Asuhan Kebidanan pada Kehamilan

Kehamilan
Ilustrasi Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan  seorang pria yang organ reproduksinya sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi kehamilan.  

Apabila kehamilan direncanakan, akan memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi di sisi lain diperlukan kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama kehamilan, baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis.

A.    Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai pembuahan atau penyatuan sperma dan sel telur dan implantasi atau implantasi berikutnya. Jika dihitung sejak masa pembuahan hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung sekitar 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, trimester kedua berlangsung selama 15 minggu (minggu ke-13 hingga 27), dan trimester ketiga berlangsung selama 13 minggu (minggu ke-28 hingga minggu ke-40). 

Bacaan Lainnya

B.     Tanda dan Gejala Kehamilan

Tanda dan gejala kehamilan menurut (Manuaba, 2008) dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. Tanda-tanda dugaan hamil
  • Amenore (tidak haid)
    Gejala ini sangat penting karena biasanya ibu hamil tidak haid, mengetahui hari pertama haid terakhir merupakan tanda untuk menentukan tanggal urusan yang diharapkan. kelahiran.
  • Mual dan muntah
  • Biasanya terjadi antara bulan pertama dan terakhir trimester pertama. Biasanya terjadi pada pagi hari atau sering disebut dengan istilah “morning sickness”.

C.    Asuhan Antenatal

Asuhan antenatal adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada ibu hamil untuk memastikan kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan.

Perawatan antenatal meliputi identifikasi risiko, pencegahan dan penataleksanaan kehamilan yang disertai dengan penyakit, serta pendidikan dan promosi kesehatan. 

Ada 6 alasan penting untuk mencari perawatan prenatal, yaitu :

  1. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan.
  2. Berusaha menciptakan kondisi terbaik bagi ibu dan bayi dalam kandungan.
  3. Mengumpulkan informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilan.
  4. Identifikasi dan tangani kehamilan berisiko tinggi.
  5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan untuk menjaga kualitas kehamilan dan perawatan bayi.
  6. Menghindari gangguan kesehatan selama kehamilan yang membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi dalam kandungannya.

D.    Perubahan Fisik dan Psikologi Pada Ibu Hamil

Selama kehamilan, ibu hamil akan merasakan adanya perubahan dari segi fisik maupun psikologis.

  1. Perubahan fisik
  • Pada Trimester I
    Trimester pertama terjadi antara 0 – 12 minggu. Tidak terjadi menstruasi adalah tanda pertama kehamilan, serta payudara mulai terasa sakit dan membesar serta lebih berat sebab saluran susu baru terbentuk sebagai persiapan untuk menyusui. Selain itu, mual terjadi pada trimester pertama karena proses pencernaan ibu hamil yang lambat. Ini menyebabkan makanan lebih lama dicerna di perut daripada biasanya, sehingga menyebabkan mual.
  • Pada Trimester II
    Trimester kedua meliputi periode kehamilan minggu ke-13 sampai dengan minggu ke -28, yang merupakan waktu stabilitas atau kehamilan sungguh-sungguh terjadi. Terjadi perubahan hiperpigmentasi pada kulit, puting susu dan kulit di sekitarnya menjadi gelap. Bentuk tubuh wanita mengalami perubahan yang tidak enak dipandang dan membutuhkan banyak pengertian dari pasangannya.
  • Pada Trimestr III
    Berlangsung dari kehamilan 29 minggu sampai dengan 40 minggu (sampai bayi lahir). Pada trimester ketiga ini terjadi perubahan terutama pada berat badan, akibat pembesaran uterus dan sendi panggul yang sedikit mengendur yang menyebabkan calon ibu sering kali mengalami nyeri pinggang. Jika kepala bayi sudah turun ke dalam pelvis, ibu mulai merasa lebih nyaman dan nafasnya menjadi lebih lega.

2. Perubahan Psikologis Ibu Pada Masa Kehamilan

  • Perubahan Emosional
    Terdapat penurunan kemauan seksual kerena rasa letih dan mual, terjadinya perubahan suasana hati seperti depresi atau khawatir mengenai penampilan dan kesejahteraan bayi dan dirinya.  Cemas dan mulai memperhatikan bayinya apakah akan lahir dengan sehat.
    Kecemasan akan meningkat seiring bertambahnya umur kehamilan. Ada rasa gembira bercampur takut karena telah mendekati persalinan dan apaakah bayi akan lahir sehat, berikut cemas dengan tugas – tugas yang akan menunggu setelah persalinan.
  • Cenderung Malas
    Perubahan hormonal mempengaruhi gerakan tubuh ibu, seperti gerakannya yang semakin lamban dan cepat merasa letih. Keadaan tersebut membuat ibu hamil cenderung menjadi malas.
  • Sensitif
    Reaksi ibu menjadi lebih peka, mudah tersinggung dan mudah marah. Keadaan seperti ini sudah semestinya harus dimengerti suami dan jangan membalas kemarahan dengan kemarahan karena akan menambah perasaan tertekan. Perasaan tertekan akan berdampak pada perkembangan fisik dan psikis bayi.

E.     Pengkajian Data Ibu Hamil

  1. Anamnesa
    Anamnese adalah pertanyaan yang ditujukan kepada ibu hamil untuk mengetahui kondisi ibu dan faktor risikonya. Anamnese dapat diperoleh dengan dua cara yaitu allo anamnese dan auto anamnese.
  • Aullo anamnese yaitu anamnese yang dilakukan langsung kepada pasien itu  sendiri, sehingga data yang di dapat oleh tenaga kesehatan langsung dari pasien.
  • Auto anamnese yang dilakukan kepada keluarga terdekat pasien, orang tua, suami atau orang terdekat pasien, sehingga tenaga kesehatan dapat memperoleh informasi tentang kesehatan pasien dari orang selanjutnya. 

2. Tujuan Anamnese

  • Mengetahui status kesehatan ibu hamil, konseling persiapan persalinan, penyuluhan kesehatan, pengambilan keputusan dalam rujukan dan membimbing usaha untuk membangun keluarga sejahtera serta untuk meneggakan diagnosa pasien.
  • Memudahkan bidan dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan.
  • Membantu ibu untuk mengatasi masalah yang menyertai kehamilan.

F.     Pencegahan Stunting Pada Masa Kehamilan

Stunting pada tahap awal kehidupan atau usia dini dapat memberikan efek berbahaya bagi anak-anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Apalagi jika gangguan pertumbuhan mulai dari 1000 HPK (dihitung dari hari pertama kehidupan sejak konsepsi) hingga tahun kedua kehidupan.

Pada prinsipnya stunting pada bayi tidak dapat disembuhkan, namun dapat dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui nutrisi.

Karena anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, nutrisi yang kurang juga berpengaruh pada kekuatan sistem imun dan perkembangan otak anak. Beberapa gangguan yang mungkin dihadapi anak dengan kondisi stunting di masa depan adalah:

  • Fungsi kognitif dan prestasi belajar yang buruk.
  • Hilangnya produktivitas.
  • Peningkatan risiko penyakit kronis terkait nutrisi setelah dewasa.
  • Rentan terkena infeksi.
  • Anak perempuan dengan kondisi stunting memiliki peningkatan risiko kesulitan  melahirkan saat hamil setelah dewasa.

Untuk mencegah stunting, ibu hamil perlu rutin berkonsultasi mengenai pentingnya  menjaga asupan makanan dan memenuhi kebutuhan gizi selama masa kehamilan.

Penulis: Afifah Dian Pramesti
Mahasiswi Kebidanan, Universitas Binawan

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses