Bahaya Luka Bakar Kimia dan Pertolongan Pertamanya !

Bahaya Luka Bakar Kimia Dan Pertolongan Pertamanya !
Sumber: pixabay.com

Luka bakar bukan hanya terjadi akibat air panas ataupun api, namun dapat juga terjadi karena bahan kimia. Tanpa disadari, tidak sedikit bahan kimia yang dapat kita jumpai pada kehidupan sehari-hari, misalnya produk pembersih rumah, pemutih pakaian, air alkali, pengharum ruangan, insektisida dan masih banyak lagi.

Bahan kimia penyebab luka bakar ini dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya yaitu asam dan basa. Luka bakar akibat bahan yang bersifat basa cenderung lebih parah dibandingkan bahan yang bersifat asam.

Hal ini terjadi karena bahan yang bahan yang bersifat basa dapat menembus lapisan kulit yang lebih dalam dengan cara mematikan jaringan sehat dan mengubahnya menjadi cairan (Liquefaction necrosis). Sedangkan untuk bahan asam menyebabkan kerusakan dengan cara nekrosis koagulatif.

Tidak semua bahan kimia dapat secara langsung menimbulkan luka bakar. Keparahan dari luka bakar kimia bergantung pada lamanya paparan, daya tembus ke kulit, mekanisme kerja, konsenterasi dan jumlah paparan bahan kimianya. Adapun tanda dan gejala luka bakar kimia adalah sebagai berikut:

Bacaan Lainnya
  • Nyeri hebat
  • Perubahan warna pada kulit mulai dari kemerahan sampai kehitaman (eskar)
  • Bengkak
  • Jika mengenai mata, mata menjadi kemerahan, berair, sakit, gangguan penglihatan, bengkak, sulit membuka mata
  • Jika bahan kimia berupa serbuk dan terhirup, perhatikan tanda-tanda pernapasan seperti suara menjadi serak, batuk, nyeri dada, ataupun sesak napas

Baca Juga: Luka Bakar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Komplikasi Pencegahan

Pertolongan Pertama yang dapat Dilakukan

Prinsip utama penanganan luka bakar kimia adalah segera menghentikan kontak terhadap bahan kimia tersebut mengingat salah satu penyebab keparahan luka terjadi adalah akibat dari durasi paparannya sebaimana dikutip dari idikabgrobogan.org.

Semakin lama paparan suatu bahan kimia, semakin parah juga luka yang ditimbulkan. Oleh karena itu, pertolongan pertama yang dapat dilakukan sebelum dilarikan ke rumah sakit adalah:

Lepaskan Pakaian

Segera lepaskan pakaian yang terkena bahan kimia agar paparan tidak berlangsung lama.

Irigasi

Perlu diperhatikan jika bahan kimia berbentuk serbuk, maka bersihkan serbuk terlebih dahulu sebelum irigasi dilakukan dengan air mengalir setidaknya 20-30 menit.

Jika bahan kimia bersifat basa merupakan penyebab luka bakar, maka irigasi dapat dilakukan sampai 2 jam. Bahkan jika zat basa mengenai mata, maka irigasi perlu dilakukan secara terus-menerus selama 8 jam.

Jangan berikan zat penetralisir pada luka karena justru dapat mengakibatkan reaksi kimia yang memperburuk kondisi luka yang sudah ada.

Baca Juga: Lidah Buaya (Aloe vera): Solusi Praktis untuk Penyembuhan Luka Bakar dan Merawat Kulit

Tidak jarang pertolongan pertama yang dilakukan justru adalah mitos yang sudah lama beredar dan dipercayai oleh masyarakat. Beberapa mitos mengenai penanganan luka bakar sering dilakukan dan harus dihindari adalah:

  • Mengoleskan minyak atau margarin pada luka bakar
  • Meletakkan es langsung pada luka bakar
  • Mengoleskan pasta gigi pada luka bakar
  • Mengoleskan putih telur pada luka bakar
  • Memecahkan kulit yang melepuh

Menurut American Burn Association, semua orang dengan luka bakar kimia harus mendapatkan perawatan dirumah sakit namun irigasi tetap dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama tanpa menunda hal ini. Biasanya dokter dirumah sakit akan melakukan hal berikut:

  • Menilai keparahan luka
  • Memeriksa tanda-tanda pernapasan atau tanda lainnya yang mungkin mengancam jiwa
  • Memulai atau melanjutkan irigasi pada luka
  • Memberikan obat anti nyeri
  • Memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi pada kulit
  • Merawat luka
  • Untuk luka yang parah dan luas mungkin memerlukan tindakan pembedahan.

Baca Juga: Luka Bakar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Komplikasi Pencegahan

Komplikasi yang dapat terjadi setelah mengalami luka bakar kimia

  • Skar kulit
  • Perubahan warna yang menetap pada kulit
  • Kanker kulit
  • Kehilangan penglihatan jika mengenai mata

Meskipun telah mengetahui bagaimana pertolongan pertama pada luka bakar kimia yang benar, alangkah baiknya kita dapat terhindar dari bahaya luka bakar kimia yang mungkin dapat timbul. Tidak dapat dipungkiri jika kita tidak dapat sepenuhnya menghindari paparan bahan kimia karena sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Namun terdapat upaya untuk meminimalisir terjadinya trauma kimia ini. Berikut langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  • Bahan kimia diletakkan pada tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak
  • Jangan mencampur bahan kimia secara sembarangan
  • Hindari paparan yang lama terhadap bahan kimia, jika memungkinkan bisa memakai sarung tangan
  • Jauhkan bahan kimia dari dapur ataupun makanan
  • Pastikan bahan kimia diletakkan pada wadah yang aman dengan label yang tepat
  • Setelah terpapar bahan kimia, segera mencuci tangan

Penulis : dr. Jesslyn Wijaya
Dokter Umum

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses