Pandemi merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke berbagai benua dan negara, umumnya menyerang banyak orang. Sementara epidemi sendiri adalah sebuah istilah yang telah digunakan untuk mengetahui peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi area tertentu.
Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingginya tingkat suatu penyakit, melainkan hanya memperlihatkan tingkat penyebarannya saja. Perlu diketahui, dalam kasus pandemi COVID-19 ini menjadi yang pertama yang disebabkan oleh virus corona yang telah ada sejak akhir tahun lalu.
Baca Juga: Meningkatkan Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Vaksin Covid-19
Asal Usul Pandemi Covid-19
Bermula dari kota Wuhan tepatnya di Tiongkok, virus jenis baru ini telah menyebar ke berbagai belahan negara di dunia. Hal tersebut menyebabkan timbulnya penyakit coronavirus disease 2019 atau yang disebut juga dengan COVID-19. Tentunya, kondisi ini tidak boleh dianggap remeh dan dibiarkan begitu saja.
World Health Organization (WHO) pun juga sudah menetapkan pandemi COVID-19 sejak 11 Maret 2020 yang lalu. Sebelum pandemi COVID-19 ini menyerang, pada tahun 2009 yang lalu pernah merebak virus yang bernama flu babi. Penyakit ini bisa terjadi ketika strain influenza baru atau H1N1 menyebar ke seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.
Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Reckitt Benckiser (RB) Indonesia. Perusahaan global di bidang kesehatan, kebersihan, dan perawatan rumah tangga, mengajak masyarakat Indonesia menjaga kesehatan dan kebersihan. Khususnya kebersihan diri dan tempat tinggal untuk mencegah penyebaran penyakit.
Baca Juga: Ternyata Pandemi Memiliki Pengaruh Positif Terhadap Psikologis Seseorang, Lho!
BRTT
Melakukan hidup sehat dan bersih yang teratur akan membantu masyarakat untuk menghindari penyebaran virus. Bersih, Rapi, Tertib, dan Teratur, dengan menerapkan empat pola hidup bersih ini dapat membantu mencegah penyebarannya virus covid-19. Mulai dari menjaga kebersihan baik kebersihan diri, dan lingkungan sekitar. Merapikan apa yang berserakan di sekitar ataupun lingkungan yang di tempati. Melakukannya dengan tertib dapat membantu mengurangi penyebaran virus ini, dan teratur dalam mengukur kebersihan sekitar.
Slogan BRTT ini sangat penting untuk di implementasikan, baik pada diri sendiri ataupun lingkungan sekitar yang sangat perlu untuk menerapkan empat pola kebersihan, dengan melakukan pola kebersihan ini dapat dipastikan mencegah penularan virus covid-19 yang melanda. Baik untuk diri sendiri ataupun masyarakat sekitar yang juga ikut mengimplementasikannya.
Dengan adanya BRTT juga mengajarkan masyarakat agar mulai melakukan pola hidup yang sehat dan teratur, mulai dari membiasakan diri sendiri lalu menerapkannya ke dalam lingkungan sekitar. Dan mengajak masyarakat lain untuk ikut berpartisipasi menerapkan gerakan BRTT ini.
Baca Juga: Zat Gizi Mikro: Kecil Kebutuhannya, Luar Biasa Dampaknya
Dari hasil wawancara dengan responden terkait manfaat bersih, rapi, tertib, teratur ini pada saat pandemi menunjukkan beberapa hal, seperti yang akan saya jabarkan di bawah ini:
1. Alumni Santri Siap Guna (SSG) di kota Bandung, mengatakan. Sangat khawatir sebenarnya dengan penyebaran virus ini, apalagi dapat menyebabkan kematian, tapi setelah menerapkan pola hidup bersih dan teratur sesuai dengan slogan BRTT, kini tak perlu lagi khawatir karena insya Allah lingkungan sekitar dan di rumah bersih juga rapi, sehingga kuman atau virus enggan untuk berkunjung.
2. Guru di sekolah SMP di Tasik juga mengatakan, dengan menerapkan pola hidup BRTT pasti virus, bakteri, dan kuman akan menjauh. Melakukan gerakan bersih, rapi, tertib, teratur tidak hanya di rumah saja tetapi di luar rumah juga penting untuk di lakukan, ujarnya.
Dari hasil analisa di atas dapat di simpulkan, bahwasanya BRTT itu sangat penting bagi pola hidup bersih baik untuk diri sendiri, masyarakat maupun lingkungan sekitar. BRTT juga melatih hati agar tergerak untuk melakukan kebaikan dengan menjaga kebersihan, seperti di dalam hadits mengatakan ‘’ kebersihan itu sebagian dari iman’’.
Neng Yuyun Yuningsih
Mahasiswa Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Diana Pratiwi