Benarkah Generasi Zaman Now Diserang 3F?

food and fashion

Remaja muslim dewasa ini senantiasa telah dirusak moral bahkan aqidahnya oleh budaya Barat. Terutama kaum wanita. Dirusak oleh apa? Makanan, hiburan, dan pakaian, atau biasa disebut dengan 3F (Food, Fun, and Fashion). Lalu bagaimana 3F ini dapat menghancurkan aqidah dan moral kaum muslimin?

Berbicara tentang Food. Kita senantiasa dijejali dengan makanan yang tidak halal. Kita mendapat banyak kasus, makanan yang berlabel halal, pun ternyata tidak bisa dipastikan sepenuhnya halal. Ini menjadi suatu masalah. Mengapa? Karena kita adalah apa yang kita makan.

Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam pernah berpesan kepada kita: “Hati-hati dengan makanan bahwa makanan yang masuk kedalam tubuh kita dari sesuatu yang tidak halal, maka akan tumbuh daging-daging yang hanya pantas untuk masuk pada neraka”.

Baca juga: Ketika Suami Tak Berperan sebagaimana Mestinya

Bacaan Lainnya

Maka, sifat kita dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Apa yang kita makan, bila itu berbahaya dan tidak halal, maka akan mempengaruhi ketaatan kita kepada Allah. Dan yang paling bertanggungjawab disitu adalah wanita.

Berbicara tentang Fun. Berhubungan dengan hiburan atau kesenangan, dan kebanyakan dilambangkan dengan pacaran. Banyak orang yang tidak sadar bahwa pacaran adalah bagian dari kerusakan.

Kita bisa lihat bagaimana film-film memperkenalkan budaya pacaran, indahnya pacaran, enaknya dan nikmatnya pacaran. Ini yang kemudian dipublikasikan dan dipromosikan secara dahsyat.

Baca juga: Apa Perbedaan Pandangan Psikologi Islam dan Psikologi Barat?

Begitupun juga tentang Fashion. Tak hanya berbicara tentang pakaian luar saja. Karena kita tahu persis bahwa cara berpikir seseorang itu menentukan bagaimana cara dia berpakaian. Begitupun sebaliknya, cara berpakaian seseorang itu akan menyetir bagaimana cara dia berpikir. Pun tanpa mereka sadari, mereka telah merusak generasi muda dengan kerusakan yang luar biasa.

Oleh karena itu, untuk menghalangi bagian dari ghazwul fikri (3F) ini adalah dengan cara mengkaji Islam. Kalau kita tidak mengkaji Islam, apapun bisa masuk kepada kita. 

Tapi ketika Islam masuk ke tubuh kita, dia bisa sebagai imunitas, mampu membedakan mana yang boleh kita ambil dan mana yang tidak. Mana yang masih bisa kita sesuaikan dan mana yang harus kita tolak. (Ust. Felix)

Dengan menuntut ilmu syar’i (ilmu agama) seseorang dapat terhindar dari penyakit 3F (Food, Fun, and Fashion). Seseorang yang telah mempelajari halal-haram, maka ia akan senantiasa berusaha untuk menjaga isi perutnya dari makanan yang haram.

Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki ilmu agama, maka ia akan makan dengan sesukanya tanpa memperhatikan kehalalan makanan tersebut. Begitu pula seseorang yang telah mempelajari hakikat dari kehidupan dunia ini makai akan senantiasa berusaha untuk menghindari atau meminimalisir kesenangan dan senda gurau yang sia-sia. Ia akan menjadikan orientasi hidupnya saat ini untuk akhirat.

Hal ini dikarenakan ia memahami akan tujuan penciptaan dirinya di dunia, yakni semata-mata untuk menyembah dan menaati perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki ilmu terkait hakikat kehidupan dunia maka ia akan mudah terjerumus ke dalam kesenangan dan hiburan yang berlebihan serta sia-sia. Bahkan seringkali tidak bermanfaat sama sekali untuk kehidupan akhiratnya.

Dan, begitu pula seseorang yang telah mempelajari keutamaan perintah menjaga kehormatan diri dan menutup aurat maka ia akan senantiasa berusaha untuk menggunakan pakaian-pakaian yang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh agamanya.

Ia akan menahan keinginan nafsunya untuk bersolek di hadapan orang yang bukan mahramnya demi keselamatan dirinya di akhirat kelak. Ia dengan percaya diri akan mengenakan pakaian yang menutupi bagian-bagian tubuhnya yang menjadi aurat. Di mana pun dan kapan pun.

Baca juga: Lose Control Orang Tua dan Solusinya

Tidak terpengaruh oleh perkembangan tren pakaian. Sebaliknya, seseorang yang tidak memahami keutamaan dari perintah menutup aurat ini ia akan mudah mengekor pada mode-mode fashion terbaru yang justru seringkali dapat mengikis rasa malu dan menjatuhkan mahkota kehormatan seorang muslim dikarenakan model-modelnya yang menyingkap aurat.

Namun, dalam perjalanan menuntut ilmu ini di mana menjadi ajang pembenahan diri menuju versi yang lebih baik, kita perlu senantiasa untuk meluruskan niat kita semata-mata mengharap keridha-an Allah. Sebelum kita memulai belajar maka awasi hati kita.

Jangan sampai kita menuntut ilmu hanya karena ingin dipuji atau hal tercela lainnya. Karena niat yang keliru dapat mengurangi pahala amal shalih, bahkan bisa jadi tidak mendapatkannya sama sekali.

Tim Penulis:

1. Shafira Dhaisani Sutra
Mahasiswa Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia

2. Nur Zaytun Hasanah
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses