Rendahnya Tingkat Pendidikan di Indonesia

Rendahnya Tingkat Pendidikan di Indonesia
Dokumentasi Kegiatan Mahasiswa (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Pendidikan merupakan penentu bagi perkembangan dan perwujudan individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung pada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai, dan memanfaatkan sumber daya manusia.

Pendidikan pada umumnya bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakatnya.

Pendidikan bermutu lahir dari guru yang bermutu. Guru yang bermutu paling tidak harus menguasai materi ajar, metodologi, sistem evaluasi, dan psikologi belajar. Guru yang baik bukan sekedar pintar, tetapi guru yang mampu memintarkan peserta didik.

Bacaan Lainnya
DONASI

Guru yang baik bukan sekedar guru yang berkarakter, tetapi guru yang mampumembentuk karakter yang baik bagi peserta didiknya. Bukan sekedar guru yang mempunyai teladan dan integritas, tetapi guru yang mampu menjadikan peserta didik memiliki teladan dan patut diteladani oleh siswa.

Tugas utama guru bukan hanya sekedar mengajar, tapi adalah membantu kesulitan belajar peserta didiknya. Permasalahan yang muncul, yang disebabkan oleh banyak faktor ini harus tetap dicari jalan keluarnya.

Hal ini perlu dilakukan agar permasalahan tersebut tidak makin membesar yang pada akhirnya hanya akan makin memperburuk keadaan dunia pendidikan di Indonesia.

Ada banyak upaya yang bisa dilakukan, namun semua memerlukan keterpaduan dan tekad yang nyata dari semua unsur, terutama semua unsur penyelenggara pendidikan, baik pendidikan maupun pendidikan informal.

Kehidupan adalah lingkaran proses. Proses kehidupan berawal dari ketiadaan menuju ke sesuatu yang ada dan kembali ke ketiadaan. Untuk memahami proses tersebut, mutlak dibutuhkan pendidikan. Tanpa pendidikan, manusia sulit memahami rahasia di balik alam.

Tanpa pendidikan, manusia sulit untuk dapat melakukan proses pematangan kualitas dirinya. Dan tanpa pendidikan, manusia sulit mengembangkan dirinya, mengembangkan karir dan masa depannya. sulit memahami benar dan salah, baik dan buru, serta hala dan haram.

Pendidikan menyadarkan manusia bahwa hidup tidak hanya sekedar makan, minum, mencari nafkah dan membangun rumah tangga. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.

Dalam langkah pembangunan harus selalu diupayakan untuk seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman yang terus terjadi selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang kadangkala tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Namun semua memang tidak bisa dihindari. yang perlu dilakukan adalah bagaimana upaya yang bisa kita lakukan agar semua permaslahan yang muncul bisa menemukan jalan keluarnya. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas khususnya pada tingkat Sekolah Dasar.

Padahal layanan pendidikan atau pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Maka dari itu diperlukan kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.

Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang-Undang.

Pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan kedua orang tua kandung dan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”.

Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.

Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

Pada era yang serba canggih ini, pendidikan telah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap individu. Bahkan pemerintah telah mewajibkan warga negaranya untuk memperoleh hak pendidikan selama 12 tahun dan disarankan lebih dari itu.

Secara sederhana, pendidikan dapat menjadi sarana individu supaya dapat terhindarkan dari kebodohan. Semakin tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi pula pengetahuan yang akan didapatkan.

Di Indonesia, masih ada beberapa masalah pendidikan yang umum terjadi dan menjadi tantangan dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan.

Pendidikan yang berkualitas tentu saja diharapkan demi kemajuan suatu bangsa, pendidikan bukan sekadar sebagai sarana ‘agent of change’ bagi generasi muda yang akan menjadi penerus suatu bangsa, tapi juga harus menjadi ‘agent of producer’ agar dapat menciptakan suatu transformasi yang nyata.

Indonesia adalah negara kepulauan berbentuk Republik dengan jumlah Penduduk mencapai 275,36 juta jiwa. Saat ini pendidikan di indonesia di atur dalam UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga jalur utama, yaitu Formal, Non formal, dan Informal.

1. Akses Terbatas ke Pendidikan

Masih banyak anak di Indonesia yang menghadapi kesulitan dalam mengakses pendidikan, terutama di daerah terpencil, pedalaman, atau komunitas miskin.

Jarak yang jauh antara tempat tinggal dengan sekolah, kurangnya sarana transportasi, dan minimnya infrastruktur pendidikan di daerah-daerah tersebut menjadi hambatan bagi akses pendidikan yang merata.

2. Ketimpangan Pendidikan

Ketimpangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok sosial ekonomi, masih menjadi masalah serius di Indonesia. Fasilitas dan kualitas pendidikan di perkotaan umumnya lebih baik daripada di pedesaan. Anak-anak dari keluarga miskin sering mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan berkualitas tinggi.

3. Kualitas Guru dan Tenaga Pendidik

Tantangan terkait kualitas guru dan tenaga pendidik di Indonesia masih ada. Kurangnya pelatihan yang memadai, keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang pendidikan, serta tingkat rotasi yang tinggi di beberapa daerah menghambat konsistensi dan kualitas pengajaran.

4. Kurikulum yang Tidak Relevan

Beberapa pihak berpendapat bahwa kurikulum pendidikan di Indonesia masih kurang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan global. Terlalu banyak muatan teori dan kurangnya pemberdayaan keterampilan praktis dapat menghambat siswa dalam mengembangkan keterampilan yang relevan dan aplikatif.

5. Kualitas Fasilitas dan Infrastruktur

Banyak sekolah di Indonesia masih menghadapi masalah terkait fasilitas dan infrastruktur yang tidak memadai. Hal ini termasuk keterbatasan ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, akses internet yang terbatas, dan sanitasi yang buruk. Kekurangan ini dapat mempengaruhi pengalaman belajar siswa dan kualitas pendidikan yang diberikan.

6. Kesenjangan Digital

Kesenjangan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang memadai masih menjadi masalah di Indonesia. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat komputer, internet, atau sumber daya digital.

Hal ini dapat mengakibatkan kesenjangan dalam kemampuan mengakses informasi dan pembelajaran online.

7. Kualitas Ujian dan Evaluasi

Sistem evaluasi dan ujian di Indonesia sering kali menjadi perdebatan. Terkadang, evaluasi yang terlalu fokus pada tes standar nasional dapat mengabaikan perkembangan holistik siswa dan metode evaluasi alternatif yang lebih inklusif.

Faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia

1. Budaya Menyontek yang sering dilakukan.

Hal yang mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia yang pertama, yaitu budaya menyontek yang sering dilakukan mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Harusnya, guru dapat mengontrol ketika sedang ujian, jangan sampai siswa keenakan dapat menyontek. Karena, kebiasaan dari kecil ini akan sulit dihilangkan.

Adapun kasus guru yang membiarkan anak untuk mendapatkan bocoran kunci jawaban agar dapat lulus dari ujian nasional, hal ini sangat miris didengar karena nantinya tidak akan ada usaha anak untuk belajar. Alih-alih pendidikan sebagai cara untuk mencerdaskan bangsa, ini malah membuat siswanya tidak mampu untuk berpikir.

2. Rendahnya Sarana dan Prasarana Penunjang

Kualitas pendidikan di Indonesia akan rendah, jika sarana dan prasarana penunjang tidak memadai. Misalnya, gedung sekolah rusak dan tidak nyaman, atau gedung ikut pada sekolah lain, tidak mempunyai fasilitas perpustakaan, lab komputer dan sebagainya.

Apalagi sumber belajar  internet di daerah perbatasan akan sulit digapai. Hal ini menyebabkan akan sedikit pengetahuan yang didapatkan siswa-siswi dari proses pembelajaran.

3. Rendahnya Kualitas Pengajar

Faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia juga dipengaruhi oleh rendahnya kualitas pengajar. Banyak guru yang belum memiliki profesionalisme dalam mengajar dan belum kompeten pada bidangnya.

Pihak sekolah seharusnya lebih meningkatkan kebijakan, bahwa seorang guru harus memiliki keahlian yang kompeten dalam mengajar. Misalnya, dengan memberi tes yang ketat sebelum menerima guru menjadi tenaga pengajar di sekolah.

4. Biaya Pendidikan Mahal

Pendidikan yang berkualitas tentunya akan mahal, terutama di kota-kota besar mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas yang harganya jutaan. Membuat masyarakat yang kurang mampu tidak dapat memberikan anak-anaknya pendidikan yang berkualitas.

Pemerintah seharusnya menjamin warganya memiliki pendidikan yang berkualitas agar tingkat pendidikan di Indonesia meningkat.

5. Faktor Kurikulum yang Tidak Relevan dengan Kebutuhan

Kurikulum di Indonesia belum relevan dengan kebutuhan dunia kerja membuat rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Banyak lulusan yang menganggur setelah tamat sekolah. Tidak memiliki keterampilan hidup, sehingga menimbulkan masalah dalam dunia ketenagakerjaan.

Adanya hal yang tidak serasi antara hasil pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, disebabkan karena kurikulum yang materinya kurang fungsional terhadap keterampilan siswa setelah memasuki dunia kerja.

6. Sistem Pengajaran yang Monoton

Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia disebabkan sistem pengajaran yang monoton, membuat siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran.

Misalnya, tidak memperbolehkan siswa bertanya selama guru menyampaikan materi membuat siswa tidak memperhatikan materi yang disampaikan. Harusnya, guru bisa mengajar dengan kreatif, diselingi games atau kuis yang menyenangkan.

Peningkatan pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dapat mencapai kemajuan di Indonesia. Pendidikan adalah salah satu modal yang paling penting untuk dapat menghadapi persaingan global dan menunjang pembangunan di Indonesia.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia:

Pertama, pemerintah harus meningkatkan anggaran pendidikan. Anggaran pendidikan harus ditingkatkan untuk dapat menjamin kelangsungan pendidikan di Indonesia. Dengan meningkatkan anggaran pendidikan, pemerintah dapat membangun fasilitas pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kedua, pemerintah harus meningkatkan kualitas guru. Guru yang berkualitas akan dapat memberikan pelajaran yang lebih baik dan berkesan bagi siswa. Pemerintah harus memberikan kesempatan kepada guru untuk mendapatkan pelatihan dan pendidikan yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Ketiga, pemerintah harus memberikan insentif untuk meningkatkan minat siswa akan pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi. Ini akan dapat mendorong siswa untuk belajar lebih keras dan meningkatkan minat mereka terhadap pendidikan.

Keempat, pemerintah harus membangun infrastruktur pendidikan yang lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan fasilitas pendidikan, seperti membangun sekolah baru dan memperbaiki fasilitas sekolah yang sudah ada. Dengan infrastruktur pendidikan yang lebih baik, akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kelima, pemerintah harus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan. Partisipasi masyarakat dalam pendidikan akan dapat meningkatkan minat siswa dan mendorong mereka untuk belajar lebih keras. Pemerintah harus mempromosikan pendidikan dan membuat program kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.

Dengan mengimplementasikan cara-cara di atas, diharapkan dapat tercipta pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Peningkatan pendidikan akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas hidup di Indonesia.

Penulis:

  1. Melinda Yosepa Simbolon
  2. Nova Widya Sari
  3. Septi Novianti Br Tarigan
  4. Merlin Sembiring
  5. Viralya Rahmadini
  6. Zira Fahira
  7. Rizal Susanto Sarumaha 
  8. Junanta Sembiring

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Quality
Dosen Pengampu: Hasni Suciawati, S.PD., M.PD

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI