Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak dasar yang melekat pada setiap individu sejak lahir, tanpa memandang suku, agama, ras, jenis kelamin, maupun status sosial. HAM menjadi pondasi utama dalam membangun masyarakat yang adil, beradab, dan bermartabat.
Diberbagai negara, perlindungan dan penghormatan terhadap HAM menjadi salah satu indikator penting dari tingkat peradaban dan kemajuan bangsa. Indonesia, sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, menempatkan HAM sebagai bagian integral dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, tantangan dalam implementasi HAM masih banyak dijumpai di berbagai sektor kehidupan.
Di mana Hak Asasi Manusia (HAM) adalah dasar yang tak tergantikan untuk membangun kehidupan yang bermartabat, adil, dan damai. Tanpa perlindungan terhadap HAM, segala bentuk interaksi sosial, politik, dan ekonomi akan rawan terhadap penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakadilan.
Bagi saya, HAM bukan hanya sekadar norma hukum internasional atau nasional, melainkan juga cermin dari nilai-nilai kemanusiaan universal yang melekat pada setiap individu, terlepas dari latar belakang, status sosial, atau kepercayaan.
Dasar Hukum Hak Asasi Manusia
Dasar hukum HAM di Indonesia sangat kuat dan meliputi berbagai instrumen hukum nasional maupun internasional. Beberapa dasar hukum utama HAM di Indonesia adalah:
- UUD 1945, khususnya dalam Pasal 28A sampai dengan Pasal 28J yang mengatur secara khusus tentang hak-hak asasi manusia.
- Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
- Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
- Ratifikasi berbagai konvensi internasional seperti Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR) dan Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (ICESCR).
Dasar hukum ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam melindungi dan menegakkan HAM di berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Apa Itu Hak Asasi Manusia?
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat secara kodrati pada setiap manusia dan tidak dapat diabaikan atau dirampas oleh siapa pun. Menurut John Locke, HAM adalah hak-hak yang diberikan Tuhan kepada manusia sebagai makhluk hidup.
Sementara itu, Miriam Budiardjo mengartikan HAM sebagai hak yang melekat pada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan tidak dapat diabaikan.
Maka dalam hal ini dapat dilihat bahwa HAM mencakup hak untuk hidup, hak atas kebebasan berpendapat, hak atas pendidikan, hak atas perlindungan hukum, serta hak atas rasa aman dan kesejahteraan. HAM bersifat universal, berlaku untuk semua orang tanpa diskriminasi, dan bersifat tidak dapat dicabut (inalienable), yang berarti tidak seorang pun boleh kehilangan hak asasinya walaupun dalam keadaan apa pun.
Mengapa HAM Penting?
1. HAM Menjamin Martabat Setiap Individu
Bagi saya, manusia dilahirkan dengan martabat yang setara. HAM memastikan bahwa setiap orang dihargai keberadaannya, memiliki hak untuk hidup, berpikir, berbicara, beragama, dan menentukan nasib sendiri. Tanpa HAM, manusia akan diperlakukan hanya sebagai alat kekuasaan atau objek kepentingan ekonomi semata. Perlindungan HAMlah yang menjaga eksistensi manusia sebagai subjek utama dalam masyarakat. Artinya AHAM melindungi Martabat Manusia HAM mengakui bahwa setiap manusia memiliki nilai dan martabat yang harus dihormati. Tanpa perlindungan HAM, manusia rentan mengalami penindasan, diskriminasi, dan kekerasan
2. HAM Membatasi Kekuasaan Negara dan Otoritas
Dalam sejarah, kita melihat banyak contoh penyalahgunaan kekuasaan ketika HAM diabaikan. Menurut pandangan saya, HAM itu penting karena berfungsi sebagai alat kontrol agar negara atau pihak berwenang tidak bertindak sewenang-wenang. Konstitusi modern, seperti UUD 1945 pasal 28A-28J, menempatkan HAM sebagai standar yang membatasi campur tangan negara atas kebebasan individu. Menjamin Kebebasan dan Kesetaraan HAM memastikan bahwa semua orang memiliki hak yang sama dalam berpartisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi tanpa diskriminasi
3. HAM Menjadi Dasar Bagi Keadilan Sosial
Bagi saya, konsep keadilan tidak bisa dipisahkan dari penghormatan terhadap HAM. HAM menuntut distribusi hak, kesempatan, dan sumber daya secara adil di masyarakat. Tanpa HAM, kelompok marginal (seperti minoritas, perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas) akan terus-menerus menjadi korban ketidakadilan struktural. Fondasi Negara Hukum dan Demokrasi HAM adalah prinsip dasar negara hukum, di mana hukum melindungi hak-hak individu dari kesewenang-wenangan penguasa, serta menjadi pilar demokrasi yang sehat
4. HAM Mendorong Perdamaian dan Stabilitas
Dalam perspektif saya, konflik sosial, kekerasan, dan peperangan banyak terjadi karena pelanggaran terhadap HAM. Ketika hak-hak dasar orang dihormati, ada ruang untuk membangun dialog, toleransi, dan kerja sama. HAM mengajarkan kita pentingnya menghormati perbedaan dan mengelola perbedaan itu dalam kerangka damai.
5. HAM Mengangkat Martabat Bangsa di Mata Dunia
Saya percaya bahwa negara yang menghormati HAM memiliki posisi lebih terhormat dalam pergaulan internasional. Penghormatan terhadap HAM menciptakan iklim kepercayaan, meningkatkan investasi, pariwisata, dan memperkuat diplomasi luar negeri. Sebaliknya, pelanggaran HAM membuat suatu bangsa terisolasi dan dicap negatif di mata dunia.
Maka terdapat urgensi dalam memberikan perlindungan HAM yang mana terletak pada kenyataan bahwa tanpa perlindungan hak-hak dasar ini, manusia tidak dapat hidup secara bermartabat. Tanpa penghormatan terhadap HAM, potensi penindasan, kekerasan, dan ketidakadilan akan semakin besar.
Perlindungan HAM juga menjadi syarat utama terciptanya stabilitas politik, sosial, dan ekonomi dalam suatu negara. Selain itu, penghormatan terhadap HAM memperkuat legitimasi pemerintah dan membangun kepercayaan rakyat terhadap negara.
Baca juga:Â Perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia
Strategi Peningkatan Kesadaran HAM
- Pendidikan HAM Sejak Dini Penting untuk memasukkan materi HAM dalam kurikulum sekolah agar anak-anak memahami pentingnya menghormati hak diri sendiri dan orang lain.
- Sosialisasi Melalui Media Massa Media massa dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai HAM secara luas dan efektif.
- Pelatihan Aparatur Negara Pelatihan tentang HAM kepada aparat penegak hukum, pegawai negeri, dan pejabat publik sangat penting agar prinsip HAM tercermin dalam setiap tindakan dan keputusan.
- Pemberdayaan Komunitas Mendorong komunitas lokal untuk memahami dan memperjuangkan HAM, terutama di wilayah yang rentan terhadap pelanggaran hak.
Tantangan dalam Penegakan HAM
Meskipun perlindungan HAM telah diatur dalam hukum nasional maupun internasional, masih banyak tantangan yang dihadapi, seperti:
- Pelanggaran HAM oleh aparat negara maupun pihak swasta.
- Ketimpangan akses terhadap keadilan.
- Minimnya kesadaran masyarakat tentang hak-hak mereka sendiri.
- Politik diskriminasi berbasis suku, agama, ras, dan golongan (SARA).
Tantangan ini menuntut kesungguhan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk memperbaiki sistem hukum, memperkuat institusi hak asasi, dan membangun budaya saling menghormati.
Wujud Upaya Perlindungan HAM
Beberapa inisiatif telah menunjukkan hasil positif dalam memperjuangkan HAM di Indonesia, seperti pembentukan Komnas HAM sebagai lembaga independen untuk mengawasi dan menangani kasus-kasus pelanggaran HAM, serta pengembangan program Sekolah Ramah HAM di beberapa daerah.
Selain itu, kampanye digital oleh organisasi-organisasi masyarakat sipil juga menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menghormati hak-hak sesama. Dimana dalam hal ini peran Lembaga-Lembaga HAM di Indonesia yaitu:
- Komnas HAM: Menyelidiki pelanggaran HAM dan memberikan rekomendasi.
- Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK): Memberikan perlindungan kepada korban pelanggaran HAM.
- Ombudsman RI: Mengawasi pelayanan publik agar tidak terjadi pelanggaran hak-hak warga negara.
Maka pembentukan dari lembaga lembaga tersebut tentu memiliki peranan penting dalam memberikan perlindungan hak asasi manusia bagi setiap kalangan warga negara indonesia yang melekat pada setiap individu.
Simpulan: HAM adalah Tanggung Jawab Kita Bersama
Hak Asasi Manusia bukan hanya tanggung jawab negara, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Setiap individu memiliki peran dalam menjaga, menghormati, dan memperjuangkan HAM dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari menghargai perbedaan, menolak kekerasan, hingga berani bersuara saat menyaksikan ketidakadilan.
HAM adalah pondasi bagi terciptanya kehidupan yang damai, adil, dan harmonis. Dengan memperjuangkan HAM, kita tidak hanya membela hak orang lain, tetapi juga menjaga kemanusiaan kita sendiri. Mari kita bangun masyarakat Indonesia yang lebih beradab, dengan menghormati hak asasi setiap insan, tanpa kecuali.
Upaya ke depan harus dilakukan secara berkesinambungan: memperkuat pendidikan HAM, memperluas jaringan advokasi, serta mendorong perbaikan regulasi dan sistem hukum yang berpihak pada perlindungan HAM.
Masa depan Indonesia yang adil dan demokratis ada di tangan kita semua. Menjadi pejuang HAM bukanlah pilihan, tetapi sebuah keharusan bagi siapapun yang menginginkan dunia yang lebih baik.
Penulis:Â Gilang Bintang Akbar
Mahasiswa Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surabaya
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News