Masa kuliah adalah masa di mana mahasiswa mengembangkan kemampuan dalam bidang akademik maupun non akademik adalah sebuah kemampuan mengekspresikan gagasan di hadapan publik melalui kompetensi berpidato.
Bahkan memasukkan unsur Public Speaking di dalam alat pengukuran gaya kepemimpinan seseorang. Sedangkan Carter, Ulrich, mengungkap bahwa seorang pemimpin perlu memiliki kemampuan public speaking agar dan sadar tentang bagaimana komunikasi mereka dapat mempengaruhi orang lain.
Menyajikan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Karena itu untuk lebih jauh melatih kemampuan public speaking dibutuhkan adanya wadah seperti lembaga kursus tertentu atau lembaga pendidikan tertentu.
Yang dalam program pengajarannya memasukan mata kuliah yang relevan sehingga dapat menghasilkan produk pendidikan yang terampil dan cakap dalam aspek komunikasi.
Setiap orang pasti merasa tidak percaya diri ketika berbicara di depan umum. Akibatnya, muncul suatu persepsi.Bahwa untuk menjadi seorang public speaking haruslah memiliki kemampuan yang mendasar yakni keterampilan atau softskill.
Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh kurangnya penguasaan materi yang akan disampaikan, status, penampilan, atau kecerdasan yang dimiliki oleh calon pendengar.Secara langsung hal ini akan menyebabkan rasa depresi atau gugup.
mengatakan bahwa berbicara di depan umum merupakan ketakukan terbesar bagi orang-orang, seorang pembicara ulung pun tidak luput dari suatu kecemasan atau ketakutan yang berhubungan dengan berbicara di depan publik.
Maka dari itu, dibutuhkan sebuah keterampilan atau softskill dari dalam diri individu serta potensi yang dimiliki untuk terampil berbicara di depan orang banyak.
Peniliti ini bertujuan untuk mengkaji tentang bagaimana sesungguhnya kondisi riil kepercayaan diri dan kemampuan public speaking mahasiswa, faktor-faktor apa saja yang menghambat serta upaya-upaya apa saja yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa.
Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan dan tanggung jawab.
Atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Terbentuknya kemampuan percaya diri adalah suatu proses belajar bagaimana merespon berbagai rangsangan dari luar dirinya melalui interaksi dengan lingkungannya.
Dari jabaran diatas peneiti menyimpulkan bahwa, kepercayaan diri merupakan aspek yang sangat penting disandingkan dengan kemampuan.
Penulis:Â Yoga Pratama Putra
Mahasiswa Jurusan Broadcasting, Institut Bisnis Nusantara
Editor:Â Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News