Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan tehnologi telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, belajar, bermain, dan kegiatan sosial lainnya. Salah satu fenomena yang mencolok adalah meningkatnya popularitas game online. Meski memiliki banyak manfaat bagi manusia, seperti meningkatkan keterampilan kognitif dan sosial, game online juga membawa dampak buruk terhadap psikologi yang dialami pemainnya, terutama ketika dimainkan secara berlebihan.
Essai ini Membahas Beberapa Dampak Buruk dari Game Online Terhadap Psikologi Mahasiswa
1. Kencanduan game online menjadi salah satu masalah utama. Kecanduan ini dapat dikategorikan sebagai gangguan perilaku yang mirip dengan kecanduan zat. Pemain yang kecanduan seringkali menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, mengabaikan tanggung jawab lainnya seperti belajar, pekerjaan atau bersosial. Dampaknya mereka bisa mengalami gangguan tidur, pola makan yang tidak teratur dan menurunya performa dalam pembelajaraan mahasiswa. Kecanduan ini juga menyebabkan perubahan dalam struktur otak, mirip dengan yang terjadi pada pecandu narkoba, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan control diri.
2. Isolasi sosial atau yang dibilang “NOLEP” oleh kaum muda-mudi menjadi dampak negative yang signifikan meskipun game online menawarkan platform untuk berintraksi dengan pemain lain diseluruh dunia, namun seringkali intraksi ini tidak menggantikan kualitas dari hubungan tatap muka. Pemain yang menghabiska waktu terlalu banyak di dunia virtual bisa kehilangan kemampuan berintraksi secara efektis di dunia nyata atau introvert. Isolasi sosial ini bisa memperburuk kondidi psikologi mahasiswa seperti gampangnya terkena depresi dan kecemasan, karena manusia membutuhkan intraksi sosial yang nyata untuk kesejahteraan emosional.
3. Kekerasan dan agresivitas yang menimbulkan pribadi yang toxic dalam perbuatan dan berbicara juga menjadi perhatian. Beberapa game online yang populer juga memiliki konten kekerasan yang tinggi. Paparan yang terus-menerus terhadap kekerasan virtual yang membuat pemain lebih toleran atau terbawa terhadap kekerasan didunia nyata. Studi menunjukkan bahwa pemain game dengan konten kekerasan cenderung menunjukkan sikap agresif dan penurunan empati terhadap orang lain. Hal ini bisa berbahaya, terutama anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap perkembangan dalam psikologis.
Baca juga: Rasisme dalam Game Online: Tantangan terhadap Nilai-Nilai Pancasila
Selain itu, game online juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental lainya seperti gangguan kecemasan dan depresi. Tekanan untuk selalu menang, mendapatkan peringkat tinggi, atau mencapai tujuan tertentu dalam game bisa menyebabkan stress berlebihan.
Ditambah dengan faktor-faktor seperti cyberbullying atau penolakan dalam komunitas game, ini bisa membuat kecemasan dan depresi yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari mahasiswa yang kecanduan game online.
Sebagai penutup, meskipun game online memiliki banyak manfaat, penting untuk menyadari dan mengelola potensi dampak buruknya juga terhadap psikologis.
Baca juga: Pengaruh Game Online Terhadap Kehidupan Sosial Remaja
Edukasi dan pengaturan waktu yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari kecanduan dan menjaga keseimbangan dunia virtual dan dunia nyata. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa memanfaatkan game online sebagai sarana hiburan dan edukasi tanpa mengorbankan waktu dan kesehatan psikologis kita.
Penulis: Naufal Febri Agustiyar
Mahasiswa Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News