Antrian di SPBU Membludak, Imbas Naiknya Harga Pertamax

naiknya harga pertamax

Berdasarkan pengumuman resmi perseroan, pertanggal 1 April 2022 harga bahan bakar minyak jenis Pertamax mengalami kenaikan harga. Yang semula berkisar dari Rp. 9.000 naik sebesar Rp. 3.500, hal ini membuat harga Pertamax menjadi Rp. 12.500 per liter.

Naiknya harga bahan bakar ini diakibatkan konflik yang terjadi di Ukraina. Kenaikan harga Pertamax ini dilakukan guna mengatasi inflasi dan pembengkakan APBN negara akibat subsidi di tengah-tengah masa pemulihan dari Pandemi Covid-19. Meskipun begitu, Pertamax masih mengandung komponen dari subsidi.

Banyak pertimbangan dari kenaikan pertamax ini, misalnya konsumen dari bahan bakar jenis ini biasanya berstatus sosial menengah hingga kelas atas. Memperhitungan hal tersebut, konsumen menengah hingga kelas atas mempunyai daya beli yang lebih tinggi daripada konsumen kelas bawah.

Baca juga: Dimanjakan Subsidi BBM

Bacaan Lainnya

Masyarakat yang menengah hingga kelas atas memberikan kesempatan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan. Hal ini secara tidak langsung, dapat menanamkan kesadaran  bersama antar masyarakat.

Harga pertamax yang naik ini membuat beberapa pengguna dari bahan bakar tersebut beralih menggunakan bahan bakar jenis pertalite.

“Dulu pakai pertamax, 30 ribu saja sudah penuh. Sekarang, 50ribu juga belum tentu penuh. Jadi saya memilih berganti menggunakan pertalite.” Ujar Dinda, salah satu pengguna pertamax.

Berdasarkan pemaparan dari beberapa orang, kenaikan harga yang cukup signifikan ini meresahkan untuk masyarakat kelas menengah. Mereka pada akhirnya berbondong-bondong berpindah menggunakan bahan bakar yang terjangkau.

Kenaikan harga pertamax ini, membuat lonjakan pembelian bahan bakar pertalite. Antrian di salah satu SPBU Pertamina di Kota Malang, terpantau panjang menggular.

Menurut salah satu pegawai SPBU, “Banyak orang beralih ke pertalite, jadi antriannya panjang setiap saat.”

Terlihat sekali perbedaan dari antrian pengguna pertalite dan pertamax. Pada tempat pengisian jenis pertamax, hanya beberapa orang yang mengantri dan tidak setiap saat ada yang membeli.

Baca juga: Gelombang Dahsyat Harga Minyak Goreng dan BBM di Indonesia

Kenaikan harga bahan bakar ini yang diiringi dengan kenaikan barang pokok serta jelang ramadhan dan lebaran, menambah pengeluaran yang tinggi bagi beberapa masyarakat. Meskipun tidak terjadi kelangkaan bahan bakar pertalite, pihak Pertamina masih terus mengupayakan stock yang cukup untuk bahan bakar baik jenis Pertalite maupun pertamax.

Pihak perusahaan menghimbau pada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi bahwa Pertalite mengalami kelangkaan yang membuat masyarakat berbondong-bondong mengantri hingga menyebabkan antrian panjang di SPBU.

Penulis: Adhelia Shury Ayunda (200432619201)
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses