Inovasi Terbaru Pembuatan Cabai Bubuk Menjadi Pilihan Utama Masyarakat Dusun Jurang Magelang

Dusun Jurang Magelang
Cabai Bubuk.

Pengabdian masyarakat dilakukan dalam rangka program MBKM COMMUNITY SERVICE yang diselenggarakan secara mandiri oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, merupakan program yang memberikan pembelajaran langsung dari masyarakat untuk mahasiswa.Proyek Pengabdian dilaksanakan di mitra atau lembaga pengabdian yang terkait dengan konsentrasi studi masing-masing mahasiswa yaitu broadcasting & multimedia jurnalism, public relations, Marketing Communication.

Program ini akan memfasilitasi penerapan bidang keilmuan mahasiswa langsung di tempat mitra. Tim pengabdian terdiri dari 6 anggota yang berasal dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Tim ini diketuai oleh Dhea Octavia S, serta anggota lainya yaitu, Dinda Jatiasih Alimaskus, Cicilia Selita dewi, Wahyu Bagus Hindrawan, Azhfar Farza Mahendra dan Fahri Rafif Ararik.

Sosialisasi pembuatan bubuk cabai dilakukan pada Dusun Jurang Magelang tepatnya pada Rumah Dusun Jurang, yang diselenggarakan pada Selasa 15 april 2024. Kegiatan sosialisasi ini diikuti 10 orang dari masyarakat Dusun Jurang Magelang. Pada kesempatan kali ini, team pengabdian masyarakat Sewadha memberikan sosialiasi sekaligus praktek pembuatan bubuk cabai kepada ibu-ibu Dusun Jurang.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Program Kerja Mahasiswa MBKM KKN-T/ Mandiri Prodi Administrasi Publik FISIP UNUD: Kolaborasi Ecobali dan Urban Compost dengan Desa Ungasan dalam Fokus Pengelolaan Sampah Organik, Anorganik, serta Inisiasi Bank Sampah

Sosialisasi ini disambut dengan baik oleh masyarakat terutama pada ibu-ibu yang mempunyai antusias tinggi dalam mengikuti pelatihan, selain itu pelatihan ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat yang mengalami keresahan ketika harga cabai mengalami penurunan dan dapat menjadi salah satu produk UMKM yang dapat dikembangkan lebih luas.

Cabai bubuk merupakan sebuah produk olahan cabai yang dikeringkan yang dapat menjadi lauk pendamping ketika makan. Cabai bubuk ini menjadi pilihan masyarakat Dusun Jurang, ketika harga cabai sedang turun, karena bisa menjadi opsi kedua untuk perasa pedas pada makanan. Selain itu, cabai bubuk dapat menjadi solusi lain ketika terdapat penurunan kualitas pada hasil panen cabai petani.

Komoditas cabai terbilang cukup tinggi di Dusun Jurang, banyaknya para masyakarat yang mempunyai pekerjaan sebagai petani cabai. Jika terdapat penurunan penjualan atau kurangnya pemasok cabai, para petani akan mencari cara agar cabai tetap terjual dengan keadaan layak. Dengan adanya pembuatan cabai bubuk dapat menjadi langkah utama atau solusi yang dapat dilakukan para petani cabai dalam mengelola cabai.

Cabai bubuk, sekarang mempunyai banyak peminat terlebih di kalangan anak muda hingga dewasa, karena pemakainya yang praktis namun tetap pedas dan tidak menghilangkan citra rasa yang otentik. Cabai bubuk dapat menjadi bumbu masakan di dapur, karena dapat menjadi pengganti cabai untuk perasa pedas. Rasa dari cabai bubuk pun bukan hanya pedas melainkan terdapat rasa asin, gurih, dan manis perpaduan rasa tersebut yang akan menambah nikmat ketika mengkonsumsinya.

Baca Juga: Pengembangan Potensi UMKM RW 02 Sidotopo Menuju Kampung Zero Waste bersama Program MBKM Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan proses pengeringan cabai, cabai yang dipakai adalah cabai rawit dan cabai merah keriting dengan membelah buah cabai agar dapat mengurangi kadar air. Tahap selanjutnya melakukan pengeringan menggunakan oven dan teknik sangrai secara berulang sampai cabai benar-benar kering sempurna.

Setelah melalui tahap pengeringan, cabai kering tersebut akan diblander agar mendapatkan tekstur yang lebih halus, lalu tahap terakhir adalah pencampuran bubuk cabai dengan bumbu atau penyedap rasa, agar bubuk cabai mempunyai rasa yang otentik. Bubuk cabai disimpan pada kemasan botol yang dilapisi dengan silk agar produk lebih tahan lama dan menghindari kerusakan pada produk.

Produk cabai bubuk Dusun Jurang ini diharapkan dapat berkembang sebagai produk UMKM tetap di dusun ini karena potensinya yang cukup tinggi. Produk cabai bubuk Dusun Jurang ini diharapkan dapat berkembang sebagai produk UMKM tetap di dusun ini karena potensinya yang cukup tinggi.

Baca Juga: Peran Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya dalam menjalankan Program MBKM Kampus Mengajar di SMPN 41 Surabaya

Seperti pada saat pembuatan cabai bon ini, ibu Tri sebagai salah satu peserta mengatakan bahwa, “produk ini sangat bagus dan layak untuk dikembangkan apabila cabai sedang murah dan sosialisasi ini memberikan kesempatan warga terlebih pada ibu-ibu untuk produktif dan dapat membentuk UMKM”.

Selain itu, pemasaran yang digunakan sudah mengikuti perkembangan teknologi. Media yang akan dipakai yaitu e-commerce Shoppee, Marketplace Facebook, serta aplikasi Tik Tok karena banyak yang sudah menggunakan ketiganya sehingga nantinya pemasaran dapat lebih maksimal.

Penulis:
1. Dhea Octavia S
2. Dinda Jatiasih A
3. Cicilia Selita D
4. Fahri Rafif A
5. Wahyu Bagus H
6. Azhfar Farza M
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI