Kolaborasi Pemerintah dalam Program Penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia melalui Aplikasi Simatneo

Kesehatan
Ilustrasi: https://www.beritasatu.com/news/678165/kementerian-kesehatan-jadi-klaster-covid19-terbesar

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup.

Di tengah situasi pandemi Covid-19, angka kematian ibu dan bayi melonjak. Angka kematian ibu meningkat sebanyak 300 kasus dari 2019 menjadi sekitar 4.400 kematian pada 2020. AKI dan AKB selalu menjadi sasaran/ indikator pembangunan kesehatan.

Itu artinya, dukungan pemerintah melalui APBN akan terus diupayakan demi mencapai target tersebut. Penyelenggaraan kesehatan ibu dan anak merupakan kelompok yang perlu mendapatkan prioritas, karena kedua kelompok tersebut merupakan kelompok rentan.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Vaksinasi Covid-19?

Bacaan Lainnya

Sehingga penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak sangat penting untuk dilakukan. Segala upaya sudah dilakukan untuk menekan angka kematian ibu hamil ini. 

Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, Kementerian Kesehatan menetapkan lima strategi operasional yaitu penguatan Puskesmas dan jaringannya; penguatan manajemen program dan sistem rujukannya; meningkatkan peran serta masyarakat; kerjasama dan kemitraan; kegiatan akselerasi dan inovasi; penelitian dan pengembangan inovasi yang terkoordinir.

Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh meningkatnya Umur Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi, menurunnya Angka Kematian Ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita. Beberapa wilayah di Indonesia masih mengalami kendala dalam menurunkan AKI.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan secara aktif bekerja sama dengan berbagai stakeholder mulai dari institusi pemerintah daerah, swasta, rumah sakit, dan Puskesmas untuk menurunkan Angka Kematian Ibu di Indonesia.

Salah satu upayanya adalah dengan menggunakan Aplikasi Simatneo (Sistem Informasi Maternal dan Neonatal) sebagai layanan sistem informasi kesehatan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dibutuhkan untuk laporan manajemen basis data.

Gambar 2. Tampilan dashbord aplikasi Simatneo.
Sumber : https://simatneo.kemkes.go.id

Aplikasi Simatneo memiliki beberapa manfaat untuk menekan AKI yaitu:

  • Membantu petugas di pelayanan kesehatan dalam mempercepat proses penginputan data, pemantauan dan evaluasi program KIA;
  • Mengolah data tanpa melakukan rekap manual dalam memantau pelaksanaan program KIA;
  • Dapat menunjukkan grafik perkembangan pelaksanaan program KIA per bulan;
  • Serta memberikan penilaian dan mempermudah proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan pembinaan lebih lanjut di wilayah Puskesmas setempat.

Baca Juga: Malaria pada Ibu Hamil

Dari manfaat yang telah disebutkan, aplikasi ini masuk ke dalam beberapa strategi dari lima strategi operasional untuk menurunkan AKI yaitu penguatan manajemen program dan sistem rujukannya; penguatan Puskesmas dan jaringannya.

Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi Simatneo dapat dinilai efektif dan efisien untuk menurunkan AKI di Indonesia.

Menurut Rizal Yusuf Kune (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara), Aplikasi Simatneo dapat menjadi dasar yang kredibel untuk pengambilan keputusan dalam menyusun perencanaan. Ia berharap petugas dapat melakukan penginputan dengan cara yang benar dan data yang akurat agar intervensi dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Dengan dijalankannya penggunaan aplikasi Simatneo di seluruh wilayah di Indonesia diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu agar dapat mewujudkan tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia secara optimal.

Penulis: Terania Alfarisa dan Novia Kusuma W.
Mahasiswa Program Studi S1 Ekstensi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia   

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi

Andre. 2022. Aplikasi Simatneo Pertajam Upaya Menekan Angka Kematian Ibu. Gorontalo: Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Diakses melalui https://dinkes.gorontaloprov.go.id/aplikasi-simatneo-pertajam-upaya-menekan-angka-kematian-ibu/

Badan Pusat Statistika 2022. Angka Kematian Ibu Menurut Pulau. Diakses melalui https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data/0000/data/1349/sdgs_3/1

Dinas Kesehatan Pacitan. 2022. Dinkes Pertajam Upaya Penyelamatan Ibu Dan Bayi. Pacitan:Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan. Diakes melalui https://dinkes.pacitankab.go.id/dinkes-pertajam-upaya-penyelamatan-ibu-dan-bayi/

Pengenalan Aplikasi Simatneo. Diakses melalui https://kesehatan-ibuanak.net/web/2020/11/25/pengenalan-simatneo-dan-pemanfaatan-data-untuk-upaya-pemulihan-pelayanan-kia-dan-kb-dari-dampak-pandemi-covid-19/.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses