Manfaat Daun Pegagan dalam Meningkatkan Sistem Imun

Daun Pegagan
Sumber: Dokumen Penulis

Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) adalah tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati banyak penyakit. Pegagan mengandung bahan aktif alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, steroid dan triterpenoid. Tiga termasuk golongan bioaktif yaitu triterpenoid, steroid dan saponin Antioksidan bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) yang banyak digunakan sebagai obat alami mengandung berbagai bahan aktif, kandungan bahan aktif itu adalah triterpenoid saponin. Bahan aktif triterpenoid saponin itu meliputi asiatikosida, centellosida, madekossida, asam asiatik dan komponen yang lain adalah minyak volatile, flavonoid, tannin, fitosterol, asam amino dan karbohidrat.

Bahan aktif triterpenoid saponin berfungsi untuk meningkatkan aktivasi makrofag yang menyebabkan meningkatnya fagositosis dan sekresi interleukin. Sekresi interleukin ini akan memacu sel β untuk menghasilkan antibodi.

Bacaan Lainnya

Triterpenoid adalah senyawa utama dalam pegagan yang memiliki peran penting untuk meningkatkan fungsi mental, memberikan efek menenangkan, dan merevitalisasi pembuluh darah untuk memperlancar peredaran darah ke otak.

Antioksida, salah satu komponen triterpenoid, menguatkan sel-sel kulit, meningkatkan perbaikan sel, menstimulasi sistem imun, dan berperan sebagai antibiotik alami. Brahmosida membantu memperlancar aliran darah dan merupakan protein penting bagi sel otak.

Baca Juga: Pemanfaatan Daun Gelinggang (Cassia alata L.) dalam Mengatasi Masalah Kulit yang Terinfeksi Jamur

Selain itu, pegagan juga mengandung kalsium, magnesium, fosfor, seng, tembaga, betakaroten, serta vitamin B1, B2, B3, dan C. Kandungan kimiawi lainnya meliputi tankunisida, isotankunisida, madekasosida, asam brahmik, asam madasiatik, meso-inositol, sentelosa, karotenoid, garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium, dan besi, serta vellarine dan zat samak yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.

Daun pegagan juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan kesehatan, termasuk sebagai penambah nafsu makan, peluruh air seni, pembersih darah, dan obat untuk berbagai penyakit seperti disentri, lepra, dan sipilis.

Getahnya juga bermanfaat untuk mengobati borok, nyeri perut, dan cacingan, sementara ekstraknya berguna untuk mengatasi luka pada penderita lepra dan gangguan pembuluh darah vena. Selain itu, semua bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai obat untuk berbagai kondisi seperti batuk, masuk angin, mimisan, radang pada paru-paru, dan disentri.

Baca Juga: Uji Kualitas Obat Tradisional Antidiabetes dari Buah Buncis dan Buah Pare

Senyawa alami yang dihasilkan oleh metabolisme tanaman obat telah terbukti memengaruhi sistem kekebalan tubuh, termasuk fungsi dan produksi sel imun serta sekresi antibodi.

Sejak zaman dahulu, Indonesia telah menggunakan tanaman sebagai obat tradisional, dengan lebih dari 7.000 spesies tanaman obat yang telah diteliti untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Salah satu tanaman obat yang telah diteliti adalah Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban).

Beberapa komponen bioaktif yang terdapat dalam tanaman pegagan meliputi asiatikosida, tankunisida, isotankunisida, madekasosida, brahmosida, brahminosida, asam brahmik, asam madasiatik, meso-inositol, sentelosida, karotenoid, hidrokotilin, vellarin, tanin, serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium, dan besi. Selain itu, terdapat juga fosfor, minyak atsiri (1%), pektin (17.25%), asam amino, vitamin B, zat pahit vellarine, dan zat samak.

Sistem imun adalah suatu sistem dalam tumbuh yang terdiri atas sel-sel penghasil senyawa tertentu dan senyawa tersebut bekerja secara kolektif dan terkoordinasi untuk melawan benda asing seperti kuman penyakit atau racun yang masuk ke dalam tubuh.

Beberapa komponen bioaktif pegagan sebagai antioksidan triterpenoid saponin berfungsi meningkatkan aktivasi makrofag yang meningkatkan fagositosis dan sekresi interleukin. Sekresi interleukin ini akan memacu sel untuk memproduksi antibodi (Besung,2009).

Sistem imun merupakan kemampuan tubuh untuk mengenali dan melawan mikroorganisme atau antigen berbahaya, serta mencegah kerusakan organ dan jaringan.

Sistem imun tersebar di seluruh tubuh, dengan sel induk (sytem cells) dari sistem imun yang terbentuk di sumsum tulang dan kemudian mengalami proses maturasi. Sel-sel ini dapat bermigrasi ke berbagai organ tubuh untuk mencapai kematangan. Sebagian besar sel imun bersirkulasi di seluruh tubuh, memberikan efek spesifik sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Kulit Berjerawat

Sistem imun juga bertanggung jawab untuk melindungi tubuh dari patogen dan penyakit, dengan modifikasi respon imun untuk meningkatkan atau menurunkan kekebalan tubuh disebut imunomodulasi.

Imunomodulator digunakan untuk pencegahan atau pengobatan berbagai penyakit yang terkait dengan gangguan kekebalan tubuh, dengan obat imunomodulator mengubah respon sistem imun melalui peningkatan (imunostimulator) atau penurunan (imunosupresif) produksi antibodi.

Tubuh manusia memiliki sistem kekebalan untuk melawan benda asing (patogen) yang akan ke dalam tubuh, atau biasa disebut imunitas tubuh. Imunitas tubuh adalah pertahanan tubuh manusia dalam menghalau patogen seperti bakteri, virus, dan patogen lainnya.

Apabila patogen berhasil masuk, tubuh akan mendeteksi jika patogen tersebut berasal dari luar tubuh,sehingga tubuh akan memberikan reaksi secara terkoordinir dari sel dan senyawa yang ada pada tubuh, dan akan memberi reaksi melawan patogen (Amalia dan Hiola, 2020:251; Sukendra, 2015:58).

Manfaat utama pegagan meliputi peningkatan sistem kekebalan tubuh, kemampuan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit seperti lepra dan gangguan memori.

Selain itu, pegagan juga dapat membantu menurunkan tekanan darah, memperlambat pertumbuhan keloid, dan meningkatkan produksi kolagen serta regenerasi jaringan. Antioksidan yang terkandung dalam pegagan, seperti flavonoid, berperan sebagai perlindungan alami tubuh.

Selain itu, senyawa triterpenoid dapat meningkatkan fungsi mental dan memberikan efek menenangkan, sementara asiatikosida dapat memperkuat dan merawat kulit, merangsang produksi sel darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh sebagai antibiotik alami.

Penulis:

Harzi Khairiah
Mahasiswa Program Studi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.