Yogyakarta – Comminfest 2025 kembali mengadakan kampanye sosial yang bertujuan menyadarkan masyarakat akan isu stunting (15/3/2025).
Lions Club juga berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan di Auditorium, Kampus 4 UAJY.
Berdasarkan laporan dari Global Hunger Index (GHI) tahun 2024 disebutkan saat ini sebanyak 7,2 persen anak usia dini ini mengalami kekurangan gizi.
Prevalensi jumlah anak yang mengalami stunting di seluruh dunia tercatat hingga 26,8 persen.
Fenomena tersebut menarik perhatian mahasiswa UAJY untuk melakukan sebuah upaya peningkatan kesadaran.
Melalui Social Campaign, Comminfest 2025 yang menghadirkan ruang diskusi untuk mahasiswa dan pelajar SMA Yogyakarta, diskusi ini menyoroti bagaimana generasi muda tidak hanya peduli pada isu politik, tetapi juga sosial, termasuk stunting.
Baca Juga: Kesehatan Mental: Kunci Masa Depan Cerah Generasi Muda
Lions Club, organisasi sosial tingkat internasional, turut berkontribusi dalam acara ini dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan, yaitu Vista Ari Rahmawati S.Tr.Gz, yang memaparkan tentang “Bangun Generasi Muda Bebas Stunting”.
Dalam penjelasannya, terdapat lima pencegahan stunting, yakin ABCDE. Aktif minum tablet tambah darah, Bumil teratur periksa kehamilan, Cukupi konsumsi protein hewani, Datang ke posyandu setiap bulan, dan Eksklusif ASI selama enam bulan.
Seminar bertema “Nourish to Flourish: Bangun Generasi Muda Bebas Stunting”, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian generasi muda terhadap isu stunting yang menjadi tantangan besar di Indonesia.
Peserta diharapkan mendapatkan wawasan lebih, mengenai pentingnya pencegahan stunting dan langkah konkret yang dapat dilakukan untuk menciptakan generasi yang lebih sehat
Selama acara berlangsung, lima puluh satu peserta membuat suasana penuh semangat dan antusiasme.
Sebagai bentuk penegakan pemenuhan gizi dan kebersamaan, seminar ini diakhiri dengan buka bersama pada bulan suci ini.
Baca Juga: Tingginya Angka Stunting di Indonesia yang Berdampak pada Perkembangan Kognitif Anak
“Kampanye ini berbeda dari kampanye pada umumnya, karena kami mengambil salah satu nilai keatmajayaan yaitu humanis. kampanye ini mengimplementasi nilai tersebut dengan melakukan buka bersama sebagai bentuk saling menghormati di Bulan Ramadhan untuk menciptakan kebersamaan dengan teman-teman yang menunaikan ibadah puasa,” ujar Cory Artha, Ketua Comminfest 2025.
“Kami berharap acara ini dapat membuka mata generasi muda tentang pentingnya peran mereka dalam mengatasi stunting. Bukan hanya soal politik tetapi juga bagaimana kita sebagai masyarakat bisa terlibat aktif dalam mencari solusi dalam permasalahan sosial,” ujar Jonathan Gideon, Koordinator Acara Comminfest 2025 (12/3).
Melalui seminar ini, diharapkan mahasiswa dan pelajar memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap isu stunting dan mampu menjadi penggerak dalam mengedukasi masyarakat.
Dengan meningkatnya pemahaman tentang stunting di kalangan generasi muda, diharapkan Indonesia mampu menekan angka stunting dan menciptakan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas.
Baca Juga: Langkah Kreatif Inovatif Upaya Pencegahan Stunting melalui Buku Menu dan Gubug Online
Comminfest 2025 berkomitmen untuk menjadi ruang edukasi yang inklusif, mendorong generasi muda agar lebih peka terhadap isu sosial, dan berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: Emanuela Lithani H.P. [email protected]/082329631122
Penulis:
1. Emanuela Lithani Hapsoro Putri
2. Kresentia Kania Wibowo
3. Angela Ardelia Salvia Pakpahan
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Aktif Juga di Comminfest 2025
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News