Dinar Nursyifa Merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri Alm. Soetarmo dan Ida Nurhayati, Ia lahir di Cianjur pada tanggal 29 Juni 2001, saat ini Ia tinggal bersama keluarganya di daerah Muka Kecamatan Cianjur.
Ia bersekolah di SDN Pewenang, kemudian Ia melanjutkan pendidikannya di MTs Sawah Gede, ketika menginjak usia sekolah menengah pertama Ia merupakan siswa yang aktif dalam berorganisasi.
Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Pramuka MTs Sawah Gede pada tahun 2015 dan menjadi Wakil Pratama Putri MTs Sawah Gede pada tahun 2016.
Ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas juga Ia menjabat sebagai Ketua Ekstrakulikuler Karya Ilmiah dan Jurnalistik. Saat ini Ia sedang melanjutkan pendidikannya di Universitas Suryakancana Cianjur.
Ditengah kesibukannya sebagai Mahasiswa tingkat akhir, Ia tetap mencoba produktif dan tidak meninggalkan kecintaannya terhadap menulis.
Ia mulai menulis dari sejak duduk di sekolah menengah pertama pada saat kelas 9, sejak 2016 sampai saat ini Ia menulis beragam tulisan baik fiksi maupun non fiksi.
Karya tulis yang Ia buat selama tahun 2017- 2019 selalu dimuat di majalah sekolah dan saat ini Ia sudah mencoba menulis lepas di beberapa media.
Karena kecintaannya terhadap menulis Ia pun beberapa kali mendapatkan kejuaraan seperti:
- Juara 3 Lomba Menulis Cerpen
- Juara 2 Lomba Karya Ilmiah Remaja se-Kabupaten Cianjur
- Mendapat penghargaan karya puisi terpilih sebagai 100 besar dalam Antalogi Puisi Menembaga
- Penghargaan karya puisi terpilih dalam Antalogi Puisi Tribute to Sapardi Djoko Damono
- Penghargaan karya puisi terpilih dengan judul ” Sebuah sajak diri sendiri.
Kecintaannya terhadap menulis membuat hati kecilnya bertekad untuk menyuarakan karya tulis tersebut, mengubah kata-kata menjadi sebuah audio yang dapat didengar dengan bentuk podcast yang bernama “Suara Nay”.
Podcast Suara Nay sampai saat ini sudah mencapai 8.000 pendengar, dari yang awalnya hanya beberapa orang saja yang mendengarkan podcast tersebut, namun dengan pembawaan nya yang unik dan menarik podcast ini dapat menarik minat banyak orang.
Selain mengubah karya tulisnya kedalam podcast ia juga mengelola channel Youtube nya, mengunggah episode-episode podcast yang Ia buat serta mengunggah musikalisasi puisi hasil tulisannya ke dalam Youtube agar dapat diakses oleh banyak orang.
Sebelum terjun dalam dunia tulis-menulis, berkat dukungan dan motivasi dari orang disekitarnya membuat ia memutuskan untuk menekuni dunia tulis menulis.
Salah-satu hal yang memotivasi Ia untuk menulis ialah kata-kata dari Pramoedya Ananta Toer yang berbunyi “orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.”
Ia berkata kalimat tersebut membuat ia menyadari betapa pentingnya menulis, sehingga Ia terus menekuni dunia tulis-menulis hingga sampai pada saat ini.
Meskipun kadang rasa jenuh dalam menulis sering menghampiri namun Ia mampu memotivasi dirinya dengan cara merenungi kembali tujuan yang ingin ia capai.
Menurutnya setiap perjalanan pasti memiliki tujuan, ada banyak sekali harapan, cita-cita, dan tujuan yang ingin Ia capai.
Hal itu yang membuat Ia terus berusaha untuk tidak berhenti dan terus memotivasi dirinya sendiri. Selain mengingat tujuan yang ingin dicapai, untuk memotivasinya Ia selalu berpikir positif dan melakukan meditasi.
Ada banyak harapan dan doa-doa baik atas aktivitas yang sedang dilakukan, Dinar berharap tulisannya dapat memberikan kebermanfaatan dan menjadi teman baik bagi siapapun yang membacanya.
Ia juga berharap bisa menerbitkan buku hingga berada di gramedia seluruh Indonesia, serta Podcast Suara Nay dapat menjadi tempat berteduh bagi banyak jiwa di luar sana.
Penulis: Gina Siti Wahyuni
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Suryakancana
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
