KITRA Tuntut Kenaikan Gaji TNI Polri Rp 50 Juta/Bulan

KITRA (Koalisi Untuk Kesejahteraan TNI Polri) melakukan unjuk rasa siang ini, Kamis (15/1/2015) di depan kantor Bappenas yang kemudian dilanjutkan ke gedung KPK. Aksi ini untuk memperjuangkan kesejahteraan TNI Polri.

Dalam orasinya, Koordinator Nasional KITRA TNI Polri, M. Ridha menyatakan, Demi menjamin keamanan negara dan penegakan hukum yang setegak-tegaknya, maka kesejahteraan TNI Polri harus ditingkatkan. Mereka menuntut kenaikan gaji TNI Polri Rp 50 juta/bulan. Karena TNI dan Polri adalah ujung tombak penegakan hukum di Indonesia.

“Tuntutan ini dilandasi bahwa tingkat kesejahteraan aparatur TNI Polri sangat jauh dari harapan. Gaji TNI Polri saat ini untuk TNI golongan Tamtama berpangkat Prajurit Dua Kelasi Dua atau anggota Polri berpangkat Bhayangkara Dua dengan masa kerja nol tahun adalah Rp. 1.476.600 dari Rp. 1.393.000. Untuk pimpinan, gaji anggota TNI/Polri berpangkat Jenderal/ Laksamana/ Marsekal, terendah Rp. 4.704.400 dari Rp. 4.438.200, tertinggi Rp. 5.326.400 dari Rp. 5.025.00. Sementara di Amerika Serikat, Tentara mereka memperoleh gaji terendah USD 2.500/bulan atau sekitar Rp 31 Juta/bulan dan gaji pimpinannya Hingga USD 3.900/bulan atau setara Rp 48 Juta/bulan.”

M. Ridha (Kornas KITRA)

M. Ridha menambahkan, rendahnya kesejahteraan TNI Polri akhirnya menjadi wajar mereka harus menghadapi paksaaan dalam memilih. Ada anggota TNI POLRI yang harus tinggal di kandang sapi, menjadi tukang ojek, tukang pukul tempat hiburan, debt collector dan dalam banyak kasus mereka korban debt collector, menjadi pelindung cukong-cukong penyelundup, konflik TNI Polri karena berebut lapak, dan yang paling parah, mereka harus korupsi untuk memenuhi tuntutan hidup. Padahal, kita ketahui bersama, risiko menjadi anggota

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI