Pemanfaatan Daun Gelinggang (Cassia alata L.) dalam Mengatasi Masalah Kulit yang Terinfeksi Jamur

Daun Gelinggang
Sumber: Dokumen Penulis

Penyakit infeksi merupakan masalah yang sering ditemukan pada negara berkembang. Terutama yang terinfeksi jamur dapat berupa panu, kudis, kurap, ketombe. Bakteri, jamur, virus, dan parasit merupakan beberapa mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi.

Sebenarnya suatu organisme tidak terlalu patogen bagi manusia, tapi jika keadaan memungkinkan menginfeksi manusia. Terjadinya infeksi ini menjadi lebih mudah karena ada faktor predisposisi dan faktor predisposisi misalnya suka banyak berkeringat basah.

Indonesia terkenal dengan kekayaannya unsur biologi dengan potensi besar obat alami. Masyarakat Indonesia sejak dahulu telah menggunakan bahan alami yang ada di alam untuk mengatasi berbagai penyakit. Masyarakat biasanya menurunkan keyakinan empiris dari bahan alam dari generasi ke generasi. Salah satu dari banyak tanaman digunakan sebagai obat tradisional adalah gelinggang (Cassia alata L.).

Bacaan Lainnya
DONASI

Menurut Noor Hujjatusnaini ada beberapa cara penggunaan daun gelinggang (Cassia alata L.) secara tradisional yaitu yang pertama dengan cara  merebus daunnya  lalu airnya diminum, yang kedua dengan menghaluskan daun nya lalu ditambah sedikit air dan dioleskan pada permukaan kulit yang terkena. Dan yang ketiga daun yang segar lalu di gulung dan di gosokkan pada permukaan kulit.

Tanaman gelinggang  (Cassia alata L.) disebut juga dengan “candle bush” atau “ringworm Cassia,” adalah spesies tumbuhan yang berasal dari keluarga Fabaceae. Tumbuhan ini dibedakan berdasarkan ciri-cirinya yang khas. Daunnya lonjong, tersusun membentuk majemuk.

Bunganya yang indah berwarna kuning cerah dan terbentuk  dalam tandan panjang yang menarik perhatian. Gelinggang ini menyebar di wilayah tropis dan sub tropis dunia di berbagai wilayah termasuk Asia, Amerika dan Afrika.

Baca Juga: Mengenal Daun Bandotan (Angeratum conyzoides L) sebagai Agen Antikanker Payudara

Gelinggang atau sering dikenal dengan ketapang cina (Cassia alata L.) merupakan salah satu tanaman yang berasal dari dari Amerika tropis, yang biasanya tanaman ini mulai ditemui di dataran rendah hingga ke pegunungan 1.400 meter di atas permukaan laut.

Disetiap daerahnya penyebutan gelinggang berbeda-beda. Berikut ini beberapa nama lain gelinggang di antaranya ketepeng kebo (Jawa), ketepeng badak (Sunda), acon-aconan (Madura), sajamera (Hamahera),kupang-kupang (Ternate), tabankun (Tidore),Daun kupang, daun kupang dan greening Gajah (Sumatera).(Artanti, 2018).

Tanaman gelinggang  memiliki sejarah kegunaannya. Sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, terutama daun dan bunganya yang mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, dan senyawa antrakuinon yang memiliki sifat antijamur, antibakteri, dan antiinflamasi. Oleh karena itu, gelinggang secara tradisional telah digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti infeksi jamur, kudis, Eksim dan bisul.

Gelinggang mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, Saponin, tanin, steroid, antrakuinon, flavonoid dan Karbohidrat. Flavonoid pada tanaman herbal memiliki efek antiinflamasi, antialergi, antibakteri. Alkaloid bersifat antijamur karena dapat menghambat pertumbuhan jamur dengan cara melapisi dinding sel DNA jamur untuk menghambat pertumbuhan jamur.

Baca Juga: Mengenal Daun Bandotan (Angeratum conyzoides L) sebagai Agen Antikanker Payudara

Hal ini didukung oleh penelitian (Asmah Nurul, et al 2020) yang mengatakan  bahwa analisis metabolit sekunder ekstrak daun  gelinggang (Cassia alata L.), daun kering yang ditemukan menunjukkan adanya alkaloid, fenolik dan tanin.

Sementara itu, daun yang segar diketahui mengandung alkaloid, steroid, terpenoid, saponin, flavonoid, fenol, dan tanin. Metabolit sekunder pada daun gelinggang yang didapatkan adalah senyawa polar karena pelarut yang digunakan adalah polar.

Salah satu masalah kulit yang sering terjadi adalah panu. Malassezia Furfur adalah jamur yang menyebabkan panu. Panu merupakan suatu penyakit yang tidak berbahaya tetapi dapat mengganggu penampilan, sehingga menyebabkan seseorang yang terkena panu menjadi tidak percaya diri. Adanya panu ditandai dengan bercak putih pada kulit dan terkadang terasa gatal dan kemerahan di pinggiran bercak.

Dalam pengobatan di masyarakat daun geliggang yang diambil segar kemudian di gulung dan langsung di gosokkan pada bagian kulit yang terkena panu. Sehingga pada saat digosokkan senyawa metabolit sekunder akan keluar salah satunya alkaloid.

Di mana senyawa alkaloid ini memiliki sifat anti jamur. Hal ini didukung oleh penelitian (Triana Oktaviani et al 2018) Ekstrak metanol, fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat daun gelingang mempunyai aktivitas antijamur dan mampu mematikan pertumbuhan jamur furfur. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak daun gelinggang menghambat pertumbuhan Malassezia Furfur pada konsentrasi 50%, sama dengan konsentrasi ketozole 2%.

Baca Juga: Ternyata Daun Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus) Dapat Digunakan dalam Berbagai Pengobatan

Infeksi lain yang sering terjadi pada kulit kepala adalah ketombe. Pityrosporum ovale adalah jenis jamur penyebab ketombe. Ketombe bukanlah penyakit yang berbahaya, Tetapi Saat ini ketombe merupakan masalah yang umum terjadi pada masyarakat umum karena dapat menyebabkan kurangnya rasa percaya diri.

Hal ini umumnya terjadi karena kurang menjaga kebersihan kulit kepala. Di Indonesia penyakit kulit menduduki peringkat ketiga setelah penyakit infeksi pernafasan dan hipertensi. Ekstrak daun ketapang cina dapat dijadikan alternative untuk pengobatan ketombe.

Hal ini didukung oleh penelitian (Suryani, A.I, 2023) yang mengatakan bahwa Kandungan flavonoid 15% pada daun Gelinggang (Cassia alata L.) mempunyai aktivitas yang sangat tinggi terhadap Pityrosporum ovale. Dari penilitian tersebut ekstrak daun gelinggang dapat digunakan dalam mengatasi masalah ketombe yang disebabkan oleh jamur  Pityrosporum ovale.

Trichophyton adalah jamur parasit, Penyakit seperti, kurap, panu, dan kutu air, atau istilah lain dermatomikosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Trichophyton ini . Dematomikosis adalah istilah atau sebutan untuk penyakit yang disebabkan oleh jamur. Dermatofit termasuk jamur jenis Trichophyton.

Dermatomikosis, juga dikenal sebagai “kurap,” menyebabkan infeksi yang ditandai dengan terbentuknya area luka melingkar (infeksi) pada permukaan kulit. Daun gelinggang juga sering digunakan dalam masyarakat untuk mengatasi masalah kulit yang terkena kurap.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Noor Hujjatusnaini yang mengatakan bahwa  Ekstrak daun pekat (Cassia alata L.), efektif dapat digunakan sebagai obat untuk mengobati penyakit kulit dalam menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton dengan konsentrasi 60%.

Jadi pengobatan yang dilakukan secara turun menurun ternyata memiliki senyawa metabolic sekunder yang bermanfaat sebagai antijamur yang dapat mengatasi infeksi jamur pada kulit seperti panu, kudis, ketombe. Tidak hanya sebagai antijamur saja tetapi tanaman gelinggang memiliki manfaat sebagai antradang, antibakteri dan antialergi.

Dalam mengatasi masalah kulit yang terinfeksi jamur dapat di atasi dengan pengobatan obat yang diresepkan dokter. Selain itu dapat juga digunakan dengan pengobatan herbal salah satunya dengan daun gelinggang ini. Pengobatan herbal ini lebih aman dari efek samping dan harga nya lebih terjangkau karena berasal dari alam. Yang paling penting dalam mengatasi masalah kuli yang terinfeksi jamur adalah menjaga kebersihan tubuh terutama kulit.

Penulis: Nadila Aulia Zahra
Mahasiswa S1 Farmasi Stifarm Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI