Adaptasi Netflix: Apakah Nasib “Avatar” sama dengan “Winx Club”

Avatar Netflix

Netflix adalah salah satu layanan streaming yang menyediakan berbagai acara TV seperti dokumenter, film, kartun, dan masih banyak lagi.

Netflix tidak hanya memuat acara dan dokumenter yang sudah ada, tetapi juga membuat serial dan dokumenter originalnya, sequel dari acara yag sudah ada, dan adaptasi acara-acara yang sudah ada.

Biasanya netflix mulai mengadaptasi suatu acara yang sudah populer, beberapa darinya adalah “Winx club” yang menjadi “Fate: the winx saga”, “Death note“, dan yang sedang dalam proses pembuatan,  yaitu adaptasi dari “Avatar: The Last Airbender” yang sempat viral di media sosial awal pandemi kemarin.

Bacaan Lainnya

Tanggapan netizen terhadap film animasi terutama dari kartun dan anime cenderug buruk, dikarenakan desain karakter yang biasanya dramatis dan efek yang menarik di film animasi aka terlihat canggung dan aneh bila diperankan oleh manusia nyata.

Tidak hanya itu, tetapi banyak hal dariacara aslinya yang diubah dan juga perubahan genre dari film yang dibuat untuk semua umur menjadi film untuk dewasa.

Di tahun 2021, Netflix merilis episode pertama adaptasi dari “Winx Club”, kartun fantasi untuk anak-anak tentang dunia peri yang mulai tayang di tahun 2004, dengan nama “Fate: the winx saga” dan rating yang bukan untuk anak-anak.

Di awal rilisnya adaptasi ini, Fate mendapatkan tanggapan buruk yang cukup banyak, diantara lain karena gaya bepakaian karakter-karakternya tidak sesuai ekspektasi, pergantian genre dari anak-anak ke dewasa dikarenakan beberapa faktor seperti kekerasan, dan perubahan karakter.

Kritik mengenai perubahan karakter sangat banyak mulai dari perubahan Flora menjadi Terra, etnis Musa yang diubah. Musa yang awalnya peri musik diubah menjadi peri pikiran, persahabatan antara Bloom dan Stella yang menjadi persaingan, karakter Techna yang tidak ada, dan masih banyak lagi.

Setelah Netflix menambahkan kartun “Avatar: The Last Airbender” dan “Avatar: The Legend of Korra”, franchise yang menemani banyak anak tumbuh dewasa selama mereka tayang mulai tahun 2004 saat “Avatar: The Last Airbender” pertama tayang dan “Avatar: The Legend of Korra” tamat. Karena kejadian tersebut terjadi di awal pandemi saat banyak remaja sedang dirumah mencari kesibukan, tayangan yang mereka tonton saat kecil menjadi pilihan nostalgia yang sangat populer.

Kembalinya popularitas franchise ini juga mengemukakan berita bahwa Netflix sedang berada dalam proses pembuatan adaptasi live action untuk “Avatar: The Last Airbender”, berita ini mendapatkan feedback yang bagus dan juga banyak feedback yang buruk karena di Tahun 2012 “Avatar” mendapat live adaptation juga yang berjudul “The Last Airbender” dan tidak berjalan dengan baik.

Para penggemar juga banyak yang tidak menginginkan adaptasi Netflix dikarenakan adaptasinya yang biasa merubah genre film anak anak menjadi untuk dewasa dan merubah karakter-karakternya untuk memenuhi genre tersebut.

Akhir-akhir ini Netflix mengumumkan casting aktor dan aktrisnya. Pengumuman ini lama-kelamaan melegakan para penggemar karena umur casting utama dan karakter utamanya banyak yang sama atau tidak beda jauh, membuat pergantian genre tidak mungkin.

Para pemeran casting yang diumumkan juga mendapat dukungan karena kemiripan mereka dengan karakter-karakternya. Berita live adaptation yang tadinya mendapat banyak tanggapan buruk menjadi beritayang dinanti-nanti oleh para penggemarnya.

Menurutmu bagaimana? Apakah kamu mendukung tayangnya live adaptation “Avatar:The Last Airbender” di Netflix?

Penulis: Diandra Ghifarini
Mahasiswa Jurusan Komunikasi Massa Universitas Bina Nusantara

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI