Fenomena Culture Jaksel di Kalangan Gen Z dan Milenial

Sumber Ilustrasi: https://garymanindonesia.com/2020/01/27/dugem-kesenangan-atau-kebodohan/

Jakarta Selatan atau yang disingkat Jaksel adalah salah satu dari lima kota administrasi yang ada di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Nama Jaksel kembali mencuat setelah banyak dari kalangan gen z dan milenial mulai memakai istilah “anak Jaksel,” apabila ada seseorang yang jika berbicara menggunakan bahasa campuran antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.

Tidak hanya bahasa saja, ternyata Jaksel itu juga sebuah culture di kalangan gen z dan milenial. Salah satu contohnya adalah anak Jaksel kalau cari tempat nongkrong harus ada live music-nya, dan minumannya harus ada boba sama kopi yang ber-latte art supaya aesthetic dan instagrammable.

Para anak Jaksel ini menganggap Jaksel sebagai trend center seluruh wilayah di Indonesia, yang artinya apa yang sedang booming di Jaksel juga pasti akan booming di Indonesia.

Baca Juga: Generasi Milenial-Lestarikan Bahasa Daerah sebagai Bentuk Cinta Tanah Air

Bacaan Lainnya

Oza Rangkuti, seorang podcaster terkenal yang sangat  concern membahas masalah Jaksel menuturkan bahwa, “Jaksel itu bukan geografis tapi mental,” yang artinya di mana pun anda tinggal kalau kebiasaan anda salah satunya seperti yang saya tuturkan di awal tadi, maka anda adalah anak Jaksel.

Oza juga menuturkan bahwa kalimat tersebut dia dengar dari seorang temannya yang seorang rapper yang mempunyai lagu berjudul “F*ck your Jaksel lifestyle,” di akhir lagunya dia sering berteriak “Jaksel itu bukan geografis tapi mental bor.”

Bahasa Jaksel juga sangat banyak dan bermacam-macam, dan sebenarnya bahasa Jaksel itu istilah lain dari bahasa Indonesia yang dibahasa Inggriskan. Contohnya, seperti banyak pikiran sekarang namanya overthinking, merasa deg-degan itu anxiety, liburan keluar kota itu namanya healing, liburan menginap bareng pasangan itu staycation.

Hubungan tanpa status itu FWB atau Friends With Benefits. Orang yang emosinya tidak stabil itu bipolar atau mood swing, obrolan malam-malam di atas jam 12 itu deep talks. Bangun pagi itu morning person, begadang itu midnight person, telponan bareng pacar sampe ketiduran itu namanya sleep call.

Bahasa di lingkungan pertemanan, terlalu tidak mendukung itu namanya negative vibes dan terlalu mendukung itu toxic positivity. Pertemanan yang saling ledek-ledekan itu namanya lingkungan yang toxic dan pertemanan yang saling dukung itu namanya support system.

Baca Juga: Cara Menanamkan Akhlak Sosial yang Baik dalam Bersosial Media pada Era Milenial

Berbeda pendapat itu namanya tidak open minded atau kolot, dan ada juga yang lain seperti insecure, self love, work life balance, spill the tea, denial, honestly, jujurly, literally, mostly, which is, at least, dan masih banyak lagi.

Akibat hal seperti ini memunculkan stereotype kepada daerah Jakarta Selatan sebagai daerah yang paling berpengaruh dalam kemajuan tren lifestyle di Indonesia.

Sebenarnya bahasa-bahasa ini biasanya digunakan dalam lingkup pertemanan saja atau situasi non formal, akan tetapi sering juga kita jumpai disituasi formal seperti saat meeting di kantor, ataupun dosen yang sedang menjelaskan pelajaran.

Fenomena tersebut membuktikan bahwa sebenarnya culture Jaksel ini sangat diterima oleh seluruh lapisan umur, dan menganggap hal seperti ini suatu kebiasaan saja. Akan tetapi masih banyak pro dan kontra yang muncul tentang apakah culture Jaksel ini sebuah kemajuan bagi bangsa atau justru kemunduran.

Satu sisi, orang menganggap ini sebuah kemajuan bagi bangsa karena tutur bahasa yang berbahasa inggris. Pemikiran generasi muda yang cenderung terbuka dan kebiasaan sehari-hari yang sudah mulai kebarat-baratan.

Baca Juga: Pengaruh Video Game terhadap Pola Pikir Gen Z di Indonesia

Sisi lain juga, banyak orang yang sangat menentang fenomena ini, hal ini dianggap sebagai kemunduran bagi bangsa Indonesia karena budaya tutur berbahasa yang baik, tradisi-tradisi budaya Indonesia dan kearifan lokal yang sudah mulai perlahan hilang.

Negara Indonesia sendiri masih tergolong negara yang belum maju atau masih berkembang. Berbagai macam peristiwa memang seharusnya harus dihadapi jika menginginkan negara ini maju.

Mulai dari masuknya berbagai kebiasaan dari luar yang mulai membaur dengan kebiasaan kita, hingga persitiwa munculnya culture Jaksel ini yang merupakan salah satu dari dampak arus globalisasi yang masuk ke Indonesia.

Tentu saja kejadian seperti ini memunculkan tugas baru untuk pemerintah kita agar bisa mendidik setiap lapisan masyarakatnya supaya tidak mudah terpengaruh dengan perubahan sosial yang begitu cepat.

Perihal ini bisa dilakukan melalui penyelenggaraan penyuluhan dan pengedukasian tentang budaya-budaya atau kebiasaan aneh yang muncul di luar sana. Serta pengedukasian tentang nasionalisme Indonesia agar jiwa para masyarakat tertanam rasa cinta tanah air yang mendalam.

Baca Juga: Dampak Modernisasi Membuat Generasi Z Buruk

Terlebih pengedukasian melalui lembaga pendidikan, mulai dari jenjang kuliah hingga jenjang sekolah dasar. Hal ini dilakukan supaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan tidak mudah terpengaruh budaya luar. Akan tetapi hal seperti itu tidak cukup jika tidak ada dukungan dari masyarkat yang mempunyai pemikiran untuk maju.

Tanpa kita sadari fenomena ini bisa menjadi satu batu loncatan untuk bangsa Indonesia agar menjadi salah satu negara maju dan dapat bersaing dengan negara adidaya yang ada di seluruh dunia. Dan kita semua harus yakin bahwa gen z dan milenial yang nantinya dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disegani oleh seluruh negara yang ada di dunia.

Penulis: Fardien Akmal Shevamajid
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari
Redaktur Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi:

Astri Lestari,5 Maret 2022,08:30 WIB,Pikiran Rakyat ,Bandung

https://www.google.com/amp/s/www.pikiran-rakyat.com/teknologi/amp/pr013890685/daftar-108-kata-bahasa-anak-jaksel-2022-

Oza Rangkuti,22 November 2021, Belajar Bahasa ABG Jaksel,Jakarta

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses