Upaya Meningkatkan Produktifitas Komunitas Pasca Pandemi Melalui Pelatihan Bisnis Plan di Desa Ngadiboyo

Abstrack

This article aims to analyze the efforts to increase the productivity of the youth youth community in Ngadiboyo Village through business plan training. This activity is expected to be sustainable as an effort to increase the potential of community members in Ngadiboyo Village.

This study aims to provide a new analysis of efforts to increase the productivity of a community in the village, namely Karang Taruna, this effort was carried out by a group of 88 UIN Sunan Ampel Surabaya in Ngadiboyo Village, Rejoso District, Nganjuk Regency by organizing a business plan training.

In order to approach this problem, the approach taken in conducting this research is the PAR Research Method (Participatory Action Research), through community service activities based on the PAR method, this method directs researchers to seek to connect with the change agenda in the midst of society in creating the expected conditions.

Baca Juga: Tekad Berbisnis untuk Menjadi Sukses: Mahasiswa Akhir Jurusan Hukum ini Pantang Menyerah

Bacaan Lainnya

Through active citizen participation. The results of the study stated that the business plan training activities had a major impact on increasing the productivity of the youth community in Ngadiboyo village, and the community gave a good impression because a community could live and be active again after the Covid-19 pandemic.

The follow-up activities for the business plan training solve various problems that exist in the youth youth community in Ngadiboyo Village, such as the return of close relations between members of the youth youth community and a community can have income from the results of the business they run together.

Keywords: Community Productivity, Training, Business Plan

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis terkait upaya peningkatan produktifitas komunitas karang taruna yang ada di Desa Ngadiboyo melalui pelatihan bisnis plan. Kegiatan ini diharapkan dapat berkelanjutan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan potensi anggota komunitas di Desa Ngadiboyo.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan suatu hasil analisis baru mengenai upaya peningkatan produktivitas suatu komunitas di desa yakni karang taruna, upaya ini dilakukan oleh Kelompok 88 UIN Sunan Ampel Surabaya di Desa Ngadiboyo Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk dengan menyelenggarakan suatu pelatihan bisnis plan.

Guna mendekati masalah, pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian PAR (Participatory Action Research), melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang berlandaskan metode PAR, metode ini mengarahkan peneliti agar berupaya terhubung dengan agenda perubahan di tengah-tengah masyarakat dalam menciptakan kondisi yang diharapkan melalui partisipasi warga secara aktif.

Baca Juga: Fitur Tik-Tok sebagai Media Esensial Bisnis “The Power of Tik-Tok untuk Bisnis yang Powerful”

Hasil penelitian memberikan pernyataan bahwa kegiatan pelatihan bisnis plan memberikan dampak besar bagi peningkatan produktivitas komunitas karang taruna di Desa Ngadiboyo, dan masyarakat memberikan kesan baik karena suatu komunitas dapat hidup dan aktif kembali pasca pandemi Covid-19.

Kegiatan tindak lanjut pelatihan bisnis plan menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada pada komunitas karang taruna di Desa Ngadiboyo, seperti kembali eratnya hubungan antar anggota komunitas karang taruna dan suatu komunitas dapat memilki pendapatan dari hasil bisnis yang mereka jalankan bersama.

Kata Kunci: Produktivitas Komunitas, Pelatihan, Bisnis Plan.

Pendahuluan

Corona Virus Disease 2019 atau yang lebih dikenal dengan Virus Covid-19 mulai menyebar di Indonesia sejak tahun 2019 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Gejala yang dirasakan oleh penderita Covid-19 beragam, di antaranya yang paling sering ditemui adalah demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas.

Akibat penyebaran wabah Covid-19 yang semakin tinggi yakni menyebar hingga hampir seluruh dunia, maka WHO (World Heath Organizatio) menetapkan virus Covid-19 sebagai suatu pademi dunia (Wandra et al., 2021).

Pemerintah Indonesia turut menanggapi dengan melakukan upaya pencegahan yakni dengan menerapkan langkah pembatasan sosial untuk masyarakat selama penyebaran virus Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat.

Baca Juga: Meningkatkan Omzet Bisnis UMKM Dengan Go Digital

Dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat setelah adanya pembatasan sosial sebagai langkah penyebaran virus Covid-19 adalah perubahan pada seluruh aktivitas masyarakat di Indonesia yang menjadi sangat terbatas, bahkan kegiatan pokok seperti aktivitas pekerjaan dan pendidikan dihentikan sementara.

Oleh karena itu dampak dari adanya pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh masyarakat di Indonesia, karena kebijakan pembatasan sosial ini memaksa masyarakat untuk menghidupkan kebiasaan yang berbeda dengan mengubah aktivitas sosial menjadi individu.

Setiap kegiatan masyarakat terbatasi karena adanya kebijakan pembatasan sosial tersebut, berbagai aktivitas sosial yang sebelumnya dapat dilakukan dengan leluasa pada saat itu harus dihentikan sementara dan dibatasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Jika ditinjau lebih jauh lagi dampak pandemi juga memberikan pengaruh besar pada berbagai kegiatan sosial yang ada di masyarakat, aktivitas kegiatan suatu komunitas dan organisasi terpaksa harus dihentikan demi memutus penyebaran wabah Covid-19.

Adanya kebijakan pembatasan kegiatan sosial menjadikan masyarakat harus beraktivitas di dalam rumah dan tidak melakukan kegiatan perkumpulan di luar rumah. Tidak hanya mengguncang kegiatan sosial, pandemi ini juga mengakibatkan perubahan kebiasaan dalam masyarakat.

Baca Juga: Penerapan Kecerdasan Buatan dalam Strategi Bisnis Sosial Media

Perubahan budaya masyarakat Indonesia sangat terasa pada aktivitas sosial yang berubah dan beralih menjadi virtual menggunakan media sosial. Salah satu komunitas yang terdampak menjadi vakum dan tidak aktif karena berbagai pembatasan sosial akibat pandemi adalah organisasi terkecil kepemudaan di desa yakni karang taruna.

Kegiatan sosialisasi.

Peran karang taruna bagi pengembangan desa dan pengembangan pengetahuan serta skill setiap generasi muda sangatlah penting, sebagaimana tugas pokok dan fungsi karang taruna sebagai wahana pengembangan generasi muda.

Karang taruna menjadi organisasi sosial yang mampu mewadahi generasi muda dalam mengembangkan pengetahuan dan pemikirannya, oleh karena itu adanya karang taruna sebagai komunitas yang ada di setiap wilayah Indonesia merupakan suatu potensi besar dan mempunyai posisi strategis bagi pemberdayaan generasi muda zaman sekarang ini (Islam & Mutaqin, 2021).

Karang taruna sebagai wadah pengembangan generasi muda untuk mengabdikan diri sembari berproses di dalam lingkup wilayah tempat tinggalnya menjadi potensi besar untuk suatu wilayah tersebut berkembang bersama lebih cepat.

Komunitas semacam karang taruna dapat menjadikan para generasi muda memiliki wadah untuk berkreasi dan memiliki kegiatan yang menghasilkan sesuatu baik untuk desanya ataupun kembali pada dirinya sendiri.

Baca Juga: Pentingnya Organisasi Karang Taruna bagi Anak Muda

Berlandaskan latar belakang tersebut maka pemberdayaan produktivitas komunitas seperti karang tauna di setiap wilayah atau desa perlu digencarkan kembali, pasalnya masa dua tahun berkubang dalam aturan pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 menjadikan suatu komunitas seperti karang taruna memiliki beberapa permasalahan internal ataupun eksternal.

Walaupun saat ini pandemi global dan virus corona belum sepenuhnya hilang, namun pemulihan pasca pandemi untuk menghidupkan komunitas seperti karang taruna perlu dibangun kembali, sehingga para pemuda desa tidak kehilangan kesempatan untuk berprogres mengembangkan desa dan kehidupan sosial budaya masyarakat dapat kembali ke tatanan sebelumnya bahkan bisa berubah menjadi tatanan masyarakat yang lebih baik lagi.

Terdapat beberapa penelitian yang serupa telah dilakukan, seperti penelitian yang dilakukan oleh (Islam & Mutaqin, 2021) mengenai Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Pelatihan, Penyuluhan dan Pembentukan Karang Taruna Desa di Desa Tenjoaya.

Penelitian serupa yang membahas mengenai peningkatan produktifitas melalui suatu pelatihan juga telah dilakukan oleh (Aslindar et al., 2020) mengenai Peningkatan Produktifitas Melalui Pelatihan Kerajinan Tangan Di Era Pandemi Desa Sukolilan Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.

Penelitian serupa yang ditujukan untuk menghidupkan produktifitas suatu komunitas seperti karang taruna juga telah dilakukan oleh (Octavia & Syuhara, 2021) yang berujudul Pengajaran dan Pelatihan Sosial Untuk Mengaktifkan Produktivitas Pemuda Karang Taruna 02/09 Kp. Kihapit Leuwigajah Melalui Hari HUT RI di Masa Pandemi.

Baca Juga: Perlunya Pelaksanaan Program Pembinaan dalam Organisasi Karang Taruna di Desa

Penelitian mengenai upaya meningkatkan produktivitas komunitas pasca pandemi melalui pelatihan bisnis plan secara spesifik belum ditemukan oleh penulis sebelumnya.

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan suatu hasil analisis baru mengenai upaya peningkatan produktivitas suatu komunitas di desa yakni karang taruna, upaya ini dilakukan oleh kelompok 88 UIN Sunan Ampel Surabaya di Desa Ngadiboyo Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk dengan menyelenggarakan suatu pelatihan bisnis plan.

Pelatihan Bisnis Plan.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian PAR (Participatory Action Research) dengan jangka waktu 40 hari. Harapannya penelitian yang dilakukan nantinya dapat memberikan gambaran bagaimana progress pergerakan suatu komunitas untuk bangkit bergerak menghasilkan sesuatu setelah masa pandemi berakhir.

Metode Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah metode penelitian PAR (Participatory Action Research). Metode Penelitian PAR (Participatory Action Research) yaitu penelitian yang melibatkan semua pihak-pihak yang relevan (stakeholders) dalam mengkaji tindakan yang sedang berlangsung dalam hal tersebut di mana pengalaman mereka sendiri sebagai persoalan.

Hal ini dilakukan sebagai perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan demikian mereka harus melakukan refleksi yang cukup kritis dalam konteks sejarah, politik, budaya, ekonomi, geografis, dan konteks lain-lainnya. Dalam hal ini yang mendasari dilakukannya PAR yaitu kebutuhan kita untuk mendapatkan perubahan yang diinginkan.

Baca Juga: Seperti Apa Hakikat Penelitian Itu?

PAR yaitu suatu proses spiral yang meliputi: a) Perencanaan tindakan yang melibatkan investigasi; b) Pelaksanaan tindakan; dan c) Penemuan fakta-fakta tentang hasil dari tindakan; d) Penemuan makna baru dari pengalaman sosial (Syaribanun, 2019).

PAR tidak sekadar menggabungkan suatu penelitian dan upaya hanya untuk memberikan perubahan dan pemberdayaan masyarakat sosial saja, namun PAR juga menitikberatkan pada partisipasi aktif dari masyarakat luas untuk menentukan dan mengidentifikasi solusi dari suatu permasalahan yang dihadapinya.

Metode PAR sendiri bertujuan untuk menciptakan perubahan sosial pada masyarakat atau suatu komunitas sebagai objek dan subjek dalam penelitian. Ada beberapa unsur penting yang menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode PAR. Unsur-unsur itu adalah inisiatif yang proses pengambilan keputusan diprioritaskan untuk masyarakat.

Partisipasi adalah sarana bagi masyarakat luas untuk mengembangkan pola pikirnya untuk bisa menjadi lebih mandiri dalam menyikapi suatu masalah yang dihadapinya melalui solusi-solusi yang tercipta karena mereka sendiri.

Peran utama peneliti dalam penelitian dengan menggunakan metode PAR adalah menjaga para pemimpin partisipasi agar tidak melewati tanggung jawab mereka dalam proses penelitian. Hal tersebut diharapkan mampu memberikan wawasan serta pengalaman kepada masyarakat dengan menggunakan metode PAR.

Baca Juga: From Exclusive to Inclusive Society

Peneliti berperan dalam memfasilitasi dialog serta membantu menganalisis hasil diskusi antar para partisipasi, serta memberikan laporan akhir (Wahyuni, 2016).

Pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang kami lakukan adalah melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang berlandaskan metode PAR, metode ini mengarahkan peneliti agar berupaya terhubung dengan agenda perubahan di tengah-tengah masyarakat dalam menciptakan kondisi yang diharapkan melalui partisipasi warga secara aktif (Rahmat & Mirnawati, 2020).

Pendekatan dan metode PAR dilakukan terhadap Karang Taruna Desa Ngadiboyo untuk mengetahui dan membantu dalam menganalisis dinamika permasalahan karang taruna. Karang taruna dijadikan sebuah variabel “subjek” yang mana diikutsertakan dan dilibatkan dalam sebuah perencanaan program, bukan dijadikan sebagai variabel “objek” yang dijadikan sebagai bahan percobaan.

Pada metode PAR, karang taruna diberikan sebuah ide maupun gagasan oleh mahasiswa sebagai fasilitator yang kemudian akan terjadi transfer knowledge secara tidak langsung. Dengan metode ini dapat disimpulkan bahwa permasalahan permasalahan yang terjadi pada Karang Taruna Desa Ngadiboyo ialah:

1)Tterjadinya kevakuman Karang Taruna Desa Ngadiboyo selama beberapa tahun sejak pandemi Covid datang ke Indonesia; 2) Tidak tersedianya fasilitas yang mewadahi para pemuda disebabkan pergantian struktur kepanitiaan Karang Taruna Desa Ngadiboyo;  3) Kurang pekanya para pemuda untuk menjadi anggota karang taruna karena kesibukan mereka.

Baca Juga: Miskomunikasi dalam Kepemimpinan Organisasi Karang Taruna di Lingkup Desa

Proses analisis tersebut didapatkan dari analisis kami dengan melakukan wawancara secara langsung kepada karang taruna di setiap dusun dan kepala desa dengan menggunakan pendekatan persuasive. Sehingga peneliti menyelenggarakan kegiatan pelatihan bisnis plan sebagai upaya dalam memperbaiki hubungan antar karang taruna desa di Desa Ngadiboyo yang sebelumnya sempat vakum.

Karang taruna desa menjadi lebih termotivasi dan semangat dalam membangun sebuah bisnis yang nantinya diharapkan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintahan setempat. Peneliti melakukan aksi kepada karang taruna dengan mengadakan pelatihan bisnis plan yang bergerak di bidang kaos sablon, hal ini diharapkan dapat dikembangkan oleh Karang Taruna Desa Ngadiboyo.

Penyelenggaraan kegiatan pelatihan bisnis plan ini bertujuan agar para pemuda di Desa Ngadiboyo dapat terwadahi dalam mengembangkan pengetahuan, pemikiran, dan life skill-nya sekaligus membantu pemerintahan setempat dalam mengembangkan potensi yang ada di Desa Ngadiboyo.

Tempat pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksankan di Desa Ngadiboyo Kecamatan Rejoso Kabubaten Nganjuk, Jawa Timur. Sedangkan waktu pelaksanan pengabdian berlangsung tanggal 10 Agustus 2022.

Gambar 1 Pohon Masalah.
Gambar 2 Pohon Harapan.

Hasil dan Pembahasan

Desa Ngadiboyo adalah salah satu desa di Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur, lokasi Desa Ngadiboyo berada di kaki Gunung Pandan. Jumlah penduduk di Desa Ngadiboyo tercatat sekitar 6.696 jiwa berdasarkan sensus penduduk BPS tahun 2021.

Baca Juga: Digital Marketing Menurut Para Ahli dan Manfaatnya bagi Pelaku Bisnis

Desa Ngadiboyo menjadi salah satu desa yang memilki lokasi terjangkau dari pusat kegiatan Kabupaten Nganjuk, akses jalan menuju Desa Ngadiboyo juga sudah cukup baik. Mayoritas masyarakat Desa Ngadiboyo memiliki latar belakang pekerjaan sebagai petani bawang merah, oleh karena itu komoditas produk utama yang dihasilkan di Desa Ngadiboyo adalah bawang merah.

Terdapat beberapa komunitas yang berperan bergerak aktif di Desa Ngadiboyo, salah satunya adalah komunitas pemuda yakni karang taruna. Karang taruna di Desa Ngadiboyo terbagi menjadi lima berdasarkan klasifikasi dusun, dan terdapat juga Karang Taruna Desa Ngadiboyo yang akrab disebut Karang Taruna Inti.

Karang Taruna inti adalah gabungan perwakilan generasi muda dari setiap dusun yang disatukan menjadi satu dalam komunitas karang taruna desa. Peran karang taruna di Desa Ngadiboyo cukup besar untuk pengembangan generasi muda dan dalam hal pengabdian pengembangan Desa Ngadiboyo.

Pemberian cenderamata kepada pemateri.

Oleh karena itu pemulihan komunitas karang taruna yang vakum selama pandemi sangar dibutuhkan  oleh komunitas karang taruna di Desa Ngadiboyo.

Setelah menganalisis masalah mengenai perlunya upaya untuk meningkatkan produktivitas komunitas karang taruna di Desa Ngadiboyo, maka tahap awal yang dilakukan yakni koordinasi lanjutan dengan pemuda desa yang berperan sebagai Ketua Karang Taruna Desa Ngadiboyo.

Baca Juga: Peran Pemuda Karang Taruna dalam Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Selanjutnya setelah koordinasi lanjutan mengenai program upaya peningkatan produktivitas komunitas karang taruna, kami beralih pada pertemuan pertama dengan semua pemuda desa yang tercatat sebagai anggota karang taruna tersebut pada Forum Group Discussion (FGD) untuk menjalin silaturahmi dan mendapatkan informasi mengenai masalah dan harapan yang ada di Karang Taruna Desa Ngadiboyo.

Pertemuan selanjutnya ditindaklanjuti dengan FGD ke-2 yang lebih lanjut menganalisis program dan tujuannya, serta kami juga menganalisis akar masalah dengan mencari informasi mengenai latar belakang kesibukan anggota karang taruna yang beragam seperti, pekerja, pelajar, dan mahasiswa.

Hingga pada FGD terakhir diputuskan bahwa pengentas permasalahan upaya pengingkatan produktivitas yang ada akan terjawab dengan adanya suatu pelatihan bisnis plan. Kegiatan pelatihan bisnis plan diharapkan dapat menjadi suatu langkah awal untuk menjadikan komunitas memliki kegiatan dan aktif kembali seperti sebelum pandemi terjadi.

Latar belakang menjadikan program pelatihan bisnis plan berlandaskan atas aspirasi anggota karang taruna yang ingin memilki suatu bisnis untuk memberikan tambahan dana kas komunitas untuk men-support kegiatan komunitas mereka berikutnya.

Pelatihan ini ditunjukan kepada seluruh komunitas karang taruna di Desa Ngadiboyo untuk mereka memiliki suatu kegiatan positif yang memberikan dampak pada kegiatan selanjutnya, kegiatan bisnis plan diharapkan memiliki tindak lanjut pada komunitas yang dapat memilki suatu bisnis bersama.

Baca Juga: Peluang Bisnis di Era Digital

Nantinya setelah adanya kegiatan bisnis plan mereka dapat memiliki motivasi dan ilmu untuk melangkah pada suatu bisnis yang dilakukan bersama, hal ini dapat menjadi suatu pemantik untuk mempererat kembali tali silaturahmi anggota yang sempat renggang karena adanya pembatasan sosial saat pandemi Covid-19.

Kegiatan bisnis plan dilaksanakan pada hari Rabu (10/08/2022) di posko KKN Kelompok 88 UIN Sunan Ampel Surabaya yang dihadiri oleh seluruh perwakilan Karang Taruna di Desa Ngadiboyo.

Kegiatan pelatihan bisnis plan dipandu oleh seorang yang dianggap ahli dalam bidangnya yakni seorang pemateri yang merupakan founder dari bisnis Heart Appareal. Kegiatan pelatihan berlangsung efektif dengan diskusi dua arah antara pemateri dan peserta. Materi yang diberikan oleh pembicara dapat dirangkum sebagai poin-poin berikut:

1. Pengenalan Potensi Desa dan Pentingnya Kontribusi Generasi Muda

Dalam kegiatan pelatihan tersebut, pemateri memaparkan tentang keunggulan dari sebuah desa yang merupakan pusat dari peradaban suatu negara sehingga membuat teman-teman karang taruna merasa bangga dan yakin akan potensi yang dapat ditemukan di Desa Ngadiboyo.

Penekanan mengenain aset dan potensi setiap individu yang dirasa dapat membuat mereka sadar dan mengetahui peran masing-masing anggota sehingga rasa rendah diri akan latar belakang yang bermacam-macam menjadi berkurang.

Baca Juga: Pentingnya Peran Pemuda Karang Taruna di Masyarakat

Dengan mengetahui potensi dan aset yang dimiliki oleh desa maupun para anggota karang taruna dapat meningkatkan keakraban masing-masing anggota untuk bersama-sama menemukan ide-ide bisnis yang didapatkan dari penggalian potensi tersebut.

Pemateri juga memaparkan mengenai bagaimana suatu komunitas dapat ambil andil dalam pengelolaan SDM wilayahnya dan keterlibatan mereka dalam komponen masyarakat sangatlah dibutuhkan.

2. Perencanaan Ide Bisnis

Perencanaan ide bisnis juga dipaparkan oleh pemateri dengan melakukan pengenalan dunia bisnis yang ada di dunia saat ini, seperti keuntungan menjadi generasi internet, keuntungan memiliki relasi yang luas, peluang-peluang bisnis yang ada di Indonesia, bagaimana cara memulai bisnis, motivasi memulai suatu bisnis, serta kompetisi ekonomi dunia saat ini.

Berbagai materi dirasa dapat menambah wawasan terhadap dunia bisnis sehingga ide-ide perencanaan bisnis yang dikemukakan dapat lebih terarah.

Selain itu, pemateri juga menjelaskan tentang setiap langkah yang dibutuhkan untuk memulai wirausaha, dari menentukan produk yang berasal dari potensi, mengelola SDM serta pelibatan komponen masyarakat, menjalin hubungan relasi bisnis yang kuat, dan melakukan komitmen dalam berbisnis.

Baca Juga: Bisnis Jasa Titip Solusi Bisnis Tanpa Modal!

Kegiatan pelatihan bisnis plan yang difasilitasi oleh kelompok KKN 88 UIN Sunan Ampel Surabaya ini berjalan dengan cukup lancar, adapun ditemukan penghambat dan pendukung yang dijabarkan dalam dua faktor sebagai berikut;

  1. Faktor Pendukung, kegiatan pelatihan bisnis plan ini dapat berjalan dengan mudah dikarenakan pembicara yang hadir dalam penyampaian materi ahli dalam bidangnya dan dapat menguasai audience yang hadir dengan baik. Adapun faktor yang membuat kegiatan ini berjalan dengan kondusif dikarenakan para peserta yang juga merupakan anggota Karang Taruna Desa Ngadiboyo merasakan urgensi kegiatan pelatihan ini dalam mengembangkan diri maupun desanya.
  2. Faktor Penghambat, kegiatan pelatihan ini cenderung kurang merata, dikarenakan peserta yang hadir merupakan anggota karang taruna dari beberapa dusun saja. Adapun yang membuat anggota karang taruna dusun lain menjadi kurang berkenan hadir adalah adanya persinggungan dan kurangnya keakraban dikarenakan perbedaan latar belakang perguruan beladiri.

Setelah kegiatan pelatihan bisnis plan terselenggara monitoring dilakukan secara aktif dan rutin oleh kelompok KKN 88 UIN Sunan Ampel Surabaya demi tercapainya tujuan program pelatihan tersebut. Monitoring dilakukan kepada setiap karang taruna yang ada di Desa Ngadiboyo untuk mendapatkan informasi yang detail dan akurat.

Hasil monitoring di minggu pertama adalah beberapa karang taruna menindaklanjuti secara antusias perihal kegiatan pelatihan bisnis plan yang telah dilaksanakan. Pada minggu kedua setiap karang taruna telah berdiskusi dan mulai membagi tupoksi untuk setiap anggotanya.

Baca Juga: Ide Bisnis Buket UMKM yang Dapat Mendatangkan Cuan

Hasil monitoring pada minggu ketiga adalah beberapa karang taruna sudah memulai kegiatan pra bisnis mereka seperti membuat brand, survei bahan baku, membuat media sosial, dan sebagainya.

Kesimpulan

Kegiatan pelatihan bisnis plan merupakan salah satu tahapan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan suatu langkah awal bagi Karang Taruna Desa Ngadiboyo dalam memulai kembali aktivitas komunitas yang terhenti pada saat pandemi.

Kegiatan pelatihan ini memberikan dampak besar bagi aktivitas komunitas karang taruna di Desa Ngadiboyo, dan masyarakat memberikan kesan baik karena suatu komunitas dapat hidup dan aktif kembali pasca pandemi Covid-19.

Kegiatan tindak lanjut pelatihan bisnis plan menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada pada komunitas karang taruna di Desa Ngadiboyo, seperti kembali eratnya hubungan antar anggota komunitas karang taruna dan suatu komunitas dapat memilki pendapatan dari hasil bisnis yang mereka jalankan bersama.

Dampak lain yang paling dirasakan oleh masyarakat setelah adanya pembatasan sosial sebagai langkah penyebaran virus Covid-19 adalah perubahan pada seluruh aktivitas masyarakat di Indonesia yang menjadi sangat terbatas, bahkan kegiatan pokok seperti aktivitas pekerjaan dan pendidikan dihentikan sementara.

Baca Juga: Kegiatan Karang Taruna pada HUT Kemerdekaan

Oleh karena itu, semangat pemuda desa untuk kembali produktif dan mandiri secara ekonomi organisasinya khususnya pemuda karang taruna desa maka upaya pertama yang dilakukan adalah mengadakan pelatihan bisnis plan. Dengan adanya pelatihan ini menambah wawasan pemuda karang taruna dalam hal binis plan.

Penulis:
1. Devi Sakinatus Shofiyah
2. Ekma Lestari Laras Suci
3. Irsyad Angka Samudra
4. Muizzatul Laili
5. Nur Chotami Putra Muslim
6. Nur Lailatul Fitria
7. Tanya Bunga
8. Yumnaa Giri Fatmawati
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Editor: Ika Ayuni Lestari             

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Daftar Pustaka

Aslindar, D. A., Lestari, U. P., & Purnomo, M. (2020). Peningkatan Produktivitas Melalui Pelatihan Kerajinan Tangan Di Era Pandemi Desa Sukolilan Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Integritas: Jurnal Pengabdian, 4(2), 217. https://doi.org/10.36841/integritas.v4i2.750

Islam, F. S., & Mutaqin, Z. M. (2021). Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Pelatihan, Penyuluhan dan Pembentukan Karang Taruna Desa di Desa Tenjolaya. Proceedings Uin Sunan …, 4 (November).

Octavia, V., & Syuhara, D. A. (2021). Pengajaran Dan Pelatihan Sosial Untuk Mengaktifkan Produktivitas Pemuda Karang Taruna 02 / 09 Kp . Kihapit Leuwigajah Melalui Hari Hut Ri Di Masa Pandemi. November.

Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). Model Participation Action Research Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(1), 62. https://doi.org/10.37905/aksara.6.1.62-71.2020

Syaribanun, C. (2019). Upaya Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini Melalui Metode Par (Participatory Action Research) Di Ra Qurratun A’yun Durung Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar. 91–110.

Wahyuni, T. (2016). Upaya Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini Melalui Metode Par (Participatory Action Research) Di Ra Qurratun A’yun Durung Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar Mayangan Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Wandra, Cikusin, Y., & Hayat. (2021). Wabah corona virus (covid-19) (studi pada Desa Pandansaru Lor Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang). Jurnal Inovasi Penelitian, 2(5), 1627–1634.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses