Keterlibatan perempuan dalam ketahanan pangan memiliki peran sangat penting dalam pemenuhan ketersediaan, keterjangkauan, dan keamanan dalam pemenuhan gizi keluarga. Perempuan sebagai tiang keluarga turut berperan aktif dalam tataran pangan keluarga.
Di masa transisi akibat pandemi Covid-19, persoalan pangan dan ketahanan pangan menjadi topik isu yang tidak kalah penting dibadingkan isu Covid-19 itu sendiri.
Hal ini mengundang perhatian salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Purwakarta, Ariff Maulana yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata di Klaten, Jawa Tengah bertema SDG’s desa koefisien gizi desa.
Baca juga: UPI: Seorang Mahasiswi Melakukan Demo Masak Makanan Bergizi Inovatif untuk Cegah Stunting Indonesia
Ariff mengajak ibu-ibu serta generasi muda desa karangpakel untuk membangun Gerakan KPK “Ketahanan Pangan Keluarga” dengan pemberian sosialisasi mengenai kondisi yang terjadi di sekitar desa atau wilayah yang dimana bahan pokok serta bumbu untuk kebutuhan rumah tangga terkadang kosong dan mahal pada masa pandemi.
“Menurut saya, Gerakan ini dirasa sangat membantu dikarenakan kebutuhan rumah tangga semakin mahal. Dengan adanya Gerakan ini menyadarkan saya untuk selalu memanfaatkan perkarangan rumah dengan baik karena kita tidak tahu dikemudian hari akan ada bencana apalagi setelah pandemi ini,” kata Ibu Siti yang menjadi peserta sosialisasi Gerakan ketahanan pangan keluarga (Senin, 18/07/2022).
Baca juga: KKN Tematik UPI: Poster Parenting Sebagai Media Edukasi dan Literasi Masa Pandemi
Selain Gerakan ini, Ariff juga mengajak generasi muda serta perempuan Desa Karangpakel untuk lebih peduli dengan hasil sampah yang mereka hasilkan dalam lingkup keluarga. Dengan membuat pupuk organik dari bahan bahan organik sampah keluarga, serta membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan plastic atau yang tidak bisa diolah dalam waktu yang singkat.
Penulis: Ariff Maulana
Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Purwakarta