah psikologis manusia.
Baca Juga: Psikologi Islam
Konsep-Konsep Utama dalam Psikologi Islam
Psikologi Islam memiliki konsep-konsep dasar yang unik dan berbeda dari pendekatan psikologi Barat. Konsep-konsep utama ini mencakup pemahaman tentang jiwa (nafs), fitrah manusia, serta tujuan hidup yang terhubung dengan dimensi spiritualitas.
Dimensi an-nafs ,adalah dimensi yang memiliki sifat-sifat kebinatangan dalam sistem psikis manusia Namun demikian dapat diarahkan kepada kemanusiaan setelah mendapat pengaruh besar dari dimensi lainnya.
Dimensi nafsu memiliki dua daya utama, yaitu, pertama, al-ghadab yakni menghindarkan diri dari hal-hal yang mencelakakan diri.
Kedua, syahwaniyah, yakni mengejar hal-hal yang menyenangkan. Jadi dimensi ini, jika tidak terkendali akan mengantarkan manusia pada hidup yang hedonistik, seks, material dan lain-lain, begitu juga sebaliknya.
Dimensi al-Aql, adalah dimensi psikis manusia, dimensi ini memiliki peranan penting berupa fungsi pikiran yang berupa kualitas insaniyah pada psikis manusia. Akal mampu memperoleh bukti argumentasi logis dan mampu menghasilkan konsep dengan cara mengaktualisasikan hal yang abstrak.
Kemampuan akal juga dapat dipahami sebagai lawan dari tabiat dan kalbu. Akal mampu memperoleh kemampuan melalui nalar, tabiat mampu memperoleh pengetahuan melalui daya naluriah dan alamiah.
Dimensi Qalb, adalah dimensi ketiga dari aspek nafsiyah, dimensi ini memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan sifat insaniyah (kemanusiaan) bagi psikis manusia.
Dari sudut fungsi al-Qalb memiliki tiga fungsi yaitu, pertama, fungsi kognisi yang menimbulkan daya cipta; seperti berpikir, memahami, mengetahui, dan memperhatikan, mengingat, dan melupakan.
Kedua, fungsi emosi, yang menimbulkan daya rasa; seperti tenang, jinak atau sayang,santun dan penuh kasih sayang, kasar, takut, dengki, dan lain-lain. Ketiga, fungsi konasi, yaitu qalb yang baik, qalb yang tidak baik, dan qalb antara baik dan buruk.
Kesehatan mental dapat dipandang sebagai penyebab gangguan kejiwaan, karena sifat-sifat tersebut dapat membawa kepada ketidak tentraman jiwa (Cahyadi, 2016).
Kesehatan mental adalah kondisi yang memungkinkan pada perkembangan fisik, emosional, dan intelegensi secara keseluruhan pada individu, dan juga pada tahap perkembangan seiring bertambahnya usia orang lain. Untuk mengatasi kesehatan mental diperlukan psikoterapi.
Psikoterapi adalah pengobatan dengan cara psikologis untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku.
Integrasi agama dengan psikologi merupakan kebutuhan di dunia modern saat ini karena psikologi tidak bisa berjalan sendiri tanpa dibangkitkan oleh nilai-nilai agama Psikoterapi Islam pun mulai diperkenalkan, yaitu sebagai terapi yang diberikan dengan kembali mempelajari dan mengamalkan ajaran agama Islam.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Remaja menurut Perspektif Psikologi Islam
Pengertian Psikoterapi Islam
Psikoterapi dipahami sebagai pengobatan pikiran, lebih tepatnya pengobatan [penyakit mental yang diobati dengan metode psikologis.
Istilah ini mencakup berbagai Teknik yang dirancang untuk membantu orang mengatasi hambatan emosional dengan mengubah perilaku, pikiran dan perasaan mereka untuk membantu mereka mengatasi masalah kesehatan mental.
Psikoterapi Islam merupakan teknik pengobatan dan penyembuhan menggunakan al-Qur’an dan As-Sunnah (Hadits) sebagai sumbernya serta teori-teori dari para konselor atau ahli konseling (Karim, 2021). Dalam ajaran Islam, terdapat dua macam psikoterapi, yaitu psikoterapi duniawi dan psikoterapis ukhrawi.
Penggunakan petunjuk (hidayah) dan anugerah (wahhab) yang berisi kerangka ideologis dan teologis dari Allah SWT merupakan cara pengobatan dalam psikoterapi Ukhrawi.
Metode Psikoterapi Islam
Metode psikoterapi Islam yang dapat..digunakan secara luas untuk mencapai kesehatan.mental adalah dengan metode:
- Imaniah, yang secara harfiah berarti rasa nyaman, ialah orang yang beriman jiwanya merasa tenang dan sikapnya penuh keyakinan dalam menghadapi semua problema hidup. Yang membentuk karakter rabbani, qur’ani, malaki, rasuli, berwawasan,hari akhir, dan taqdiri.
- Islamiah, secara etimologi bermakna penyerahan, ketundukan, dan keselamatan. Seseorang yang tunduk patuh terhadap aturan Allah niscaya kehidupannya akan damai. Yang membentuk karakter syahadatain, mushalli, muzakki, sha’im, hajji.
- Ihsaniah, secara bahasa berarti baik, mengetahui hal-hal yang baik, melakukan prosedur yang baik, dan dilakukan dengan niat yang baik, yang membentuk kepribadian muhsin.
Kesimpulan
Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan bahwa Islamic psychotherapy dapat meningkatkan mental health seseorang dan salah satu cara yang paling efektif. Melalui aspek penjiwaan dan kontrol emosi yang baik dengan menerapkan psikoterapi Islam seperti ajaran agama Islam yang bersumber dari Al-quran dan Al-Hadist.
Dalam pengimplementasiannya untuk meningkatkan kesehatan mental pada individu dapat diterapkan dengan banyak seperti, penguatan rohani dzikir, shalat, mengaji, shalat sunnah, mendengarkan tausiah atau ceramah agama tentang larangan yang tidak boleh dilanggar dalam ajaran agama islam.
Hal itu semua dilakukan agar seseorang dapat hidup dengan berpegang teguh pada agama tidak mudah stress atau depresi dalam menjalani kehidupan.
Penulis: Syifaa Syauqi Andini
Mahasiswa Prodi Psikologi Islam Institut Agama Islam Negeri Langsa
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Referensi
Sri Maryati.(2024).Psikoterapi Islam untuk Meningkatkan Kesehatan Mental.Journal on Education,07 No 01, http://jonedu.org/index.php/joe
Yandi Hafizallah,dan Sadam Husin.(2019).PSIKOLOGI ISLAM Sejarah,Tokoh,dan Masa Depan.Journal of Psycology,Religion,and Humanity,1 No 01, ejurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/psc
Alfi.W.M.,Vivik S.,dan Khairunnas R.(2024).KAJIAN PSIKOLOGI ISLAM: INTEGRASI PENDEKATAN FALSAFI DAN PSIKOLOGI MODERN.Jurnal Psikologi Islam,7 Nomor 2, https://doi.org/10.46781/nathiqiyyah.v7i1
Andini, Mutiara, Aprilia, Djumi, & Distina, Primalita Putri. (2021). Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental. Psychosophia: Journal of Psychology, Religion, and Humanity, 3(2), 165–187. https://doi.org/10.32923/psc.v3i2.2093
Ikuti berita terbaru di Google News