Daging Favoritmu Bisa Jadi Berbahaya, Kalau Gak diuji dengan Benar!

Teknologi Pangan
Meat Seafood Beef Chicken Illustration (Source: Social Media by dreamstime.com)

Siapa yang nggak suka daging? Dari steak lezat hingga sosis gurih, makanan berbahan dasar daging selalu jadi pilihan yang menggoda selera. Tapi tahukah kamu bahwa meski terlihat lezat, daging yang kamu makan bisa saja berisiko jika tidak diperiksa dengan baik sebelum dimasak?

Gak cuma soal rasa enak, daging juga perlu dipastikan aman untuk kesehatan tubuh kita. Nah, bagaimana caranya supaya daging yang kita konsumsi bebas dari bahaya? Yuk, kita cari tahu lebih lanjut!

 

Bakteri Jahat yang Bisa Bersembunyi di Daging

Pernah denger bakteri seperti Salmonella atau E. coli? Kedua bakteri ini bisa ditemukan pada daging yang tidak terkelola dengan baik. Mereka bisa menyebabkan keracunan makanan yang serius. Jadi, saat kamu menikmati steak atau sosis, pastikan daging tersebut sudah melalui uji keamanan dan bebas dari bakteri berbahaya yang bisa membahayakan kesehatan.

Bacaan Lainnya

Selain itu, bakteri-bakteri ini tidak selalu bisa dilihat atau tercium. Mereka bisa berkembang biak dengan cepat dalam daging yang tidak disimpan atau dimasak dengan baik. Proses pemasakan yang tidak mencapai suhu yang cukup tinggi atau pengolahan yang tidak higienis dapat memicu pertumbuhan bakteri berbahaya ini, yang pada akhirnya bisa menyebabkan infeksi yang berbahaya bagi tubuh.

 

Proses Uji Keamanan Daging di Laboratorium

Sebelum sampai di dapur kita, ada banyak langkah yang perlu dilakukan agar daging tetap aman dimakan. Di sinilah analisis pangan berperan penting.

Proses ini melibatkan uji laboratorium untuk memeriksa apakah ada bakteri, bahan kimia, atau zat berbahaya lainnya yang tersembunyi dalam daging. Teknologi yang digunakan dalam uji ini sangat canggih, mulai dari uji mikrobiologi yang mendeteksi bakteri hingga pengujian bahan kimia seperti pestisida atau bahan pengawet.

Uji ini juga berperan dalam memastikan bahwa daging yang kita beli bukan hanya aman dari segi kesehatan, tapi juga tidak mengandung bahan tambahan yang berbahaya. Misalnya, penggunaan pestisida dalam peternakan atau bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan daging bisa menambah risiko kesehatan jika tidak dipantau dengan baik.

Oleh karena itu, pengujian yang dilakukan di laboratorium penting untuk memverifikasi bahwa daging yang kita konsumsi memenuhi standar keamanan.

 

Bagaimana Cara Uji Keamanan dilakukan?

Laboratorium pangan melakukan serangkaian uji dengan teliti. Pertama, mereka melakukan pengujian mikrobiologi untuk mendeteksi apakah ada bakteri patogen dalam daging.

Selanjutnya, pengujian kimia dilakukan untuk memeriksa keberadaan zat berbahaya seperti logam berat atau bahan kimia lainnya yang dapat mencemari daging. Selain itu, analisis juga mencakup pengukuran kandungan air dan protein, guna memastikan kualitas dan kesegaran produk daging.

Proses pengujian ini membantu produsen untuk memastikan bahwa produk yang mereka hasilkan tidak hanya memenuhi standar gizi, tetapi juga bebas dari kontaminan yang berbahaya. Dengan cara ini, setiap tahap pengolahan daging dapat dipastikan aman bagi konsumen. Teknologi modern yang digunakan dalam pengujian ini memungkinkan penemuan potensi masalah sebelum produk dikeluarkan ke pasar.

 

Dampak Jika Daging Tidak diuji

Bayangkan jika daging yang kamu beli tidak pernah diuji? Bisa saja daging tersebut mengandung bakteri yang bisa membahayakan tubuh. Produk olahan seperti bakso, sosis, atau nugget juga berpotensi mengandung bahan pengawet yang tidak aman jika tidak diuji dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan bahwa daging yang kita beli telah melewati serangkaian uji untuk menjamin keamanan dan kualitasnya.

Tanpa adanya pemeriksaan yang tepat, kita bisa terpapar risiko kesehatan yang lebih besar. Daging yang terkontaminasi dapat memicu masalah pencernaan, keracunan makanan, hingga penyakit lebih serius jika tidak ditangani dengan baik. Itulah mengapa kita harus memilih dengan bijak dan memastikan bahwa produk daging yang kita beli sudah melalui semua tahapan uji yang ketat.

 

Tips Memilih Daging yang Aman

Sebagai konsumen, kita bisa memilih daging yang sudah terjamin keamanannya dengan memastikan produk tersebut memiliki sertifikat keamanan atau label yang menunjukkan telah lolos uji kualitas. Pastikan juga untuk selalu memeriksa tanggal kedaluwarsa dan cara penyimpanan produk. Dengan langkah-langkah ini, kita bisa memastikan bahwa daging yang kita konsumsi aman dan bebas dari potensi bahaya.

Baca juga: Peran Teknologi High Pressure Processing pada Pangan dalam Mendukung Gut-Brain Axis

Lebih baik untuk berinvestasi dalam membeli daging dari sumber yang terpercaya, bahkan jika harganya sedikit lebih mahal. Hal ini akan jauh lebih menguntungkan dalam jangka panjang karena kita bisa lebih tenang dalam mengonsumsi makanan yang berkualitas dan aman. Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual tentang proses pengolahan dan pengujian daging yang mereka jual.

Meskipun daging dan produk olahannya sangat digemari banyak orang, kita harus tetap berhati-hati dalam memilihnya. Dengan adanya analisis pangan, kita bisa memastikan bahwa daging yang kita makan aman dan berkualitas. Jadi, sebelum menikmati makanan berbahan daging, pastikan produk tersebut sudah melalui uji keamanan yang ketat.

Pastikan kamu selalu memilih produk yang sudah diuji dan bebas dari bahan berbahaya. Karena kesehatan itu sangat berharga, dan kita bisa mulai menjaganya dari makanan yang kita makan setiap hari. Dengan begitu, kita bisa menikmati daging yang lezat dan tetap menjaga kesehatan tubuh!

 

Penulis: Aliya Fakhrun Nisa
Mahasiswa Teknologi Pangan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses