Semarang – Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (FE UST) melakukan kegiatan Kuliah Kunjungan Perusahaan (KKP) ke PT Sido Muncul Indonesia, Semarang (14/5/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh 77 mahasiswa serta dosen yang ditugaskan untuk mendampingi selama kegiatan berlangsung.
KKP adalah salah satu program kuliah yang diadakan setiap tahun dengan mengunjungi perusahaan.
Mahasiswa tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga berkesempatan untuk terlibat langsung dalam situasi nyata di lapangan. Program ini juga mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
PT Sido Muncul adalah perusahaan ternama di Indonesia yang bergerak di bidang industri jamu dan herbal.
Dikenal dengan produk andalan seperti Tolak Angin, perusahaan ini telah berkembang pesat dan menerapkan standar industri modern yang berbasis inovasi dan keberlanjutan.
Baca Juga: Fenomena Creative Accounting: Bagaimana Cara Perusahaan Memanipulasi Laporan Keuangan?
Selama kunjungan, mahasiswa tidak hanya mengamati proses produksi, tetapi juga mendapatkan penjelasan langsung dari pihak perusahaan, terlibat dalam sesi tanya jawab, dan menyaksikan bagaimana prinsip-prinsip akuntansi diterapkan dalam operasi industri manufaktur.
Tujuan dari Program Studi Akuntansi FE UST yaitu memberikan pemahaman kepada mahasiswa supaya siap menghadapi dunia kerja serta mendapatkan gambaran apa yang akan dilakukan dengan menerapkan ajaran Tamansiswa.
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yang terkenal ajarannya yang dipelopori oleh Ki Hadjar Dewantara memiliki beberapa ajaran salah satunya Tri N (Niteni, Nirokke, Nambahi).
Tri N merupakan salah satu ajaran Tamansiswa yang diterapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam proses belajar.
Tri N adalah konsep pendidikan yang diterapkan untuk mendorong kemampuan belajar dan kreativitas mahasiswa agar mampu menciptakan inovasi sejak dini melalui tahapan pengamatan, peniruan, dan pengembangan.
Niteni merupakan proses kognitif yang berkaitan dengan kemampuan observasi mendalam untuk mengenali karakteristik, prosedur, dan validitas suatu objek.
Dalam praktik akuntansi dan manajemen operasional PT Sido Muncul, niteni tercermin dari proses pencatatan dan pemantauan rantai pasok bahan baku, baik simplisia maupun non-simplisia.
Setiap bahan baku yang diterima—termasuk kunyit, kencur, pala panjang (yang dipasok khusus dari Papua karena kandungan senyawanya lebih unggul dibanding pala bulat)—tidak langsung diproses, melainkan melalui proses verifikasi multi-level (multi quality controlling), yang juga terdokumentasi dalam sistem SAP.
Nirokke dalam konteks akuntansi diterapkan dengan mengadopsi praktik pencatatan dan sistem pengendalian internal yang mengikuti standar akuntansi keuangan dan prinsip-prinsip manajemen biaya yang efisien.
PT Sido Muncul meniru sistem manajemen gudang modern dengan menerapkan metode FIFO (First In First Out) yang terintegrasi dengan sistem Everest dan SAP, guna memastikan kelayakan stok bahan baku dan efektivitas biaya penyimpanan.
Penelusuran kuantitas dan mutu juga tercermin dari sistem pengemasan primer (saset) dan sekunder (dus), yang dicatat secara real-time dalam laporan produksi dan distribusi.
Nambahi menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menambahkan nilai dari proses yang sudah ada melalui inovasi dan efisiensi biaya.
Misalnya, inovasi formulasi produk baru setiap tahun (8–10 varian) bukan hanya mendukung strategi pemasaran, tetapi juga tercermin dalam penyusunan anggaran R&D, depresiasi alat laboratorium, dan penghitungan HPP (Harga Pokok Produksi).
Baca Juga: 10 Cara Memasarkan Produk Khas Sumbawa melalui E-Commerce
Laboratorium formulasi dan instrumensasi, serta mesin autopack yang mampu menghasilkan 300 saset per jam, menjadi bagian dari aset tetap produktif yang memengaruhi nilai penyusutan dalam laporan keuangan.
Setiap toples berisi 25 saset, satu dus kecil berisi 6 saset, dan satu dus besar berisi 40 dus kecil, semuanya terdata dalam sistem pengendalian stok berbasis sistem ERP.
Distribusi dikelola oleh anak perusahaan PT Muncul Mekar dan pencatatan penjualan dicatat dalam laporan konsolidasi.
Pembedaan kemasan untuk ekspor (dus putih) dan domestik (dus cokelat) juga menjadi bagian dari strategi pelaporan segmen usaha berdasarkan wilayah, sesuai dengan PSAK 5 tentang segmen operasi.
Penerapan ajaran Tamansiswa Tri N yang pertama dalam kegiatan KKP yang telah dilaksanakan adalah niteni.
Mahasiswa Program Studi Akuntansi FE UST melaksanakan kuliah kunjungan di Pabrik PT Sido Muncul untuk memantau proses produksi mulai dari bahan baku yang dipakai, peralatan dan mesin yang digunakan, tahap persiapan bahan baku, serta tahap pengolahan dan pengemasan.
Penerapan Tri N yang kedua adalah nirokke, di mana mahasiswa bisa mencontoh atau menyerap praktik positif yang diterapkan perusahaan, seperti budaya kerja profesional, menjaga kualitas bahan bahan baku, mengolah limbah dari perusahaan agar tidak mencemari lingkungan, dan inovasi produk berbasis jamu tradisional.
Baca Juga: Ajaran Tamansiwa Tri N (Niteni, Nirokake, Nambahi) dalam Membangun Karir di Bidang Akuntansi
Penerapan Tri N yang terakhir adalah nambahi, melalui kegiatan KKP ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pemahaman dalam industri manufaktur, dapat membentuk pola pikir kreatif dan adaptif dalam dunia profesional, serta mampu nambahi dan menciptakan inovasi yang bermanfaat di masa mendatang.
Melalui kegiatan ini, mahasiwa diharapkan mampu mengembangkan pola pikir adaptif dan kreatif, serta memahami secara langsung proses kerja di lapangan.
Kegiatan seperti ini memainkan peran penting dalam menghubungkan dunia pendidikan dengan industri. Di masa mendatang, diharapkan akan ada lebih banyak program serupa yang dapat memperkuat kerja sama ini.
Penulis:
1. Indhit Ambardi
2. Dafrianus Gunawan Janor
3. Rahmah Afniasani
4. Suci Imroatun Wahyu Ningsih
5. Eka Saputra Pratama
6. Muchammad Sajid
7. Hasna Febdina Sari
8. Nurul Fitratun
Mahasiswa Prodi Akuntansi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News