Transformasi Perguruan Tinggi melalui Studi Wilayah

Ismail Suardi Wekke

Dalam pertemuan ilmiah di Universitas Cendrawasih (Kamis, 30 Mei 2024) bersama dengan delegasi AFRAISI (African-Asian and International Studies Institute) yang disertai anggota dari Perancis, Burkina Faso, dan Quebec (Kanada), diperbincangkan tentang bagaimana kehadiran Ensiklopedia.

Sebuah aktivitas yang sementara berlangsung juga adalah Kalimantan. Ini merupakan perhatian yang dikhaskan pada kajian wilayah. Dimana dibentuk sebuah organisasi yang khusus dalam penelitian tentang Kalimantan.

Perguruan tinggi Jepang, juga memprogramkan sebuah aktivitas yang berorientasi pada kajian wilayah, seperti Waseda University (Tokyo) yang membentuk konsorsium terkait dengan Islam dan Timur Tengah. Bahkan secara khusus disebut area studies (kajian wilayah).

Bacaan Lainnya
DONASI

Begitu juga dengan perguruan tinggi Indonesia juga sudah ada yang melaksanakannya. Seperti Universitas Indonesia yang bahkan membentuk program pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam.

Dalam pekan ini, IAIN Sorong melantik kepala Pusat Studi Islam Papua. Sebuah pusat yang akan khusus dalam aktivitas kajian terkait dengan Islam Papua.

Sementara Universitas Pendidikan Indonesia (Bandung) dan Universitas Ahmad Dahlan (Yogyakarta) mendirikan museum sebagai peluang untuk belajar dari masa lalu, kemudian mengembangkannya untuk masa depan. Ini sebuah langkah, dalam rangka mengenali diri sendiri.

Ini merupakan serangkaian pengamatan yang beberapa perguruan tinggi justru tidak menjadikannya bagian dari aktivitas. Padahal, kalaulah sebagai contoh, sebuah perguruan tinggi terletak di Sulawesi Selatan, maka paling tidak ada empat perguruan tinggi yang menjadi pusat penelitian untuk tema-tema Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar.

Sehingga di pusat studi itu, akan menjadi kesempatan dalam beraktivitas secara global dan bagi mendapatkan informasi terkini terkait dengan penelitian sesuai dengan fokus masing-masing dapat ditemukan.

Transformasi perguruan tinggi dapat dilakukan salah satunya dengan melalui metode ini. Perguruan tinggi akan memiliki kesempatan untuk menghimpun tema-tema sesuai dengan lingkungannya masing-masing. Bahkan, dapat juga menjadi rumah bagi peneliti asing yang datang dari mancanegara.

Kemudian juga dapat menggalakkan penelitian kolaboratif di mancanegara sehingga bisa mendorong wujudnya penelitian yang bisa dibaca dalam skala global. Sekaligus kesempatan menghindari praktik-praktik curang sebagaimana pencantuman nama peneliti asing padahal tidak saling kenal sama sekali.

Menjadi sebuah pertanyaan jika perguruan tinggi tidak mengenali dirinya sendiri dan lingkungannya.

Maka, dengan adanya museum sebagai sebuah aktivitas pengenalan diri sendiri dan kemudian menjadikan ini sebagai pondasi untuk menuju masa depan.

Begitu pula dengan agenda saling kenal mengenal. Seperti di perguruan tinggi seperti Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang memajang hasil karya dosen di ruang lobby rektorat.

Ini juga diartikan penulis sebagai kesempatan untuk saling mengenali kepakaran masing-masing. Sehingga jangan sampai mencari mitra kerjasama di perguruan tinggi lain, padahal di perguruan tinggi sendiri tidak saling kenal antara satu dengan lainnya.

Dalam konteks ini, menghadiri pengukuhan guru besar menjadi kesempatan untuk menelaah kepakaran rekan sejawat. Selanjutnya menjadi peluang untuk memperkuat kerjasama jika sudah dimulai. Sebaliknya, jika tidak mengenal apa yang menjadi kepakaran dan publikasi kolega, maka sudah perlu dimulai saat menerima naskah pidato guru besar. Dimana tercantum publikasi yang sudah dihasilkan.

Dalam hal-hal kecil tertentu, ada saja peluang untuk memajukan perguruan tinggi. Tidak harus dimulai dari sebuah ide ataupun gagasan yang besar. Sehingga ini menjadi awal dalam membangun ekosistem transformasi pendidikan.

Akhirnya, keberadaan sebuah perguruan tinggi tetap saja relevan dalam skala global. Tetapi sama pentingnya untuk mengukuhkan jati diri, dan memperkuat akar serta kapasitas di rumah sendiri.

Penulis: Ismail Suardi Wekke
Dosen Pascasarjana IAIN Sorong Papua Barat Daya

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI