Doa Orang Tua Kunci dari Kesuksesan

Kisah
Kisah Sugianti

Nama saya Sugianti, lahir di Cianjur, 19 Juli 2001. Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Saya adalah anak dari seorang petani. Bagi sebagian orang, petani merupakan pekerjaan yang rendah, padahal negara tanpa seorang petani akan mengalami kesulitan.

Saya hidup dalam kesederhanaan, tinggal di desa yang jauh dari perkotaan. Namun, dengan hal itu saya sangat bersyukur karena berada di tempat yang penuh dengan suka cita dan tentunya tempat yang asri, nyaman, dan damai.

Ibu saya seorang ibu rumah tangga, tapi ia juga ikut membantu ayah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai sekolah saya dan adik saya. Kedua orang tua saya berpesan bahwa saya harus sekolah setinggi mungkin hingga mencapai kesuksesan agar dapat membantu orang lain yang mengalami kesulitan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Mahasiswa Universitas Suryakancana Melaksanakan Pembinaan Bahasa pada Siswa Kelas VI SDN Ciherang 1

Pesan itu menjadi dasar saya dalam mengukur kesuksesan dalam hidup, yaitu  seberapa banyak hal yang telah berhasil saya capai, seberapa banyak kontribusi yang sudah saya berikan untuk orang-orang sekitar melalui pengetahuan, skill, dan prestasi-prestasi yang telah saya raih.

Karena motto hidup yang saya pegang adalah sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.

Dari hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani tersebut menginspirasi saya untuk selalu berbuat baik kepada semua orang tanpa memandang kasta.

Mendengar kata sukses, semua orang pasti ingin mencapai hal tersebut. setiap orang mencapai kesuksesan dengan berbagai hal dan berbagai macam cara. Banyak rintangan dan tantangan yang harus dilewati untuk berada di titik itu.

Untuk mencapai suatu kesuksesan pasti akan ada kegagalan yang dialami. Sebuah keberhasilan semuanya tidak ada yang instan, semuanya harus melewati suatu proses terlebih dahulu.

Contohnya seperti Thomas Alva Edison seorang ilmuwan penemu lampu pijar yang gagal 9.998 kali dan pada percobaan yang ke 9.999 kali akhirnya berhasil.

Dari kegagalan Thomas Alva Edison dapat kita jadikan sebagai contoh bahwa untuk mencapai suatu kesuksesan maka kita tidak boleh berhenti ketika kegagalan itu datang. Namun justru sebaliknya ketika kegagalan itu ada maka jadikan sebagai tantangan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan.

Begitupun dengan saya, untuk mencapai suatu kesuksesan yang saya inginkan banyak sekali rintangan yang saya alami. Dari awal sekolah saya harus jauh dari orang tua, kesulitan ekonomi, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Mahasiswa Universitas Suryakancana Cianjur Gelar Pembinaan Bahasa Indonesia Baku di Kalangan Peserta Didik SDN Selajambe 4

Dalam tulisan ini saya ingin menjelaskan tiga kesuksesan penting yang sudah saya raih berkat doa dan dukungan dari orang tua serta keluarga saya.

Sukses terbesar pertama yang telah saya raih adalah berhasil menyelesaikan sekolah menengah kejuruan dengan nilai yang cukup memuaskan yaitu masuk 3 besar, dan hadiah yang diberikan untuk siswa yang mendapatkan peringkat berupa uang bayaran untuk Uang Dana Bulanan (UDB).

Saya sangat bersyukur, dengan ini saya bisa meringankan sebagian beban orang tua saya. Bagi sebagian orang, menyelesaikan SMK bukanlah hal yang besar. Namun bagi saya, perjuangan untuk menyelesaikan sekolah tidaklah mudah.

Di mana ketika saya sekolah tidak hanya belajar di sekolah saja, tapi saya juga tinggal di pondok pesantren dan tentunya kegiatan yang saya lakukan bertambah. Namun saya sangat bersyukur, dengan saya sekolah dan tinggal di pesantren, saya mendapatkan banyak ilmu, banyak teman, dan keluarga yang baru.

Sukses terbesar kedua yang dapat saya raih yaitu melanjutkan studi saya di Universitas Suryakancana Cianjur Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Untuk berada di titik ini banyak rintangan yang saya lalui, namun saya tetap bersabar dan berusaha, saya yakin Allah SWT pasti akan memberikan kelancaran dan kemudahan bagi setiap umatnya yang mau berusaha.

Sukses terbesar ketiga yang dapat saya raih yaitu saya bisa bekerja dan kuliah secara bersamaan. Dengan saya bekerja, saya bisa mencicil bayaran kuliah serta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari dulu saya mempunyai keinginan untuk bisa mandiri, memenuhi kebutuhan sendiri hasil keringat saya sendiri dan ingin memberi sesuatu kepada orang-orang yang saya sayangi.

Baca Juga: Mahasiswa Universitas Suryakancana Gelar Pembinaan Bahasa di MI Islamiyah Sayang Cianjur

Walaupun tidak seberapa tapi selama saya mampu untuk melakukan kebaikan dan dapat bermanfaat bagi mereka itu sangat berharga bagi saya.

Ketiga kesuksesan yang sudah saya raih ini bukanlah tanda untuk saya berhenti, melainkan susunan anak tangga yang akan mengantarkan saya pada pencapaian kesuksesan selanjutnya. Selama masih ada waktu saya akan tetap berusaha dan tentunya setiap langkah yang saya ambil harus dengan izin, ridho, dukungan, serta doa dari kedua orang tua saya.

Karena segala sesuatu yang saya lakukan dengan ridho orang tua itu pasti akan mendapat ridho dari Allah SWT, maka dari itu saya selalu mengingat pesan dari orang tua saya yaitu Allah tidak menilai kita dari hasil yang kita capai melainkan dari usaha apa yang kita lakukan.

Oleh karena itu teruslah berusaha lebih baik lagi agar dapat bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita.  Kunci dari sebuah kesuksesan bagi saya yaitu, ridho dan doa dari orang tua serta selalu berusaha, bersabar, berdoa, dan bertawakal.

Penulis: 

Sugianti
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Suryakancana

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI