Digitalisasi saat ini tidak bisa terhindarkan dari kehidupan kita. Di setiap lini aspek kehidupan, kita pasti menemukan adanya kemajuan teknologi. Karena itu, sesuatu yang enggan melibatkan teknologi maka akan ditinggalkan. Bahkan saat ini teknologi rasanya sudah menjadi kebutuhan primer bagi manusia.
Pernahkah terpikirkan apa jadinya apabila digitalisasi digabungkan dengan unsur tradisional? Tentunya akan menjadi suatu hal yang menarik karena keduanya memiliki daya tarik masing-masing.
Unsur modern dalam digitalisasi tentu saja akan memberikan kemudahan, kecepatan, dan efisiensi. Sedangkan unsur tradisional akan memberikan dan mempertahankan nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.
Akulturasi antara unsur modern dengan unsur tradisional tersebut salah satunya dapat kita temui pada inovasi yang diciptakan oleh Mahasiswa KKN Tematik Undip yang sedang mengabdi di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.
Mahasiswa KKN Tematik Undip menggagas penggunaan aplikasi “Qasir” untuk memudahkan dalam mencatat penjualan, pengelolaan produk, mengawasi stok, dan memantau laporan transaksi di Gubuk Tiwul yang merupakan salah satu tempat wisata kuliner di Desa Ngerangan.
Aplikasi Qasir terdapat beberapa fitur yang memudahkan pengelola toko, yaitu fitur melakukan transaksi, fitur mengelola produk, fitur mengelola outlet, dan fitur laporan penjualan otomatis.
Qasir juga menyediakan 4 jenis jangka waktu laporan, yaitu laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan 3 bulanan, dan laporan tahunan.
Itulah fitur utama yang dimiliki oleh Qasir. Selain fitur-fitur tersebut, pengguna Qasir juga bisa mengubah profil pengguna dari Backoffice, dan menggunakan fitur Live Chat.
Qasir juga menyediakan fitur jika pengguna lupa password loh! Jadi pengguna tidak perlu khawatir lagi menggunakan aplikasi Qasir karena aplikasi Qasir sudah sangat layak untuk digunakan dalam mempermudah transaksi jual beli, khususnya di Gubuk Tiwul.
Itulah unsur modern yang dimiliki oleh aplikasi Qasir. Sedangkan unsur tradisional tetap dimiliki oleh Gubuk Tiwul dan berbagai produknya, antara lain berbagai macam olahan tiwul khas Gubuk Tiwul, Ngerangan. Menarik sekali bukan?
Desa Ngerangan dengan adanya terobosan yang dibuat oleh Mahasiswa KKN Tematik Undip maka harapannya dapat semakin meningkatkan kualitas Desa Wisata Ngerangan, khususnya bagi Gubuk Tiwul. Hal ini nantinya juga dapat menjadi percontohan bagi desa-desa wisata lainnya.
Penulis: Nandya Tasya Anggraeni
Mahasiswa Akuntansi PerpajakanUniversitas Diponegoro
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi