Peran Strategis Manajer Keperawatan dalam Mendukung Transformasi Digital SatuSehat di Rumah Sakit

Peran Strategis Manajer Keperawatan
Dibuat dengan Teknologi AI

Seiring dengan kemajuan teknologi digital, layanan kesehatan di Indonesia terus berkembang menuju sistem kesehatan yang kuat, tangguh, dan terintegrasi, salah satunya melalui program prioritas transformasi kesehatan nasional menuju Indonesia Emas.

Transformasi bidang kesehatan tersebut dalam bentuk platform digital SatuSehat merupakan pengembangan aplikasi PeduliLindungi yang pernah digunakan di era Pandemi Covid-19 yang bertujuan memfasilitasi pelayanan pencegahan dan perawatan pasien Covid-19.

Kini, aplikasi tersebut telah dikembangkan sebagai sarana menjawab kebutuhan akses data dan pelayanan kesehatan secara terintegrasi di semua rumah sakit dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dari berbagai aktivitas masyarakat, termasuk di sektor pendidikan, perdagangan, industri, dan khususnya bidang kesehatan yang memungkinkan pengelolaan data kesehatan yang lebih efektif, efisien, dan aman (Sari et al., 2022).

Manajer keperawatan sebagai pengelola unit kesehatan di rumah sakit, memainkan peran kunci dalam memastikan keberhasilan implementasi SatuSehat, terutama dalam mengatasi hambatan yang ada seperti jaminan kualitas sistem keamanan data, kebutuhan peningkatan kompetensi literasi teknologi SDM rumah sakit, beragamnya pemahaman masyarakat akan manfaat aplikasi SatuSehat dan resistensi budaya kerja SDM di rumah sakit dalam menyikapi perubahan.

Bacaan Lainnya

Aplikasi SatuSehat dirancang untuk mengintegrasikan data kesehatan dari berbagai fasilitas layanan kesehatan. Hal ini mencakup aksesibilitas dan efisiensi data rekam medis elektronik (RME), layanan BPJS, dan data kesehatan masyarakat di rumah sakit yang sejalan dengan Undang-Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023, Pasal 351, tentang perlindungan data kesehatan pribadi.

Tentunya hal ini juga menjadi tanggung jawab strategis seorang manajer keperawatan dalam memimpin implementasi teknologi di lini pelayanan keperawatan.

Keberhasilan SatuSehat sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur, literasi digital tenaga keperawatan, dan kepatuhan terhadap standar pengelolaan data kesehatan. Dengan strategi kepemimpinan yang tepat, manajer keperawatan dapat mendorong kolaborasi, memastikan kesiapan tenaga kesehatan, dan mendukung pengintegrasian data pasien secara aman dan efisien.

Baca Juga: Peran Perawatan Simtomatik dalam Manajemen Kanker Ovarium Stadium Lanjut dengan Fokus Kenyamanan Pasien pada Perawatan Paliatif

Sejak diluncurkannya implementasi digitalisasi data kesehatan SatuSehat oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi melalui Kementerian Kesehatan RI pada 26 Juli 2022 di Jakarta, sampai saat ini masyarakat telah merasakan manfaat positif dari penggunaan aplikasi ini, namun seiring dengan perkembangannya, berbagai kendala juga muncul, seperti:

  1. Ketidaksesuaian infrastruktur dimana belum meratanya koneksi internet yang dapat dijangkau di semua wilayah, khususnya masyarakat yang berada di daerah terpencil.
  2. Kurangnya kompetensi literasi digital bagi tenaga keperawatan akibat minimnya pelatihan.
  3. Beberapa fitur aplikasi SatuSehat masih dianggap kurang ramah pengguna.

Untuk itu, pemerintah terus berupaya memaksimalkan pelayanan dengan melakukan perbaikan dan menetapkan berbagai kebijakan strategis, seperti:

  1. Penguatan infrastruktur jaringan internet yang stabil dengan menyediakan perangkat keras tambahan di rumah sakit dan pemanfaatan teknologi satelit untuk mendukung akses di wilayah terpencil tanpa jaringan kabel internet.
  2. Program pelatihan teknologi secara berkala bagi SDM Kesehatan.
  3. Kolaborasi lintas sektor terintegrasi antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Kominfo, dan sektor swasta untuk pengembangan fitur aplikasi.
  4. Memastikan kebijakan perlindungan data kesehatan melalui penguatan regulasi untuk menjaga privasi pasien serta data SDM kesehatan bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memantau dan melindungi data pasien.
  5. Pengembangan inovasi baru dalam penggunaan Aplikasi Satusehat yang ramah bagi semua pengguna tak terkecuali kaum disabilitas dengan pemanfaatan berbagai fitur inovasi dan aksesibilitas baru, seperti skrining gratis di hari ulang tahun yang bisa diakses kaum disabilitas dan akses cepat ke kontak darurat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di platform SatuSehat yang terhubung ke hotline layanan Sahabat Perempuan dan Anak 129.
  6. Tersedianya form aduan bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan jika mengalami kendala dalam penggunaan aplikasi SatuSehat.

Meski upaya pelayanan telah dilakukan, namun masih saja ditemukan beberapa keluhan di masyarakat terkait penggunaan aplikasi data kesehatan selain itu juga adanya keluhan masalah pembaharuan STR bagi Tenaga Kesehatan di SDMK yang terintegrasi dalam Aplikasi SatuSehat masih terjadi.

Baca Juga: Keadilan Sosial dalam Keperawatan: Tantangan Etis dan Legal di Era Modern

Platform SatuSehat bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan dan akurasi data kesehatan pasien dan SDM kesehatan, sehingga peran manajer keperawatan dalam mendukung implementasi ini menjadi krusial.

Menurut Marquis dan Huston (2021), terdapat 10 peran utama yang harus dijalankan oleh manajer keperawatan. Adapun relevansi peran manajer dengan implementasi transformasi digital SatuSehat di rumah sakit, sebagai berikut:

Perencana (Planner)

Dalam konteks transformasi digital, manajer keperawatan bertugas menyusun rencana strategis untuk mengintegrasikan SatuSehat ke dalam operasional keperawatan, termasuk meningkatkan kompetensi literasi digital staf dan alokasi sumber daya dengan merencanakan pelatihan penggunaan aplikasi SatuSehat untuk seluruh tenaga kesehatan.

Pengorganisasi (Organizer)

Mengatur struktur organisasi agar sesuai dengan kebutuhan digitalisasi, termasuk menetapkan alur komunikasi yang mendukung kolaborasi antar unit melalui teknologi, contohnya dengan membentuk tim kerja khusus yang bertanggung jawab atas implementasi dan pemantauan sistem digital.

Koordinator (Coordinator)

Koordinator (Coordinator) yaitu dengan menghubungkan berbagai departemen untuk memastikan bahwa implementasi SatuSehat berjalan lancar tanpa mengganggu operasional rutin. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan kolaborasi IT dan staf medis untuk memastikan data pasien dapat diakses tanpa kendala.

Pemimpin (Leader)

Memotivasi staf keperawatan untuk menerima dan mengadopsi perubahan teknologi dengan memberikan contoh dan dukungan dengan cara memberikan pelatihan langsung kepada staf untuk menunjukkan keunggulan sistem digital.

Pengawas (Controller)

Mengawasi penerapan SatuSehat, memastikan bahwa semua standar kepatuhan dan keamanan data dipatuhi dengan mengadakan audit reguler untuk mengevaluasi apakah sistem digunakan sesuai protokol.

Pengambil Keputusan (Decision Maker)

Menentukan langkah-langkah kritis terkait adopsi teknologi, termasuk prioritas implementasi dan pengadaan perangkat lunak atau perangkat keras. Contoh: Memutuskan pembelian perangkat untuk akses mobile SatuSehat bagi perawat di lapangan.

Komunikator (Communicator)

Menyampaikan informasi dengan jelas kepada semua pemangku kepentingan juga masyarakat tentang tujuan dan manfaat transformasi digital dengan mengadakan forum diskusi atau sosialisasi terkait untuk menjelaskan bagaimana SatuSehat akan meningkatkan efisiensi kerja dan mutu pelayanan kesehatan.

Evaluator (Evaluator)

Mengevaluasi dampak implementasi SatuSehat terhadap kinerja staf dan kualitas pelayanan pasien, misalnya dengan mengukur waktu respons terhadap pasien sebelum dan sesudah penggunaan sistem.

Inovator (Innovator)

Mendorong inovasi dalam keperawatan dengan memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan solusi baru, contohnya dengan mengembangkan protokol baru untuk telemedicine berbasis data dari SatuSehat.

Pengelola Konflik (Conflict Manager)

Menangani resistensi atau konflik yang muncul akibat perubahan digitalisasi, termasuk pengawasan keamanan data dan memastikan transisi berjalan lancar.

Baca Juga: Mengenal Mid Atlantic MANA, Mitra Terpercaya dalam Kesehatan dan Keperawatan

Manajer keperawatan memiliki peran strategis dalam memastikan implementasi SatuSehat berjalan sukses di rumah sakit. Jika langkah antisipatif dalam bentuk rekomendasi ini tidak dilaksanakan sepenuhnya, tentu akan berpengaruh terhadap keberlangsungan penggunaan Aplikasi SatuSehat yang aman, akurat, efektif dan efisien. 

Manajer keperawatan sebagai agen pembaharu di unit kerjanya harus memastikan proses implementasi dapat dilaksanakan dan dievaluasi sebaik mungkin dengan menjalin kolaborasi antar-profesional dan saling menghormati di antara penyedia layanan kesehatan (Jamiu Busari;2020).

Dengan fokus pada literasi digital, penguatan infrastruktur, pengembangan sistem ramah pengguna, dan pengawasan keamanan data kesehatan pasien secara intens kepada masyarakat khususnya tenaga perawat, diharapkan kebijakan ini akan mendorong layanan kesehatan yang lebih terintegrasi, efisien, dan inklusif.

Kolaborasi perawat manajer dengan pihak terkait menjadi kunci untuk mewujudkan transformasi digital kesehatan di Indonesia. Mari bersama wujudkan Indonesia sehat bersama integrasi data SatuSehat.

 

Margareta Susilowati

Penulis: Margareta Susilowati
Mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia

Referensi

Marquis dan Huston; (2021). Leadership Role and Management Function in Nursing, Wolters Kluwer 10 Edition

Aji Muhawarman, ST, MKM; (2024). SatuSehat Hadirkan Fitur Inovatif untuk Dukung Kesehatan Perempuan dan Anak; Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik.

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20241212/4647091

Al Ansori; (2024), StuSehat Bakal Jadi Aplikasi yang Dukung Skrining Ulang Tahun dan Mudah Diakses Bagi Disabilitas.

https://www.liputan6.com/disabilitas/read/5782938

Jamiu O Busari; (2020); Clinical Leadership as an Agent for Change: A Health System Improvement Intervention in Curaçao; Journal of Multidisciplinary Healthcare

Raihan Iqbal; (2023). Evaluasi Usability Aplikasi Satu Sehat dengan Metode System Usability Scale (SUS); Jurnal Teknik Informasi dan Sistem Informasi Methodika

Sari Susanti, et al; (2024). Evaluasi Kinerja Pada Aplikasi SatuSehat Menggunakan Metode Pieces; Indonesian Journal on Computer and Information Technology

drg. Widyawati, MKM; (2022). Kemenkes Luncurkan Platform SATUSEHAT Untuk Integrasikan Data Kesehatan Nasional; Informasi Publik Sehat Negeriku Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220726/5140733/kemenkes-ri

Satu Sehat; Kemenkes Resource Center; https://rc.kemkes.go.id/transformasi-digital-949ac9

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. 

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses