Menghadapi Tantangan Ketahanan Pangan di Serang

Tantangan Ketahanan Pangan di Serang
Ilustrasi Pangan (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Ketahanan pangan merupakan aspek yang sangat penting, terutama bagi wilayah seperti Serang, yang menjadi salah satu pusat produksi pangan di Provinsi Banten.

Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perubahan iklim global yang semakin nyata, menjaga stabilitas pangan di Serang menjadi tantangan yang memerlukan pendekatan terpadu dari berbagai pihak. Pemerintah daerah, petani, dan instansi terkait telah berkolaborasi dalam mengambil langkah-langkah untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan.

Sebagai pusat pemerintahan Provinsi Banten, Kota Serang memainkan peran kunci dalam menjaga ketahanan pangan wilayah sekitarnya. Namun, seperti kota besar lainnya, Serang juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk fluktuasi harga bahan pokok, perubahan cuaca yang tidak menentu, serta tantangan logistik dalam distribusi pangan.

Bacaan Lainnya

Ketahanan pangan terwujud ketika semua orang setiap saat mempunyai aspek fisik, sosial, dan ekonomi untuk makanan yang cukup, aman, dan bernutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dan pilihan makanan untuk kehidupan yang aktif dan sehat. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan, mencakup peningkatan produksi lokal, diversifikasi sumber pangan, serta penguatan infrastruktur distribusi.

Tantangan dalam Ketahanan Pangan

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Serang adalah fluktuasi harga bahan pokok yang sering terjadi akibat cuaca yang tidak menentu. Perubahan iklim menyebabkan variabilitas hasil panen, yang memengaruhi ketersediaan dan distribusi pangan.

Kondisi ini membuat ketidakpastian dalam produksi pangan, terutama beras, yang menjadi bahan makanan pokok di wilayah ini. Ketergantungan yang besar pada beras menambah tekanan pada sektor pertanian; jika produksi terganggu, dampaknya akan langsung dirasakan oleh masyarakat.

Masalah logistik dan distribusi pangan menjadi tantangan yang signifikan, terutama di wilayah pedalaman atau jauh dari pusat kota. Keterbatasan akses jalan dan sarana distribusi dapat mempengaruhi keterjangkauan harga pangan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.

Untuk mengatasi tantangan ini, Pemerintah Kabupaten Serang, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), berusaha memperbaiki rantai distribusi agar pangan dapat didistribusikan secara merata ke seluruh wilayah, dengan harga yang tetap terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi dampak dari ketergantungan pada komoditas tertentu serta menstabilkan pasokan pangan.

Baca juga: Strategi Ketersediaan Pangan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Langkah-Langkah Pemda Serang

Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah daerah Serang telah melakukan beberapa inisiatif penting meliputi:

1. Program Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD)

Pemerintah Kota Serang telah menyimpan stok pangan di Bulog Sub Divre Serang. Saat ini, cadangan mencapai 129,89 ton dan siap digunakan untuk mengantisipasi situasi darurat, seperti lonjakan harga atau bencana alam​.  (Muhilmi, 2024).

2. DKPP Kabupaten Serang

DKPP Kabupaten Serang (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) juga mendorong perluasan lahan tanam melalui program Gerakan Tanam Padi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan luas tanam guna menjaga ketersediaan beras, yang merupakan komoditas utama di Serang. Selain itu, pemerintah mendukung pertanian organik dan diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras​.

3. Sosialisasi dan Pelatihan

Sosialisasi dan pelatihan mengenai keamanan pangan diselenggarakan melalui Roadshow Sosialisasi Keamanan Pangan bagi Pelaku Usaha Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) di BPP Binuang.

Pada acara tersebut, perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Serang menjadi narasumber utama, dengan materi yang membahas “Pemilihan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan Pemenuhan Persyaratan Dasar pada Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha di Bidang Pertanian”.

Tujuan dari materi ini adalah untuk membantu pelaku usaha memahami regulasi serta persyaratan perizinan yang relevan dalam bidang pertanian.

Selain itu, Ibu Ria dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang turut memberikan paparan yang berjudul “Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) dalam Perizinan Berusaha Bidang Pertanian.

Dalam sesi tersebut, Ibu Ria menjelaskan secara rinci prosedur dan persyaratan yang perlu dipenuhi oleh pelaku usaha untuk mendapatkan persetujuan PKKPR, yang menjadi salah satu syarat penting dalam perizinan terkait pemanfaatan lahan pertanian.

Materi ini bertujuan untuk memastikan bahwa penggunaan lahan sesuai dengan peraturan tata ruang, sehingga dapat mendukung pengembangan usaha di bidang pertanian dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

4. Gerakan Pangan Murah

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Serang rutin menggelar gerakan pangan murah di berbagai kecamatan, seperti di Kecamatan Carenang. Inisiatif ini membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus menjaga daya beli mereka selama terjadi kenaikan harga.

5. Diversifikasi Pangan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang mendorong diversifikasi sumber pangan dengan memperkenalkan alternatif seperti umbi-umbian, jagung, dan sayuran lokal. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada beras dan masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dalam asupan pangan mereka.

Diversifikasi ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan di masa depan, tetapi juga memperkaya pola makan masyarakat, menjadikan asupan gizi lebih beragam dan seimbang. Langkah-langkah ini dirancang untuk menciptakan sistem pangan yang lebih tangguh, mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan,  sehingga ketahanan pangan menjadi lebih stabil.

6. Peningkatan Infrastruktur Pertanian

Upaya perbaikan infrastruktur pertanian, termasuk pengelolaan irigasi yang lebih baik, menjadi fokus pemerintah. Dengan sistem irigasi yang efektif dan penerapan teknologi pertanian modern, Dengan sistem irigasi yang lebih baik dan penggunaan teknologi, diharapkan produktivitas lahan dapat meningkat, sehingga stabilitas produksi pangan dapat terjaga (Mutho, 2024).

Menghadapi tantangan ketahanan pangan di Serang memerlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Upaya strategis seperti peningkatan cadangan pangan, diversifikasi produk, dan pemberian edukasi kepada pelaku usaha sangat penting untuk memperkuat posisi Serang sebagai salah satu pusat ketahanan pangan di Banten. Dengan dukungan yang tepat dan kebijakan yang efektif, ketahanan pangan di Serang dapat terjaga meskipun menghadapi berbagai rintangan.

Ketahanan pangan di Kota Serang harus dikelola dengan mengacu pada empat pilar ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, pemanfaatan pangan, dan stabilitas pangan:

1. Ketersediaan Pangan:

Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa produksi pangan lokal mencukupi kebutuhan masyarakat. Langkah seperti peningkatan produksi lokal melalui program pertanian dan diversifikasi sumber pangan sangat penting untuk memastikan pasokan yang memadai dan berkelanjutan.

2. Akses Pangan:

Peningkatan aksesibilitas pangan bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil, harus diutamakan. Program seperti penguatan infrastruktur distribusi dan gerakan pangan murah membantu masyarakat memperoleh pangan dengan harga terjangkau, sehingga semua lapisan masyarakat dapat menikmati pangan yang berkualitas.

3. Stabilitas Pangan:

Ketahanan pangan harus dijaga dari waktu ke waktu, termasuk dengan upaya menghadapi fluktuasi harga dan dampak perubahan iklim. Program cadangan pangan dan pengelolaan distribusi yang efektif akan membantu menjaga stabilitas pasokan pangan di Serang.

4. Pemanfaatan Pangan:

Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola makan yang seimbang dan beragam perlu digalakkan. Peningkatan kualitas pangan dan diversifikasi menu dapat meningkatkan status gizi masyarakat, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada satu jenis bahan pokok, seperti beras.

Dengan menerapkan pendekatan yang berfokus pada empat pilar ini dan melibatkan semua pihak yang terkait, Kota Serang dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Kolaborasi yang solid akan memungkinkan Serang mengembangkan sistem pangan yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan masa depan.

 

Penulis: Andrew Christian Handoyo
Mahasiswa Teknologi Pangan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Referensi

Muhilmi, Nahrul. (2024). Stok Pangan Kota Serang Aman hingga Akhir Tahun. https://www.radarbanten.co.id/2024/10/01/stok-pangan-kota-serang-aman-hingga-akhir-tahun/.

Mutho, Izzul. (2024). Kabupaten Serang Jadi Basis Ketahanan Pangan Banten.  https://banten.nu.or.id/banten-raya/kabupaten-serang-jadi-basis-ketahanan-pangan-banten-cMELU

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.