Yayasan WWF Indonesia Hibahkan KM Menami ke BRSDM KP

berita
Tugas Baru Kapal Menami, Berlayar Bersama BRSDM KP

Kapal Motor Floating Rangers Station atau KM. FRS Menami adalah kapal pinisi yang merupakan kapal riset dan edukasi Yayasan WWF Indonesia secara resmi dihibahkan dan diserahterimakan kepada Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP), Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Menami akan melanjutkan tugasnya bersama Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi yang berada di bawah naungan BRSDM KP.

“Sejak tahun 2004, Menami telah mengarungi perairan Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, hingga perairan Bentang laut Sunda-Banda sebagai kapal riset dan edukasi konservasi kelautan tim Yayasan WWF Indonesia dan para mitra, sudah saatnya KM. Menami melanjutkan tugasnya yang lebih besar.

Bacaan Lainnya
DONASI

Kami sangat bangga dapat mendukung Program Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan, riset, pelatihan dan penyuluhan di bidang pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan khususnya di wilayah bentang laut Sunda Banda dan juga mempercepat capaian dan target-target SDG Indonesia,” ujar Aditya Bayunanda selaku Acting Chief Executive Officer Yayasan WWF Indonesia.

Baca Juga: Lama Tak Disunting, Apa Kabar Nasib ABK di Kapal Asing?

Hibah ini juga bertujuan untuk menjadikan Menami sebagai sarana pendukung peningkatan kapasitas, pengembangan dan penerapan kegiatan, serta pelaksanaan pengabdian masyarakat terkait sumber daya kelautan, perikanan, dan konservasi yang akan dilaksanakan oleh BRSDM KP.

KM. FRS Menami.

Serah terima dilakukan oleh Lukas Adhyakso, Chief Operation Officer Yayasan WWF Indonesia, kepada Dr. I Nyoman Radiarta, S.Pi, M.Sc. selaku Kepala BRSDM KP.

“Kami sampaikan terima kasih kepada Yayasan WWF Indonesia atas dihibahkannya KM. FRS Menami. Kami yakin kapal ini dapat bermanfaat untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan di Kementerian Kelautan dan Perikanan, khususnya bagi kami di BRSDM KP yang memiliki fokus utama di pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” ujar Dr. I Nyoman Radiarta,Kepala Badan BRSDM KP.

Menami adalah sebutan lokal masyarakat Wakatobi untuk salah satu ikan karang bernilai ekonomis tinggi, yaitu ikan napoleon atau napoleon wrasse (Cheilinus undulatus).

Nama ini diberikan karena KM. FRS Menami mengawali tugasnya sebagai kapal riset dan edukasi konservasi sumber daya kelautan dan perikanan yang beroperasi di perairan Wakatobi. 

Kapal ini kerap digunakan untuk kegiatan pengambilan data, monitoring kesehatan ekosistem laut, hingga penjangkauan dan penyadartahuan masyarakat pesisir yang tinggal di daerah-daerah remote dan minim akses. 

Baca Juga: Ramai Pengunjung, Berikut Fakta Taman Hiburan Sengkaling UMM

Kapal ini telah menemani berbagai kegiatan penelitian seperti pemantauan kesehatan ekosistem terumbu karang dan sosial ekonomi pesisir pada Ekspedisi Sulawesi Tenggara pada tahun 2009 dan 2016, serta Ekspedisi di perairan Alor, Nusa Tenggara Timur pada tahun 2014 dan 2017.

Menami juga sering terlibat untuk kegiatan-kegiatan kemanusian seperti dukungan kepada kegiatan tenaga medis dan pengajar desa/ kampung, bakti sosial dan lain-lain.

Sebagai penunjang fungsi kapal riset dan edukasi, KM. Menami yang berbobot 63 GT memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter dan berkapasitas 16 penumpang ini dilengkapi dengan fasilitas kelengkapan navigasi, ruang pertemuan, ruang kerja, area alat penyelaman, area dapur dan logistik, 8 kamar tamu/ VIP, dan 8 kamar ABK (anak buah kapal), 6 kamar mandi, ruang terbuka pada bagian deck, serta dukungan sarana edukasi dan riset lainnya.

Dengan sarana tersebut, Menami mampu melayani kegiatan riset, edukasi, dan pelatihan di semua wilayah perairan dan penjuru nusantara untuk penguatan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan berkelanjutan di Indonesia.

Siaran Pers

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI