KKN di Desa Pamengkang, Mahasiswa IPB University Tingkatkan Wawasan Digitalisasi UMKM sekaligus Memperkenalkan Inovasi Produk Kelor Crunchies

KKN
KKN Mahasiswa IPB University di Desa Pamengkang.

Dalam upaya untuk berkontribusi terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Pamengkang, mahasiswa IPB University menggelar Workshop Digitalisasi UMKM guna memberikan informasi, wawasan, dan edukasi langsung yang berfokus terhadap digitalisasi usaha.

Melalui program  Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Inovasi,  pelatihan dan pengenalan inovasi produk dari potensi lokal desa dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pemberdayaan UMKM agar dapat meningkatkan potensi ekonomi lokal.

Dr. Asep Taryana, S.T.P, M.M., selaku dosen Sekolah Bisnis dengan pengalaman berwirausaha turut berpartisipasi guna menyukseskan program melalui dedikasi sebagai narasumber utama dalam acara tersebut. Dosen yang kerap kali disapa Kang Asep tersebut menjelaskan bahwa digitalisasi UMKM dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana.

“Digitalisasi dapat dimulai dengan memasarkan promosi melalui smartphone, seperti membuat konten video,” ujar Kang Asep dalam pemaparannya. Narasumber berhasil menciptakan suasana yang mendukung bagi peserta untuk memerhatikan dan turut aktif dalam setiap materi yang disampaikan.

Bacaan Lainnya

Workshop juga mencakup sesi tanya jawab sebagai wadah diskusi mengenai strategi pemasaran digital. Para peserta dari berbagai kalangan mendapatkan saran dan jawaban secara langsung dari Kang Asep mengenai pertanyaan terkait pemanfaatan teknologi digital dalam mengembangkan usaha mereka.

Workshop tidak berhenti hanya dengan pemaparan materi, pada sesi selanjutnya terdapat demonstrasi pengolahan produk inovasi yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN-Tematik IPB University menggunakan potensi lokal Desa Pamengkang, yaitu daun kelor.

Pada kesempatan tersebut, mahasiswa memperkenalkan produk olahan dari bahan dasar daun kelor yang mudah ditemui dan tumbuh di pekarangan rumah warga. Daun kelor disulap menjadi makanan bergizi yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan usia dalam bentuk nugget yang diberi nama “Kelor Crunchies”.

Pengembangan produk inovasi tersebut tidak terlepas dari kontribusi mahasiswa untuk turut mengembangkan ekonomi lokal melalui penggunaan potensi lokal Desa Pamengkang.

Baca Juga: Mahasiswa KKN-T IPB University Gelar Program untuk Meningkatkan Potensi Wisata Curug Ibun Pelangi

Para peserta diajak mengikuti setiap langkah dalam pembuatan Kelor Crunchies, mulai dari persiapan bahan hingga produk jadi. Melalui demonstrasi ini pula, beberapa peserta bahkan berkesempatan untuk turut ikut serta dalam proses memasak.

Pada akhir sesi demonstrasi, peserta lainnya juga diberi kesempatan untuk mencicipi produk tersebut. Respon positif turut diberikan oleh para peserta, terutama anak-anak kecil yang ikut menyantap nugget dengan lahap.

“Enak, cocok buat balita, pastinya the best”, ujar salah satu peserta Workshop Digital UMKM.

Pembentukan ide Kelor Crunchies juga didasari oleh inovasi mahasiswa dalam rangka membuat makanan bergizi yang dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting.

Melalui peningkatan pemanfaatan potensi lokal serta pengolahan inovasi produk yang sehat, bergizi, dan memiliki nilai jual, diharapkan terjadi perbaikan ekonomi warga yang mengarah pada perbaikan gizi sehingga tingkat kejadian stunting di Desa Pamengkang berkurang.

Baca Juga: Kolaborasi Inovatif Mahasiswa KKN-T IPB University dan Puskesmas Sendang: Edukasi PMT dan PHBS untuk Pencegahan Stunting

Mahasiswa KKN-Tematik IPB University memiliki harapan agar workshop ini dapat meningkatkan transformasi UMKM di Desa Pamengkang. Kegiatan juga diharapkan dapat menginspirasi dan memberdayakan UMKM untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital yang mereka miliki untuk mengembangkan usaha.

Kegiatan demonstrasi produk unggulan seperti Kelor Crunchies diharapkan dapat dikenal luas dan meningkatkan ekonomi lokal masyarakat.

Penulis:
1. Muhamad Arya Hidayat
2. Siti Haryati
3. Rafli Radithya
4. Amalia Salsabila
5. Fathia Syawalia Zahra
6. Raissa Silfa Adriani
7. Desy Rahma Sandi
8. Sabrina Hudi Restiyani
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses