Pendahuluan
Usaha penyedia makan minum mencakup kegiatan pelayanan makan minum yang menyediakan makanan atau minuman untuk dikonsumsi segera baik restoran tradisional, restoran “self-service” atau restoran “take away”, baik di tempat tetap maupun sementara dengan atau tanpa tempat (BPS 2021).
Industri di bidang makanan dan minuman adalah salah satu bentuk industri yang potensial saat ini (Zafirah dan Syaifullah 2022). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), industri makanan dan minuman merupakan salah satu dari 9 sektor industri pengolahan nonmigas yang membukukan pertumbuhan pada tahun 2021.
Adanya pertumbuhan unit usaha yang signifikan pada sektor ini menyebabkan tingkat persaingan menjadi lebih ketat pula. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini menuntut usaha sektor makanan dan minuman untuk terus kreatif dalam menyusun ide yang dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk menarik pelanggan.
UMKM XYZ adalah salah satu usaha sektor makanan dan minuman yang berlokasi di Bogor. Hingga saat ini UMKM XYZ masih menerapkan model bisnis yang sederhana, yaitu melalui transaksi jual beli produk yang terkadang belum disesuaikan dengan perkembangan yang ada di masyarakat.
UMKM XYZ perlu mengamati faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan bisnis sehingga membantu dalam peningkatan penjualan. Selain itu, UMKM XYZ juga perlu mengamati faktor eksternal yang dapat dijadikan sebagai peluang untuk mengembangkan usaha dan meminimalkan ancaman.
Salah satu analisis yang dapat digunakan untuk membangun strategi UMKM XYZ adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) untuk melihat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan usaha.
Selain itu, analisis dengan Lean Canvas juga dapat digunakan yang berfokus pada masalah dan sebagai alat ukur untuk menyederhanakan dan mendokumentasikan model bisnis serta mengukur kemajuan dalam bisnis (Amran et al. 2023). Melalui analisis Lean Canvas, pengusaha dapat mencari masalah dan solusi yang dapat ditindaklanjuti pada produk atau jasa sehingga menghasilkan suatu hal yang memang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Analisis SWOT
Matriks SWOT merupakan matching tool untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi. Dalam model matriks SWOT, ada 4 kemungkinan strategi alternatif yaitu Strategi SO (Strength-Opportunity), Strategi WO (Weakness-Opportunity), Strategi ST (Strength-Threat), dan Strategi WT (Weakness-Threat).
Analisis Matriks SWOT untuk Strategi SO
Untuk memaksimalkan kekuatan yang digunakan agar dapat memanfaatkan peluang yang dimiliki, UMKM XYZ harus mengoptimalisasi digital marketing, melakukan kampanye produk berkualitas dan sehat yang mendukung berkelanjutan, dan memanfaatkan platform e-commerce.
Analisis Matriks SWOT untuk Strategi WO
Untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada, UMKM XYZ memfokuskan pemasaran roti premium, memulai dan meningkatkan penggunaan media sosial untuk menjangkau pasar, menambahkan nama informasi jenis roti, dan menambahkan tanggal kadaluarsa pada kemasan.
Analisis Matriks SWOT untuk Strategi ST
Untuk mengatasi ancaman dapat dilakukan dengan memaksimalkan kekuatan bisnis yang dimiliki. UMKM XYZ dapat mempertahankan kualitas premium dan bahan baku organik untuk meningkatkan nilai tambah, memperluas distribusi, melakukan kerja sama, membuat inovasi, dan menawarkan program loyalitas untuk mempertahankan pelanggan.
Analisis Matriks SWOT untuk Strategi WT
Untuk mengatasi kelemahan dapat dilakukan dengan meminimalkan ancaman bisnis, UMKM XYZ dapat menyusun strategi untuk memperbaiki lokasi toko dan melakukan pemasaran yang lebih ekstensif, menciptakan kampanye, mengoptimalisasi penggunaan media sosial, dan memberikan labelisasi serta informasi produk yang jelas.
Lean Canvas
Lean canvas merupakan adaptasi dari tools manajemen strategi Business Canvas Model (BMC) yang digagas oleh Alexander Osterwalder yang selanjutnya dipelopori oleh Ash Maurya yang merupakan sebuah perencanaan bisnis pada satu lembar kertas.
Di dalamnya terdapat sejumlah blok untuk memetakan poin-poin penting untuk mengubah suatu ide bisnis menjadi lebih konkret (Ulafiyah dan Ernestivita 2023). Melalui proses ini, dihasilkan lean canvas seperti berikut:
1. Masalah (Problem)
Masalah yang muncul di UMKM XYZ adalah lokasi toko yang tidak strategis, sulit dikenali, dan banyak kompetitor dengan produk yang sejenis.
2. Segmen Konsumen (Customers Segments)
Segmen konsumen yang menjadi target untuk disasar oleh UMKM XYZ adalah masyarakat menengah ke atas yang berminat untuk mengonsumsi makanan dengan kualitas premium yang sehat.
3. Solusi (Solution)
UMKM XYZ dapat melakukan kerja sama dengan mitra strategis atau kampanye melalui media sosial sehingga produk UMKM tersebut dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, UMKM XYZ dapat menonjolkan kandungan produk yang berkualitas tinggi agar dapat dikenal dengan keunggulan produknya.
4. Proposisi Nilai Unik (Unique Value Proposition)
Unique value proposition yang dimiliki UMKM XYZ adalah dengan memproduksi roti premium dengan harga yang terjangkau dengan bahan baku organik.
5. Saluran (Channels)
UMKM XYZ memanfaatkan berbagai saluran untuk mempromosikan dan menyampaikan keunggulan produknya kepada konsumen.
6. Matriks Kunci (Key Metrics)
UMKM XYZ mengelompokkan aktivitas utamanya menjadi tiga jenis, yaitu Average Order Value (AOV) yang berkaitan dengan tingkat rata-rata orderan yang diterima dan dilayani oleh UMKM XYZ, kualitas produksi yang berkaitan dengan aktivitas dengan memantau bahwa produk yang diproduksi higienis, dan kecepatan layanan produksi.
7. Struktur Biaya (Cost Structure)
Biaya yang dikeluarkan oleh UMKM XYZ terdiri dari biaya produksi, biaya operasional, dan biaya pemasaran.
8. Arus Pendapatan (Revenue Stream)
UMKM XYZ memperoleh pendapatan dari penjualan produk, baik yang terjual melalui media sosial maupun toko fisik.
9. Kelebihan Khusus (Unfair Advantage)
Kelebihan yang dimiliki oleh UMKM XYZ adalah produk roti dengan bahan baku ayam organik dan bahan baku premium dengan harga terjangkau.
Penutup
Dalam sebuah bisnis, penting untuk melakukan analisis strategi untuk dapat bersaing di tengah lingkungan bisnis yang ketat dan sangat dinamis. Analisis SWOT dan Lean Canvas dapat menjadi basis yang jelas dan terstruktur untuk mengembangkan strategi bisnis yang berfokus pada kebutuhan pasar yang terus berubah dan memungkinkan UMKM untuk tetap inovatif dan kompetitif.
Penulis:
- Kadek Dwi Trisna
- Meilani Sulistina
- Sevanya Sagala
- Dewi Sukmawati
- Olyvia Yosephine
Mahasiswa Manajemen, Institut Pertanian Bogor
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Referensi
Amran, Mira, Muttiarni, Muhaimin. 2023. Hierarchy process to develop business model lean to x women and children’s hospital. Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah. 6(1): 1016-1028. Arifah U. 2023. Manajemen Strategi. UNISNU PRESS.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Statistik Penyedia Makan Minum 2021.
Endarwita. 2021. Strategi Pengembangan Objek Wisata Linjuang melalui Pendekatan Analisis SWOT. Jurnal Ilmiah Edunomika. 5(1):641-652.
Evelyn. 2018. Analisis Manajemen Strategi Bersaing dengan Matriks IE, Matriks SWOT, dan Matriks QSPM pada PT XYZ. Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan. 2(4): 99-105.
Putri MA. 2022. Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan Matriks SWOT, Matriks IFE, Matriks EFE, dan Matriks IE (Studi Kasus pada Bisnis Banjjagm.id). 7(1): 224-234.
Ulafiyah SKA, Ernestivita G. 2023. Implementasi metode lean canvas sebagai marketing strategy pada agrowisata onokabe desa jekek kabupaten nganjuk. Simposium Manajemen dan Bisnis. 2.
Yam JH. 2020. Manajemen strategi: konsep & implementasi. Nas Media Pustaka.
Zafirah, Syaifullah. 2022. Analisa strategi pengembangan bisnis menggunakan pendekatan swot analysis dan business model canvas. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi. 8(1): 67-77.
Zainuri R. 2023. Tinjauan Literatur Sistematis: Analisis SWOT dalam Manajemen Keuangan Perusahaan. Jurnal Maneksi. 12(1): 22-28.
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
