Kehidupan ini tidak terlepas dari yang namanya masalah. Masalah bisa datang secara bertubi-tubi, bahkan setiap hari. Pernahkah kita menyelesaikan suatu masalah? Tentu saja pernah. Tapi, biasanya sobat sekalian menyelesaikan masalahnya dengan cara yang seperti apa nih? Jika masalah kita telah usai dan selesai, ada saja masalah baru yang muncul. Permasalahan itu apa sih sebenarnya? Lalu, bagaimana sikap kita sebagai umat muslim jika menghadapi suatu permasalahan?
Masalah adalah suatu kondisi yang belum sempurna ataupun kondisi yang terjadi dari beberapa faktor kehidupan dimana memunculkan tanda tanya yang berkaitan dengan kehidupan seseorang.
Arti masalah menurut Prajudi Atmosudirjo adalah sesuatu yang meyimpang dari apa yang diharapkan, direncanakan, ditentukan untuk dicapai sehingga merupakan rintangan menuju tercapainya tujuan.
Baca juga: Dunia Adalah Kehidupan Fana’
Dalam hidup ini, kita tentunya banyak terjadi masalah hidup, entah masalah keluarga, masalah hubungan percintaan, masalah pertemanan, masalah pekerjaan, masalah ekonomi dan banyak masalah yang mengahadang pada kehidupan kita.
Namun, perlu kita ingat bahwa setiap kehidupan yang kita lalui memang Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan hambanya cobaan. Agar kenapa? Agar hambanya lebih dekat dengan-Nya. Tidak ada kehidupan yang mulus-mulus saja, pasti ada lika-liku cobaan di setiap sendi-sendi kehidupan.
Masalah kehidupan bisa dikaitkan dengan kesehatan mental seperti stress, cemas, over thinking, depresi bahkan gangguan serius. Dalam surah Al-Baqarah ayat 185 berisi bahwa Allah menginginkan setiap hamba itu mudah dalam kehidupannya dan tidak berkehendak setiap hamba memiliki kesulitan hidup. Jika kita dalam hidup ini memiliki kesulitan hidup yang tidak pernah usai. Maka ketauhilah, yang salah bukanlah Allah Subhanahu wa ta’ala. Namun yang salah adalah kita sendiri yang tidak mau keluar dari masalah itu sendiri.
Ustadz Adi Hidayat berkata ada 3 rumus dalam menyelesaikan permasalahan hidup. Yang pertama, jangan pernah mengeluh. Yang kedua, ujian kehidupan hanya diberikan kepada orang yang mampu menghadapinya. Yang ketiga, setiap ujian yang sulit akan dimudahkan dalam mencari solusi. Ketuhilah, Allah tidak ingin hambanya merasa kesulitan dalam menjalani kehidupan.
Baca juga: Bullying dalam Pandangan Islam
Kita sebagai umat manusia khususnya umat muslim, mengerti bagaimana caranya kita menghadapi masalah menurut pandangan Islam. Yaitu dengan cara berwudhu, beristighfar, mengingat Allah, melaksanakan shalat, bertawakal, dan selalu berpikir positif, serta berprasangka baik kepada Allah. Jangan pernah kita membesar-besarkan masalah yang begitu dalam hingga menyakiti diri sendiri. Sebab kenapa? Karena itu tidak baik dan tidak diinginkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
Umat manusia diajarkan cara bertanggung jawab, janganlah sesekali kita keluar dari permasalahan yang mencoba menyelimuti kita. Jangan menghindar. Masalah itu dihadapi dengan tanggung jawab, temukan akar masalahnya. Bukan dengan cara menghindar dari masalah, apalagi mengambil hawa nafsu sebagai solusi dari segala permasalahan. Tapi apa? Caranya adalah dengan selalu mengingat Allah Subhanahu wa ta’ala.
Siapa yang tau bahwa hidup kita akan baik-baik saja dan tidak ada masalah sedikitpun? Tidak ada yang tau. Sebab apa? Sebab, Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Akan tetapi, sebanyak apapun kita punya masalah, pasti masalah itu akan berakhir ketika kita menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Baca juga: Dilema Remaja, antara Rasa dan Kepatuhan: Mana yang Harus Ku Pilih?
Senikmat-nikmat kita hidup di dunia, tapi ingat bahwa kenikmatan itu akan musnah, seluruh kenikmatan itu terbatas. Setidah-tidaktahunya dia bermaksiat kepada Allah, mungkin dia pernah menyakiti hati kita tapi dia tidak sadar dan tidak tahu, tapi ingat seluruh kenikmatan bermaksiat itu pasti akan berakhir, tapi yang sudah tetap adalah siksaan Allah yang sudah diakibatkan oleh perilaku dia sendiri. Kenikmatan kita akan dicabut oleh Allah, ketika kita melakukan maksiat kepada Allah.
Ingat pesan Rasul. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda: “Ada 3 hal yang dapat membinasakan kehidupan manusia yaitu kebakhilan yang dipatuhi, ketakjuban orang terhadap dirinya sendiri, dan hawa nafsu yang diikuti. (HR. At-Thabrani)
Tim Penulis:
1. Arifianto Syahalief Rachman
Mahasiswa Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia
2. Nur Zaytun Hasanah
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia
