Exploring the Universe: Autonomous Robots Unraveling the Potential of Life on Saturn’s Moon (Enceladus)

Autonomous Robots
Exploring the Universe.

Keunikan Enceladus dan Potensinya Menyangga Kehidupan

Untuk dapat menopang kehidupan, sebuah planet harus memenuhi beberapa persyaratan. Salah satu syarat utamanya adalah berada pada Goldilock Zone, posisi yang tepat di mana tidak terlalu dekat dengan matahari (tidak terlalu panas) dan tidak terlalu jauh (tidak terlalu dingin), di mana air dapat berwujud cairan. Hanya ada dua planet pada daerah tersebut, yaitu Bumi dan Mars.

Pada 1789, William Herschel menemukan satelit alami terdekat kedua dari Saturnus. Enceladus menarik perhatian peneliti sehingga mereka mengirim Cassini-Huygens, satelit eksplorasi Saturnus, yang menemukan adanya pancaran uap air dari lapisan dalam Enceladus.

Hal tersebut menandakan adanya kenaikan temperatur pada lapisan saturnus yang memungkinkan air berada pada wujud cair. Kenaikan temperatur ini diduga disebabkan oleh gaya pasang surut dari gravitasi Saturnus. Fenomena tersebut tentu bukan hal yang lumrah mengingat posisi saturnus yang jauh dari matahari.

Bacaan Lainnya
DONASI

Robot Eksplorasi Luar Angkasa

Antariksa memiliki rahasia yang dapat mendobrak konsepsi keilmuan. Demikian, diperlukannya penelitian lebih lanjut. Namun, mengingat besarnya jarak serta sulitnya memprediksi keadaan, mengirim manusia untuk melakukan penelitian secara langsung sangat terbatas dan bahkan bukan merupakan pilihan.

Sehingga dibutuhkannya eksistensi autonomous yang dapat mengeksplorasi dan melaporkannya kembali. Di sinilah pentingnya perkembangan ilmu robotika dan kecerdasan buatan.

Sejak 1958 NASA mulai mengirim robot penjelajah luar angkasa. Diawali dengan Mariner 2, robot eksplorasi tanpa awak untuk planet Venus, NASA terus mengembangkan teknologinya dan terus menggali informasi terkait tata surya.

Robot-robot yang awalnya hanya dapat menangkap gambar terus berkembang hingga seolah-olah seorang manusialah yang ada di sana. Contohnya InSight (Interior Exploration using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport) 2018 dapat mendapatkan pemahaman struktur internal Mars seperti gelombang seismic dan suhu.

Robot Eksplorasi Enceladus

Walau tidak bisa disepelekan, robot eksplorasi planet Mars secara konseptual lebih sederhana, sebab Mars adalah planet yang memiliki ciri khas seperti bumi. Tentu akan sangat berbeda dengan robot eksplorasi Enceladus yang merupakan satelit dari planet ketiga terjauh dari matahari.

Untuk itu, NASA membuat EELS (Exobiology Extant Life Surveyor). EELS merupakan robot berbentuk ular yang dilengkapi berbagai sensor dan kamera. Desainnya yang panjang dan ramping dibuat agar dapat menembus glasier dan kawah es ke dalam Enceladus. Saat ini EELS masih dalam masa pengembangan dan uji coba.

Penelitian terhadap penemuan kehidupan pada satelit alami Saturnus akan menjadi fenomena pendobrak batas-batas teori awal mula keberadaan makhluk hidup. Oleh karena itu, sangat dibutuhkannya teknologi robotika dalam eksplorasi dan penelitian ruang angkasa.

Penulis: Khalisa Zahra Maulana
Mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.