Di tengah kemajuan teknologi, berbagai informasi dapat dengan cepat tersebar hingga ke penjuru dunia. Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan melalui media sosial. Dikutip dari sosiakita.com, cara konvensional untuk promosi dianggap kurang efektif dalam menyebarkan informasi. Digital marketing menawarkan fasilitas yang lebih baik kepada target market atau calon konsumen, sehingga keuntungannya lebih banyak.
Universitas 17 Agustus 1945 melalui Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengadakan program Matching Fund yang mana berisi para mahasiswa yang akan membantu pemberdayaan masyarakat di Desa Minggirsari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Pada tanggal 30 Oktober sampai 7 November 2021 sejumlah sebelas orang mahasiswa termasuk dalam kelompok yang memberdayakan pelaku seni di Minggirsari agar menjadi lebih profesional. Pemberdayaan kelompok seni tersebut meliputi pelatihan membuat proposal dana hibah dan pembuatan akun serta konten media sosial sebagai pemasaran digitalnya. Kegiatan ini dibimbing oleh dua Dosen Pembimbing Lapangan, yaitu Edy Wahyudi, S.H, M.Si dan Drs. Widiyatmo Ekoputro, M.A.
Kelompok Seni Wahyu Makunta Sari dan Putro Rukun Budoyo yang berfokus pada kesenian jaranan trail kreasi memiliki keunikannya sendiri. Karakteristik akan tarian yang lebih lincah dan bantengan yang garang adalah sebuah potensi yang belum tentu dimiliki oleh kelompok jaranan di daerah lainnya. Namun, para kelompok seni tersebut tidak memiliki media sosial sebagai tempat promosinya dan hanya mengandalkan banner tiap kali mereka mendapat tanggapan.
Melihat kurang optimalnya penyebaran informasi terkait kedua kelompok tersebut, mahasiswa Untag Surabaya membantu pemasaran digitalnya melalui media sosial, seperti Instagram. Hasil dari program ini adalah konten video dan foto beserta tulisan yang diharapkan dapat lebih mengenalkan kesenian jaranan trail kreasi di Desa Minggirsari kepada masyarakat di luar Minggirsari. Instagram Kelompok Seni Minggirsari dapat diakses melalui @kelompok.seni.minggirsari.
Program yang telah berakhir tersebut membawa kesan yang baik bagi mahasiswa Untag Surabaya. Salah satu tim dari pemberdayaan pelaku seni dan sekaligus penulis artikel ini, Eureka Ratna Nirmala, berharap dengan adanya program-program yang telah dijalankan dapat melestarikan kebudayaan jaranan di Desa Minggirsari dan para kelompok seninya dapat lebih profesional.
#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #Kampuskompeten http://www.untag-sby.ac.id/
Eureka Ratna Nirmala
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Editor: Diana Pratiwi