Ajaran Tamansiwa Tri N (Niteni, Nirokake, Nambahi) dalam Membangun Karir di Bidang Akuntansi

Businessman analyzing financial balance sheet and corporate profit report graph at office, calculating long term investment financial data, economic concept. stock market research and banking.

Permintaan terhadap lulusan Akuntansi di dunia kerja terus meningkat, namun untuk menjadi seorang akuntan yang profesional, langkah-langkah dan ujian tertentu harus dilalui untuk mendapatkan pengakuan resmi salah satunya dengan mengikuti program sertifikasi profesi. Dalam konteks ini, sertifikasi profesi dianggap sebagai sarana untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing baik di tingkat nasional maupun global.

Seorang lulusan Akuntansi dengan gelar sarjana (S.E.) mungkin memiliki pengetahuan teoritis yang baik, namun untuk menjadi seorang akuntan yang profesional dan diakui secara luas, sertifikasi profesi seperti Certified Public Accountant (CPA) atau Chartered Accountant (CA) dapat menjadi langkah yang diperlukan. Dengan sertifikasi tersebut, seorang akuntan dapat menunjukkan kepada pasar kerja bahwa mereka telah memenuhi standar kompetensi dan etika profesi yang ditetapkan.

Dengan demikian, artikel ini menyoroti pentingnya sertifikasi profesi dalam memastikan kompetensi seseorang yang telah didapatkan melalui pembelajaran, pelatihan, dan pengalaman kerja.Selain itu, artikel juga menekankan bahwa sertifikasi profesi tidak hanya memberikan legitimasi terhadap keahlian akademis seseorang, tetapi juga menetapkan standar perilaku etis yang tinggi.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Transformasi Akuntansi: Memahami Tantangan dan Peluang di Era Digital

Hal ini memberikan manfaat tidak hanya bagi individu akuntan, tetapi juga bagi klien, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, pendahuluan artikel ini memberikan gambaran yang jelas tentang pentingnya sertifikasi profesi dalam membangun karir sukses di bidang akuntansi.

Untuk mencapai status sebagai akuntan profesional, ada beberapa langkah dan ujian yang harus dilalui untuk mendapatkan pengakuan resmi. Salah satunya adalah mengikuti program sertifikasi. Salah satu perofesi yang diminati adalah menjadi akuntan publik. Keinginan mahasiswa akuntansi untuk memperoleh penghargaan finansial bukan menjadi dorongan mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik.

Hal ini dikarenakan seseorang bekerja tidak hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi saja, akan tetapi adanya alasan-alasan lain yang mendasar mengapa seseorang bekerja. Sertifikasi Profesi menjadi penting untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang berdaya saing baik pada kancah nasional hingga global (Afdatil, A.,dkk, 2021).

Sertifikasi profesi dan pendidikan berbasis kompetensi dinilai semakin penting dan menjadi peluang bagi para pencari kerja masa kini dan masa depan. Sertifikasi tidak hanya memberikan legitimasi terhadap keahlian akademis, tetapi juga menetapkan standar perilaku etis yang tinggi. Manfaatnya tidak hanya bagi individu akuntan, tetapi juga bagi klien, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan (Kusumaningrum, D & Kirowati, D. 2017).

Baca juga: Manajemen Risiko dalam Berwirausaha: Kunci Sukses untuk Masa Depan yang Lebih Terjamin

Dalam profesi sebagai konsultan pajak dibutuhkan sertifikasi sebagai bentuk pengakuan atas tingkat keahlian seorang konsultan pajak. Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, menawarkan penguatan kompetensi lulusan khususnya dalam bidang perpajakan.

Penekanan lebih pada pengetahuan dan wawasan tentang hukum dan aturan pajak didukung keterampilan teknis perpajakan melalui pelatihan brevet pajak dan kuliah praktisi dengan menghadirkan praktisi Konsultan Pajak. Untuk meningkatkan keterampilan lulusan akuntansi dalam bidang perpajakan, penambahan program pembinaan brevet pajak dianggap penting.

Program ini membantu mahasiswa akuntansi yang tertarik bekerja di bidang perpajakan dengan memberikan pemahaman tentang kewajiban perpajakan, perhitungan dan pelaporan pajak, serta persiapan untuk mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) (Wardani & Yunia, 2023). Selain sertifikasi  dalam bidang pajak, motivasi sosial dan personalitas memiliki pengaruh yang signifikan juga  terhadap minat mahasiswa jurusan akuntansi yang ingin mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) (Prabowo, 2020).

Peran sertifikasi profesi sangat penting karena menjadi penentu kualitas layanan yang diberikan oleh konsultan. Sertifikasi membantu menetapkan standar yang jelas dalam industri, memperkuat kepercayaan diri individu, dan mendorong pertumbuhan karir (Cahya, Y. A., & Erawati, T. 2021)

Hari Pendidikan Nasional memiliki hubungan yang erat dengan peran sertifikasi profesi dalam membangun karir sukses di bidang akuntansi. Pada Hari Pendidikan Nasional, kita menghargai pentingnya pendidikan sebagai landasan utama dalam mencapai kesuksesan di berbagai bidang, termasuk akuntansi. Dalam konteks akuntansi, sertifikasi profesi menjadi instrumen yang sangat penting dalam membangun karir yang sukses.

Baca juga: Kolaborasi Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kemendikbud dengan PT. Reckitt Benkiserr Indonesia: Mempersiapkan Kompetensi Mahasiswa untuk Karir di Industri FMCG (Fast Moving Consumer Good)

Sertifikasi profesi seperti Certified Public Accountant (CPA) atau Chartered Accountant (CA) membuktikan kompetensi dan keahlian yang relevan dalam bidang akuntansi. Sertifikasi tersebut memberikan pengakuan dan kepercayaan dari pihak terkait, seperti perusahaan, klien, dan pemerintah.

Dengan memiliki sertifikasi profesi, seorang akuntan dapat meningkatkan peluang karirnya, mendapatkan pengakuan yang lebih luas, dan memperoleh akses ke peluang pekerjaan yang lebih baik. Oleh karena itu, pada Hari Pendidikan Nasional, penting untuk mengingatkan para calon akuntan tentang pentingnya pendidikan formal dan sertifikasi profesi dalam membangun karir sukses di bidang akuntansi.

Dalam ajaran ketamansiswaan dikenal istilah Tri N. Ajaran ini terdiri atas niteni, nirokake, dan nambahi. Ajaran ini menyatakan bahwa untuk mempelajari segala sesuatu bisa ditempuh dengan cara “mengenali dan mengingat” sesuatu yang dipelajari (niteni), menirukan sesuatu yang dipelajari (nirokake), serta mengembangkan sesuatu yang telah dipelajari (nambahi).

Dalam perkembangan sertifikasi profesi tidak terlepas dari ajaran Tamansiswa tersebut, yang mana profesi di Indonesia semakin banyak seiring berjalannya waktu dan kebutuhan akan kompetensi yang dimiliki oleh setiap orang. Sertifikasi profesi bertujuan untuk memastikan kompetensi seseorang yang telah didapatkan melalui pembelajaran, pelatihan, maupun pengalaman kerja.

Dengan banyaknya kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan seseorang untuk menunjang suatu pekerjaan maka banyak lembaga sertifikasi profesi yang mengadakan berbagai macam sertifikasi yang dibutuhkan. Melalui ajaran ini maka lulusan akuntansi dalam memlih karier di bidang akuntansi senantiasa akan memperkuat kompetensi yang akan meningkatkan profesionalitasnya dalam berkarier.

Sertifikasi profesi tidak hanya memberikan pengakuan resmi terhadap kompetensi seseorang, tetapi juga menetapkan standar perilaku etis yang tinggi. Dengan memiliki sertifikasi profesi, seorang akuntan dapat memperlihatkan kepada pasar kerja bahwa mereka telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Hal ini membantu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang akuntansi, baik di tingkat nasional maupun global. Selain itu, sertifikasi profesi juga memberikan manfaat bagi individu akuntan, klien, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesuksesan dalam karir akuntansi, mengikuti program sertifikasi profesi merupakan langkah yang diperlukan.

Penulis:

  1. Sri Ayem,S.E.,M.Sc.,Ak.,CA.,ACPA
  2. Umi Wahidah, S.E.,M.Ak.,AWP
  3. Sivantri Lado
  4. Erlin Dania Rosmalinda
  5. Friska DwiTriani
  6. Apriani Vivin Bogon
  7. Nofiyanti Ridwan

Mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Referensi

Cahya, Y. A., & Erawati, T. (2021). Pengaruh motivasi ekonomi, gender, persepsi dan lingkungan keluarga terhadap minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik (studi empiris pada mahasiswa akuntansi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta). Buletin Ekonomi: Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Akuntansi18(2), 239-250.

Wardani, D. K., & Yunia, F. (2023). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Terhadap Minat Mengikuti Brevet Pajak. Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal5(5), 2654-2664.

Afdatil, A., Erawati, T., & Wardani, D. K. (2021). Pengaruh Persepsi Penghargaan Finansial, Nilai-Nilai Sosial, Pertimbangan Pasar Kerja, dan Pengetahuan Akuntansi Terhadap Pemilihan Profesi Akuntan Publik pada Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi3(1), 197-221.

Kusumaningrum, D., & Kirowati, D. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Untuk Memperoleh Gelar Sertifikasi Profesional Akuntansi. Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi), 2(2).

Prabowo, A. A. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi FE UST Mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Kajian Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha, 28(2), 160-175.

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI