Aktivitas Farmakologi Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) Dalam Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu

Daun Katuk

Generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas sebuah bangsa akan ditentukan oleh kesehatan ibu yang melahirkan dan merawat anak-anaknya. Sehingga kesehatan ibu menjadi masalah yang mendapatkan prioritas bagi setiap bangsa termasuk bangsa Indonesia, karena masih banyak masalah yang harus diatasi mulai dari masa kehamilan, persalinan, masa nifas dan bayi baru lahir (Kementerian Pemberdayaan Perempuan, 2018). Salah satu masalah yang dihadapi oleh ibu menyusui adalah kekurangan produksi ASI setelah ibu melahirkan. Hal ini banyak terjadi di Indonesia ,masalah ini dapat diatasi dengan pengobatan alternatif salah satunya dengan mengonsumsi eskrrak daun katuk (Sauropus androgynus (L.)

Buat juga : Pentingnya ASI Ekslusif

Sauropus androgynus atau dikenal dengan nama katuk di Indonesia yang berasal dari keluarga Euphorbiaceae. Daunnya berwarna hijau gelap yang mengandung sumber klorofil yang berguna untuk peremajaan sel dan bermanfaat untuk sistem sirkulasi (Selvi dan Bhaskar, 2012).

Daun katuk adalah sejenis sayuran daun yang memiliki nama latin Sauropus androgynus dan termasuk famili Euphorbiaceae. Salah satu manfaat daun katuk yang cukup populer adalah kemampuannya untuk memperlancar dan memproduksi ASI (Savitri, 2016).

Bacaan Lainnya

Daun katuk merupakan alternatif pengobatan yang potensial karena memiliki banyak vitamin dan nutrisi. Senyawa kandungan karbohidrat,aktif yang efektif pada daun katuk meliputi protein, glikosida,saponin,tanin, flavonoid , sterois, alkaloid yang berkhasiat sebagi antidiabetes, antiobesitas, antioksidan, menginduksi laktasi, antiinflamasi dan anti mikroba(Sampurno, 2007).

Beberapa contoh manfaat dari daun katuk antara lain memperbanyak ASI, mengobati demam, borok dan bisul. Daun katuk memiliki banyak kandungan senyawa yaitu tanin,saponin, flavonoid, alkaloid, protein, kalsium, fosfor, vitamin A,B dan C sehingga berpotensi untuk digunakan untuk pengobatan alami (Wiradimadja, 2006).

Baca juga : Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Untuk Pertumbuhan Janin

Daun Katuk, selama ini sering dimanfaatkan untuk melancarkan ASI oleh masyarakat indonesia. Untuk meningkatkan kecukupan ASI dapat dilakukan dengan mengkonsumsi daun katuk berupa rebusan atau sayur bening maupun ekstrak daun katuk karena mengandung alkaloid dan sterol yang dapat meningkatkan kelancaran ASI. Selain itu daun katuk mengandung vitamin A, B1, C, tanin, saponin alkaloid papaverin (Rahmanisa, 2015).

Ibu menyusui yang mengkonsumsi ekstrak daun katuk dengan dosis 2x dan 3x sehari memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kadar hormon prolaktin dalam darah (Nurjanah et al,2017). Pada ibu menyusui yang mengkonsumsi ekstrak daun katuk, sebanyak 70% dari ibu menyusui terjadi peningkatan produksi ASI hingga melebihi kebutuhan bayinya. Sedangkan pada ibu yang tidak mengkonsumsi ekstrak daun katuk,hanya 6,7% yang mengalaimi kenaikan produksi ASI hingga melebihi kebutuhan bayinya (Suwanti,E dan Kuswati,2016). Produksi ASI meningkat karena dalam daun katuk mengandung alkaloid dan sterol (Rahmanisa,S dan Tara, 2016).

Baca juga : Daun Kelor dianggap dapat Atasi Stunting

Mengkonsumsi ekstrak daun katuk dan daun kelorsaat hamil akan mempercepat keluarnya kolostrum (Setiawandari dan Istiqomah,2017). Kualitas ASI tidak dipengaruhi dengan adanya pemberian ekstrak katuk pada ibu. Kadar protein dan lemak dalam ASI tetap terjaga walaupun dengan ibu mengonsumsi ekstrak (sa’roni et al., 2004).

Daun katuk sudah dikenal oleh nenek moyang kita sebagai sayur pelancar ASI.Pemberian daun katuk dengan cara direbus yaitu diberikan pada ibu menyusui selama 1 minggu (7 hari), dikonsumsi oleh ibu pada pagi dan sore dengan dosis sebanyak 50 gram daun katuk direbus dengan air 300 ml. Ibu dapat mengkonsumsi rebusan daun katuk ini pada hari ke-2 atau ke-3 setelah melahirkan, hal ini karena peningkatan berat badan bayi pada hari ke-4 dan seterusnya (Apriadi, 2015).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kecukupan air susu ibu pada ibu menyusui sesudah pemberian daun katuk sebesar 8,47. Kecukupan air susu ibu setelah diberi daun katuk ternyata mengalami kenaikan menjadi 8,47 dari 6,80 hal ini dapat dikarenakan ibu mengkonsumsi daun katuk secara teratur selama seminggu, akibatnya kecukupan air susu ibu meningkat dan frekuensinya dalam batas normal.

Penelitian yang dilakukan oleh Juliastuti, (2019) mengenai kecukupan ASI pada ibu menyusui di UPTD Puskesmas Tarogong Kabupaten Garut menunjukkan bahwa rebusan daun katuk dan ekstrak daun katuk efektif dalam memenuhi kecukupan ASI.Juga hasil penelitian Nasution, (2019) di Puskesmas Lamepayung Kabupaten Kuningan menunjukkan bahwa pemberian daun katuk efektif untuk produksi ASI pada ibu post partum.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan ekstrak daun katuk terbukti efektif terhadap kecukupan ASI, hal ini dikarenakan daun katuk merupakan salah satu tanaman yang dapat merangsang keluarnya ASI, sehingga ibu yang mengkonsumsi daun katuk setiap pagi dan sore selama seminggu kecukupan ASI nya akan membaik atau meningkat.Dan juga hasil penelitian Rosdianah dan Irmawati (2021) menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak daun katuk terhadap kelancaran ASI pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan.Sehingga ekstrak daun katuk dapat direkomendasikan bagi ibu yang memiliki kendala dalam menyusui.

Daun katuk sudah terbukti mempunyai efek positif dalam meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas. Hal ini dimungkinkan kebenaran teori yang menyatakan bahwa daun katuk polifenol dan steroid yang berperan dalam reflex prolactin atau merangsang alveoli untuk memproduksi ASI, serta merangsang hormon oksitosin uuntuk memacu pengeluaran dan pengaliran ASI. Daun katuk juga mengandung beberapa senyawa alifatik.

Khasiat daun katuk sebagai peningkat produksi ASI, diduga berasal dari efek hormonal senyawa sterol yang bersifat estrogenik. Daun katuk juga mengandung beberapa senyawa alifatik. Khasiat daun katuk sebagai peningkat produksi ASI, diduga berasal dari efek hormonal senyawa kimia sterol yang bersifat estrogen.

Dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan , disimpulkan bahwa mengonsumsi ekstrak daun katuk atau rebusan daun katuk terbukti bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui ,serta kandungan yang terdapat pada daun katuk sangat berpengaruh baik untuk kesehatan tubuh .Perbedaan aktivitas dari daun katuk disebabkan karena kandungan katuk memiliki berbagai macam kandungan senyawa yang memiliki peran tersendiri terhadap aktivitas farmakologi.

Jadi,daun katuk efektif digunakan dalam pengobatan alternatif untuk meningkatkan produksi ASI  karena didalam daun katuk mengandung senayawa alkaloid dan sterol.Dan juga ada efek farmakologi daun katuk lainnya yang telah diteliti meliputi antibakteri, antianemia, antiinflamasi dan dapat meningkatkan produksi ASI.

 

AUDINA AMALIA PUTRI

 

Penulis: Audina Amalia Putri

Mahasiswa Jurusan Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

 

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses