Mendengar kata LDR, tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. Mulai dari remaja hingga orang dewasa tentu pernah mendengarnya. Jadi, LDR itu apa, sih?
Hubungan jarak jauh atau yang sering disebut dengan long distance relationship (LDR) adalah suatu hubungan di mana pasangan terpisahkan oleh jarak fisik atau geografis yang tidak memungkinkan adanya kedekatan fisik dalam periode waktu tertentu.
Tidak sedikit pasangan yang memutuskan untuk LDR, baik yang masih pacaran maupun yang sudah menikah, baik remaja maupun orang dewasa. Salah satu faktor penyebab dari hal tersebut adalah karena adanya tuntutan profesi atau pekerjaan.
Seseorang yang telah berkomitmen terhadap pekerjaannya, harus menerima konsekuensi yang akan berimbas kepada keharmonisan suatu hubungan. Misalnya, ketika individu bekerja sebagai pengajar, Ia harus siap untuk dipindahkan, kapanpun dan di mana pun.
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan pasangan memutuskan untuk LDR adalah pendidikan. Seseorang yang menempuh pendidikan, harus siap merelakan segalanya, termasuk kedekatan fisik dengan pasangannya.
Bagi sebagian orang, LDR itu tidak apa-apa asalkan saling percaya dan setia. Akan tetapi, banyak pula orang yang enggan untuk menjalani hubungan LDR.
Ketika LDR, sepasang kekasih harus lebih effort dalam membina suatu hubungan. Perbedaan jarak dan waktu sangat mempengaruhi frekuensi pertemuan sehingga diperlukannya sikap untuk saling memahami.
Selain itu, kesiapan mental dan psikologis juga penting untuk keberhasilan suatu hubungan yang LDR. Pada dasarnya, LDR memang tidak mudah untuk dilakukan. Terlebih lagi, tidak sedikit dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari suatu hubungan yang LDR.
Misalnya, para pasangan yang sedang menjalin hubungan LDR seringkali membutuhkan usaha yang lebih dalam mempertahankan suatu hubungan dibandingkan dengan yang tidak menjalin hubungan jarak jauh.
Selain itu, komunikasi dan kejujuran juga menjadi hambatan/konflik dalam menjalin hubungan jarak jauh. Di sisi lain, terdapat dampak positif dari suatu hubungan LDR, yaitu seseorang lebih mandiri sehingga tidak selalu bergantung terhadap pasangannya.
Berdasarkan beberapa penelitian yang ada di Indonesia, dikatakan bahwa kunci dari langgengnya suatu hubungan adalah komunikasi.
Khususnya LDR, komunikasi adalah salah satu aspek terpenting. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ayu (2007), bahwa salah satu strategi untuk mempertahankan hubungan LDR adalah meluangkan waktu untuk berkomunikasi setiap hari.
Selain itu, Rubyasih (2016) pada penelitiannya juga mengatakan bahwa pasangan yang menjalani hubungan LDR perlu meningkatkan frekuensi komunikasi dalam suatu hubungan.
Di sisi lain, terdapat dua character strength yang bisa ditingkatkan oleh Individu dalam mempertahankan hubungan jarak jauh, di antaranya adalah Open Mindedness dan Integrity.
Sebelum membahas lebih lanjut, apa itu character strength? Kekuatan karaktermerupakan karakter baik yang mengarahkan individu pada pencapaian kebajikan (Virtue), atau trait positif yang terefleksi dalam pikiran, perasaan, dan tingkah laku (Park, Peterson & Seligman, 2004).
Peterson & Seligman mengklasifikasikan 24 kekuatan karakter yang bersumber pada 6 kebajikan yang bersifat universal.
Character Strength: Open-Mindedness
Ini berkaitan dengan fungsi kognitif seseorang. Open Mindedness adalah berpikir secara menyeluruh dan memandang suatu hal dari berbagai sisi atau mempertimbangkan bukti yang ada.
Artinya, ketika mengalami konflik dalam suatu hubungan khususnya LDR, jangan langsung menilai secara subjektif.
Tidak dapat dipungkiri, tidak sedikit orang yang ketika sedang marah tidak mampu mengontrol emosinya sehingga langsung menyimpulkan sesuatu tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu.
Akan tetapi, belajarlah untuk menilai secara objektif dengan mengumpulkan beberapa informasi yang ada, maka penyesalan akan tiada.
Character Strength: Integrity
Integrity adalah karakter yang mengacu pada kejujuran. Salah satu kunci dari suatu hubungan yang LDR adalah saling percaya. Kepercayaan lahir dari kejujuran.
Oleh karena itu, sekecil apapun hal yang dilakukan atau dilalui, belajarlah untuk jujur terhadap pasangan. Dengan begitu, timbullah rasa saling percaya satu sama lain. Membangun kepercayaan tidaklah mudah, maka jangan pernah mengkhianati kepercayaan seseorang.
Dengan demikian, ketika ingin mempertahankan suatu hubungan yang terpisah oleh jarak, perkuatlah dua character strength di atas agar hubungan dapat bertahan lama.
Penulis: Tiara Putri Carnelian
Mahasiswa Psikologi, UIN SGD Bandung
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Referensi:
Ayu, A. D. P. N. (2007). STRATEGI KOMUNIKASI MEMPERTAHANKAN LONG DISTANCE ROMANTIC RELATIONSHIPS (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Mempertahankan Long Distance Romantic Relationships Pada Pasangan Berpacaran (20-28 tahun) Berbeda Kota, Ketika Salah Satu Pasangan Bera (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
Peterson, C.& Seligman, M.E.P (2004). Character strengths and virtues; A handbook and classification. New York: Oxford University Press, Inc.
Prihantoro, E., & Anisah, N. (2022). Komunikasi Interpersonal Penyelesaian Konflik dan Mempertahankan Komitmen pada Pasangan Kekasih yang sedang Long Distance Relationship (LDR). BroadComm, 4(2), 63-72.
Rubyasih, A. (2016). Model komunikasi perkawinan jarak jauh. Jurnal Kajian Komunikasi, 4(1), 111-121. Suryani, A., & Nurwidawati, D. (2016). Self disclosure dan trust pada pasangan dewasa muda yang menikah dan menjalani hubungan jarak jauh. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 7(1), 9-15.
