Atasi Stunting: Mahasiswa KKNT IPB Meluncurkan Edukasi Bapenting (Banjarwangunan Peduli Stunting) di Desa Banjarwangunan

KKN
Edukasi Bapenting.

Mahasiswa IPB University menunjukkan kepedulian dan komitmen tinggi dalam penanggulangan stunting di Desa Banjarwangunan yang terletak di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKNT-I), mahasiswa tidak hanya menyebarkan pengetahuan tetapi juga memberikan solusi praktis yang berdampak langsung pada masyarakat.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak-anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi jangka panjang dan berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif. Prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,5% dan jumlah balita stunting di Desa Banjarwangunan sebesar 士20 balita. 

Bacaan Lainnya

Sebagai institusi yang berkomitmen pada pengembangan masyarakat dan inovasi, IPB University mendorong mahasiswa KKNT-I di Desa Banjarwangunan untuk berpartisipasi aktif dalam program-program sosial dan kesehatan.

Beberapa inisiatif yang diluncurkan oleh mahasiswa KKNT-I IPB University untuk penanggulangan stunting melalui program kerja “BAPENTING: Banjarwangunan Peduli Stunting” dan meliputi pendampingan di 10 posyandu yang berada di Desa Banjarwangunan.

Mahasiswa KKNT-I IPB University meluncurkan program edukasi gizi di Kantor Balai Desa Banjarwangunan. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang ditujukan pada ibu dengan bayi, balita, dan anak untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai stunting.

Program ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi pengasuhan bayi, balita, dan anak terutama gizi agar tidak terkena stunting dan upaya penangannya. Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa power point beserta leaflet dan poster.

Adapun materi edukasi yang diberikan meliputi definisi stunting, klasifikasi stunting, ciri-ciri stunting, penyebab stunting, dampak stunting, dan penanganan stunting yang difokuskan kepada pencegahan dan penanganan melalui Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan ASI eksklusif, edukasi mengenai makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, serta pembagian susu dan telur.

Baca Juga: Mahasiswa KKNT IPB University Sukses Menggelar Lomba Masak ‘Bismo Tangkas, Tanggap Konsumsi Anak Sehat’ di Desa Bismo, Batang

Tidak hanya penyuluhan, kegiatan lain yang dilakukan adalah pendampingan posyandu. Pendampingan posyandu dilakukan sebanyak 10 kali pada posyandu berbeda. Kegiatan yang dilakukan yaitu membantu administrasi (pencatatan dan perekapan), pengukuran antropometri (meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala), serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT). 

Program kerja “BAPENTING: Banjarwangunan Peduli Stunting” yang diberikan oleh mahasiswa memiliki hasil berupa peningkatan pengetahuan dan kesadaran ibu dengan bayi, balita, dan anak mengenai Praktik Gizi Seimbang (PGS) serta pentingnya pemberian ASI eksklusif sebagai pencegahan dan penanganan stunting yang dapat dilihat melalui pre-test dan post-test.

Selain itu, mahasiswa memberikan leaflet, poster, pembagian susu, dan telur sebagai contoh upaya pencegahan stunting.

Praktik nyata mahasiswa mengenai pencegahan dan penanganan stunting dilakukan dengan pendampingan posyandu yang bertujuan untuk terjun langsung ke lapangan dengan pemantauan secara rutin pertumbuhan dan perkembangan fisik anak termasuk berat badan badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas.

Pemantauan ini penting dilakukan untuk mendeteksi stunting sejak dini dan mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan intervensi lebih lanjut. 

Baca Juga: Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Laksanakan Bimbingan Teknis Pengembangan Komoditas dan Ekosistem Bisnis Pepaya Calina di Kecamatan Cidolog, Ciamis

Tantangan saat memberikan edukasi mengenai pencegahan dan penanganan stunting yaitu menghadapi kesulitan ibu dengan bayi, balita, dan anak saat mendengarkan edukasi stunting karena anak-anak yang aktif dan membutuhkan perhatian sehingga membuat ibu-ibu yang mendengarkan sulit untuk fokus pada materi yang disampaikan.

Harapannya melalui pemberian leaflet dan poster partisipan dapat melihat dan membaca media edukasi yang disampaikan. Selain itu, dengan materi yang disampaikan dapat berguna dan menambah wawasan mengenai stunting agar lebih aware kedepannya.

“Adanya kegiatan ini tentu akan meningkatkan kesadaran para ibu terhadap bahaya stunting  dan para ibu akan semangat untuk rutin pergi ke posyandu dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak,” ucap Bidan Endah.

Baca Juga: Perkuat Pencegahan PMK pada Sapi Ternak di Kecamatan Punggur, Mahasiswa KKNT Inovasi IPB Gelar Vaksinasi Sebanyak 1500 Dosis

“Dengan mahasiswa mendatangkan semua posyandu yang ada di Desa Banjarwangunan dapat membuktikan secara nyata kondisi para anak yang ada di Desa Banjarwangunan sehingga dapat terpantau jumlah anak yang sekiranya membutuhkan perhatian lebih lanjut,” ucap Bu Kuwu Desa Banjarwangunan.

Penulis:
1. Danish Dzaki
2. Chalysi Novi Maulida
3. Mezia Zalyra Istiqlal
4. Munaaya Nur Latifa
5. Dinda Surya Medika
6. Muhammad Afkar Majdi
7. Azahra Dwiyanti Prabawa
8. Indah Cahyani Muhardhita
Mahasiswa IPB University

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI