Dalam aktivitas sehari-hari banyak melibatkan kerja otot, terlebih lagi dalam penggunaan kerja pada otot lower ekstremitas. Pada lower ekstremitas sering mengalami kekakuan pada calf muscle (otot betis), yang mana dalam kesehariannya digunakan untuk membantu aktivitas, seperti: berjalan, berlari, melompat dan lain sebagainya.
Begitupun pada olahraga renang yang melibatkan hampir keseluruhan kerja otot pada tubuh. Dimana olahraga renang itu sendiri memiliki banyak tujuan dan manfaat bagi tubuh, salah satunya yaitu melatih kekuatan otot. Namun, pada saat melakukan gerakan renang, banyak dari para atlet yang mengalami cedera, seperti:
- kram, terjadi karena otot mengalami kontraksi atau mengencang secara spontan (tiba-tiba), yang biasanya terjadi karena melakukan olahraga berat yang dilakukan secara mendadak tanpa melakukan pemanasan atau stretching terlebih dahulu, sehingga otot mengalami kontraksi secara terus-menerus dan disertai rasa sakit.
- Otot tegang, biasanya terjadi saat kelelahan atau setelah melakukan aktivitas berat yang melibatkan kerja ekstra pada otot.
Akibat dari terlalu sering bekerja pada calf muscle dapat membuat kelelahan pada otot, dan dari penggunaan calf muscle yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot, akibatnya akan menjadi lebih sulit untuk melakukan berbagai aktivitas.
Baca juga: Pehamanan Alat Fisioterapi pada TENS
Tegang otot akan menimbulkan rasa sakit dan kurang nyaman dalam melakukan kegiatan, jika semakin memburuk dapat rentan terjadi cedera.
Biasanya pada penanganan awal saat terjadinya kram otot pada atlet akan diberikan RICE atau bisa dikatakan sebagai:
- Rest, istirahatkan bagian yang cedera.
- Ice, kompres dengan ice.
- Compression, balut atau perban.
- Elevation, tinggikan bagian yang cedera untuk mengurangi pembengkakan.
Namun selain menggunakan RICE, penanganan kram otot pada atlet renang juga dapat menggunakan cara lain, yaitu Sport Massage.
Dimana sport massage merupakan pengobatan yang dikhususkan untuk mengobati cedera jaringan lunak, yang umumnya dilakukan oleh ahli terapi pijat dan merupakan teknik yang diaplikasikan biasanya untuk memberikan beberapa macam tekanan ke tubuh. Tekanan yang diberikan umumnya menggunakan tangan, namun dapat juga memanfaatkan anggota tubuh lainnya seperti siku, lengan bawah, lutut maupun kaki.
Baca juga: Pemahaman Alat Fisioterapi pada Ultrasound
Tujuan utama dari sport massage yaitu untuk memberikan ketenangan dan kesejahteraan pada pasien. Sport massage juga merupakan salah satu terapi yang dirancang khusus untuk mengobat cedera dan nyeri muskuloskeletal. Selain untuk pengobatan, sport massage juga membantu dalam pencegahan cedera, memperkuat kerja otot dan meningkatkan kinerja atletik pada atlet.
Baca juga: Manfaat Fisioterapi Kecantikan
Prosedur yang biasa diterapkan dikenal sebagai terapi manual, yaitu dalam pengaplikasian dilakukan dengan memberi tekanan secara manual dengan meremas otot yang mengalami cedera, namun pada kasus tertentu sport massage memerlukan manipulasi dan juga mobilisasi sendi. Pada pengaplikasian sport massage menggunakan beberapa teknik, diantaranya:
- Effleurage, merupakan usapan lembut dimulai dari menggunakan ujung jari dan dilanjut menggunakan telapak tangan, dan semua gerakan harus searah dengan pembuluh vena atau menuju ke jantung. Pada gerakan effleurage terdapat beberapa teknik hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti gerakan effleurage di punggung berbeda dengan penerapan di tangan. Dan juga tidak semua macam effleurage dapat digunakan di seluruh anggota tubuh.
- Petrisage, merupakan prosedur massage dengan cara memberi tekanan, perasan pada bagian yang akan di massage dengan melakukan gerakan secara berirama dan nyaman agar pasien dapat merasakan rileks. Teknik ini bertujuan untuk mengistirahatkan otot, memaksimalkan metabolisme tubuh, dan melunakkan kontraksi otot.
- Shaking, merupakan gerakan menggetarkan bagian tubuh yang akan di massage, gerakan yang dilakukan juga harus disesuaikan dengan bentuk otot untuk menghindari rasa nyeri yang dapat ditimbulkan. Teknik ini bertujuan untuk memulihkan ketegangan otot, merelaksasi otot, mencegah atau mengurangi penumpukan asam laktat yang dapat mengakibatkan berkurangnya ruang gerak sendi.
- Effleurage, sebagai gerakan penutup setelah serangkaian teknik massage diterapkan.
Penulis: Manda Mely Garitny
Mahasiswa Prodi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi Universitas Binawan