Negara Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya, salah satunya seperti penghasilan batu bara yang terletak di pulau-pulau besar Indonesia, serta terkenal dengan potensi hutan yang yang tinggi.
Menurut laman Kemendikbud, Indonesia juga tercatat menjadi salah satu pengekspor kayu terbesar di Indonesia . Dan masih banyak lagi catatan-catatan yang telah Indonesia raih.
Namun dibalik catatan-catatan kekayaan tersebut justru persoalan tentang kemiskinan di negara kita tak kunjung usai.
Baca juga: Denyut Kehidupan Manusia Kolong: Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial
Salah satu permasalahan yang masih dihadapi oleh negara Indonesia yaitu masalah kemiskinan,Masalah kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan bersifat multidimensional sehingga menjadi prioritas pembangunan.
Menurut (Yacoub, 2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar, bukan hanya di Indonesia saja masalah kemiskinan ini merupakan masalah global karena kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi banyak negara.
Masalah Pada September 2024, seperti yang kita ketahui sampai sekarang masalah kemiskinan Indonesia belum menemukan solusi atau titik terang pada permasalahan kemiskinanan ini.
Persentase penduduk di Indonesia sebesar 8,75 persen, menurun 0,46 persen dibanding pada bulan Maret 2024. Data tersebut dipaparkan sesuai data dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi. Mengapa indonesia masih di kategori negara miskin?
Menurut (World Bank, 2004) salah satu sebab kemiskinan adalah kurangnya pendapatan dan aset untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan, tingkat kesehatan, dan pendidikan yang dapat diterima (acceptable).
Baca juga: Pelatihan dan Pengembangan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut opini yang dapat saya ambil bahwa sebenarnya masalah kemiskinan yang melanda di Indonesia sebenarnya meliputi faktor-faktor dominan yang terjadi di Indonesia:
Negara indonesia belum mampu mengelola sumber daya alam secara independen, hal ini mempengaruhi ekonomi Indonesia yang seharusnya kesempatan ini dapat berkembang di negara Indonesia justru bahkan potensi ini diambil oleh negara lain.
- Koruptor yang merajalela dapat menghambat perkembembangan ekonomi negara dan bisa mengurangi pendapatan negara sekaligus merugikan negara dari segi ekonomi.
- Kurangnya kualitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam berbagai aspek, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun etika profesional, menjadi tantangan besar dalam perkembangan industri dan dinamika di era digital ini.
- Rendahnya tingkat pendidikan dan minimnya akses serta kualitas pendidikan yang diterima oleh individu dalam suatu masyarakat berkontribusi terhadap rendahnya tingkat literasi, dan pemahaman kritis.
Kesimpulan yang dapat diambil dari opini diatas adalah bahwa sebenarnya masalah kemiskinan di Indonesia tetap menjadi tantangan besar meskipun negara ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah.
Faktor yang memperparah kemiskinan di Indonesia antara lain pengelolaan sumber daya yang belum optimal, maraknya korupsi, rendahnya kualitas sumber daya manusia, serta keterbatasan akses pendidikan yang layak.
Solusi kedepannya bagi rakyat dan pemerintahan Indonesia agar keluar dari jeratnya atau permasalahan kemiskinan harus berfokus pada pengelolaan kekayaan alam secara mandiri, memberantas korupsi, meningkatkan kualitas pendidikan, serta membangun sumber daya manusia yang lebih kompeten.
Namun upaya itu semua balik lagi terhadap kesadaran maupun tindakan pemerintah serta masyarakat yang berkontribusi terhadap negara kita.
Penulis: Rodhiyafath Fildzah Ghossani
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Yogyakarta
Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News