Bunuh Diri Bukan Solusi

Psikologi
Ilustrasi: istockphoto

Setiap manusia pasti sering merasakan lelah, baik lelah fisik maupun lelah batin. Lelah batin merupakan keadaan di mana seorang merasakan lelah secara mental dan emosional. Seringkali lelah batin disebabkan karena otak bekerja terlalu keras dalam waktu yang lama tanpa waktu istirahat.

Lelah batin juga disebabkan karena tekanan pada diri seorang itu terlalu berat yang terkadang dapat memicu stres bahkan hingga depresi atau hal lain yang lebih mengerikan.  Jika merasakan lelah fisik kerap kali cukup dengan istirahat lalu minum vitamin mungkin sudah menyelesaikannya.

Namun, bagaimanakah dengan lelah batin? Apa yang sering dilakukan orang-orang untuk menyelesaikannya? Benar, bunuh diri adalah langkah salah yang banyak diambil oleh orang yang mengalami lelah batin.

Bacaan Lainnya
DONASI

Orang yang mengalami lelah batin seringkali mengalami perubahan mood yang berantakan. Di saat seorang itu dalam mood yang tidak baik dan dengan posisi sedang sendirian akan muncul rasa ingin membunuh dirinya sendiri untuk menyelesaikan dan mengakhiri segala tekanan dan masalah yang sedang dihadapinya.

Hingga pikiran negatif itu dilakukan oleh si pelaku bunuh diri tersebut, namun pada faktanya justru bukan menyelesaikan masalah melainkan menambah masalah baru untuk orang lain.

Rasa ingin bunuh diri sering kali dipicu karena seseorang yang sedang mengalami masalah tersebut kebingungan untuk menyelesaikan masalah yang dimiliki. Sehingga, banyak permasalahan-permasalahan yang dipendam sendirian hingga tidak mampu menahannya sampai berakhir pada usai yang salah.

Banyak kasus bunuh diri yang  terjadi saat ini serta banyak pula faktor yang memicunya. Contohnya, ketika ada seseorang yang memiliki sikap pendiam, selalu memendam masalahnya sendiri. Saat dia disalahkan oleh orang lain dia hanya diam. Ketika di luar rumah dia hanya memiliki sedikit teman.

Dia kebingungan menyelesaikan urusan pendidikan dan tidak kunjung menemukan solusi, lalu terus bermunculan masalah-masalah baru yang menumpuk di kepalanya sehingga dia merasa kelelahan dan menyalahkan diri sendiri atas semua masalah yang dialaminya hingga  berakhir bunuh diri.

Hal ini sangat tidak dibenarkan dalam semua aspek, baik secara norma kesusilaan maupun norma agama. Jika dalam agama Islam dijelaskan di dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 29: “… Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Bahkan tindakan bunuh diri juga menjadi larangan keras oleh negara. Negara mengatur dalam UUD 1945 Pasal 28A menyatakan bahwa, “Setiap orang berhak  untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”. Banyak langkah yang dapat kita ambil untuk menyelesaikan masalah baik masalah mental ataupun masalah lainnya yang memicu kelelahan batin dan dapat mengarah pada keinginan bunuh diri.

Self Healing

Self healing merupakan proses penyembuhan luka batin yang biasa menganggu kondisi emosional seseorang. Banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan untuk self healing. Liburan ke tempat yang disukai dan melihat pemandangan luar untuk memuhasabah diri serta meningkatkan rasa syukur kepada Tuhan atas semua nikmat yang telah  diberikan.

Hal lain yang dapat dilakukan untuk menghibur diri sangatlah banyak. Bahkan, banyak pula kegiatan menarik yang tidak perlu membutuhkan ongkos untuk melakukannya. Menulis, kegiatan yang pasti semua orang dapat melakukannya.

Mencurahkan segala keluh kesah dan isi hati dalam bentuk tulisan sudah termasuk kegiatan yang dapat mengurangi stress karena suatu masalah. Apalagi jika takut untuk meminta saran atau pendapat dari orang lain, mungkin menulis dapat menjadi salah satu sarana yang mudah untuk self healing.

Self Reward

Jika self healing adalah suatu ‘penyembuhan’ maka self reward merupakan suatu ‘penghargaan’ kepada diri sendiri. Self reward adalah bentuk dari bagaiman kita menghargai diri kita, menghargai setiap usaha yang kita lakukan serta pencapaiaan yang sudah kita dapatkan.

Self reward dapat membangun energi positif yang mampu membuat diri kita siap beraktivitas kembali dengan pikiran yang lebih fokus dan tenang. Menurut Djamarah (2008 : 182) reward (hadiah) adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan.

Kita dapat memberikan penghargaan pada diri kita dapat berupa membeli barang yang sedang diinginkan dan juga bermanfaat. Namun, penghargaan terhadap diri sendiri itu tidak harus berupa barang, bahkan membeli makanan yang kita suka sudah merupakan salah satu upaya untuk self reward. Memberikan kesempatan diri untuk mengakui  keberhasilan yang telah diraih atas sesuatu yang membanggakan.

Bercerita dengan orang terdekat

Sharing atau menceritakan apa yang sedang kita alami dan rasakan kepada orang yang kita percaya juga mampu memberikan efek positif terhadap diri kita. Bahkan mungkin orang lain mampu mencegah jika muncul keinginan untuk  melakukan niatan untuk bunuh diri.

Mendapatkan saran dan masukan dari orang yang kita percaya untuk mendengarkan cerita kita adalah solusi yang baik untuk mengurangi sedikit masalah yang sedang dihadapi. Terkadang hanya didengarkanpun sudah mampu membuat diri kita lega dan mulai berfikir lebih tenang dalam mengambil keputusan.

Menurut teori J. S House, K. R Landis, & D Umberson, mendengarkan dan berbicara dengan seseorang dipercaya dapat membantu meredakan stres dan  memberikan prespektif  baru.

Konsultasi Psikologi

Namun ketika dirasa kelelahan mental yang dialami semakin parah dan tidak ada lagi solusi yang didapat, mencoba untuk konsultasi psikologi menjadi pilihan yang tepat. Konsultasi psikologi adalah komunikasi dua arah yang dilakukan antara pasien dan psikolog untuk mencari solusi atas masalah perasaan, perilaku, atau gangguan mental yang dialami pasien.

Konsultasi psikologi dapat membantu mengubah sudut pandang  terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Bahkan diera ini sudah banyak platform online untuk konsultasi tentang mental seperti LISA, SEJIWA, dan banyak platform-platform lain yang bisa digunakan untuk konsultasi dengan psikolog.

Banyak langkah yang mampu diambil ketika kita dalam keterpurukan hingga menyebabkan kelelahan batin, dan bunuh diri  bukan cara untuk menyelesaikan semua masalah. Jangan pernah menganggap diri kita kecil dan remeh. Kita pasti mampu untuk menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.

Jangan pernah mempunyai pemikiran yang sempit, yang hanya akan menjerumuskan kita kepada hal yang tidak baik. Pertebal iman dalam diri agar tidak mudah goyah jika tergoda hal negatif. Menghadapi masalah dengan tenang dan percaya bahwa dari masalah-masalah yang kita hadapi justru akan membuat kita semakin berkembang dan  menjadi manusia yang lebih baik.

Penulis: Arum Fajar Rahmawati
Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI