Kopi merupakan salah satu minuman yang tak asing lagi bagi penduduk Indonesia, terutama bagi para pencinta kopi. Rasa pahitnya yang khas membuat orang terpikat untuk selalu meneguk melewati kerongkongan lalu merasakan nikmatnya meminum kopi.
Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, setiap tahun konsumsi kopi di Indonesia semakin meningkat. Seperti di tahun 2021 konsumsi kopi sebanyak 370 ton per tahun.
Tak heran mengapa banyak petani memilih perkebunannya ditanam kopi, terutama di daerah yang memang subur dengan tanaman kopi.
Rasa pahit kopi tidak hanya dirasakan ketika Kita meminum kopi, melainkan perjuangan petani kopi dalam merawat biji kopi tersebut.
Baca juga: Ampas Kopi yang Bernilai Tinggi
Gena, Salah satu petani kopi yang merasakan pahitnya perjuangan itu. Beliau menjadi petani kopi kurang lebih 7 tahun, dengan pengetahuan dan modal seadanya.
Kelebihan kopi gayo yang diproduksi ini berasal dari biji kopi yang mana langsung dipetik dan diolah oleh petani setempat dengan kualitas kopi yang bagus sehingga cita rasa yang terdapat dalam kopi sudah tidak diragukan lagi dan sangat khas dengan aroma lokal.
Kopi gayo menjadi salah satu jenis kopi yang ditanam oleh Gena, kopi yang merupakan komoditi kopi arabika yang terkenal dengan cita rasanya yang khas. Melihat para petani kopi yang hanya menjual ke pengepul, membuat ia ingin memproduksi sendiri kopi gayo dengan harapan menambah nilai jual.
Tak hanya itu, Beliau juga ingin mengangkat daerahnya yang menghasilkan kopi gayo berkembang ke berbagai daerah di Indonesia.
Akan tetapi, karena masih diolah oleh perorangan sehingga masih diproduksi dalam jumlah kecil dan masih harus meningkatkan effort agar kopi dapat cepat tersebar ke seluruh pelosok Indonesia.
Baca juga: Kopi: Bahayakah sebagai Teman Mahasiswa untuk Begadang?
Usahanya tak pantang menyerah, di tahun 2020 Gena merintins “Bintang Coffe” sebagai produk kopi gayo dari produksinya sendiri, di masa pandemi yang membuat semua orang dibatasi dalam beraktifitas.
Dengan bermodalkan lahan kopi dan membeli kopi dari para petani sekitar daerahnya untuk diolah sendiri, melahirkan kopi gayo yang memiliki varian rasa yang berbeda.
Bintang Coffee menyediakan bubuk kopi siap seduh yang memiliki 2 varian rasa yaitu rasa asam yang otentik dan rasa pahit yang khas dengan kopi sejenis lainnya.
Gena melihat peluang yang tersedia di wilayahnya yang mana belum banyak yang menjual kopi gayo dalam bentuk kemasan sehingga produk yang Gena jual dapat berbeda dari kopi kemasan lain.
Ini merupakan suatu langkah yang tepat untuk memudahkan para pecinta kopi gayo agar dapat menikmatinya dalam bentuk instan dan praktis.
Pada awalnya kopi yang di racik oleh Gena memiliki rasa yang aneh dan belum dapat diterima oleh temannya yang menyicipinya, namun dengan tambahan pengetahuan dari berbagai sumber sekaligus pengalaman menjadi petani kopi yang lumayan cukup lama membuat Gena menemukan resep yang pas utnuk kopi gayo racikannya itu.
Baca juga: Cascara: Limbah dari Proses Pengolahan Kopi Memiliki Banyak Manfaat terhadap Kesehatan
Hal yang saat ini menjadi ancaman bagi Gena adalah semakin banyaknya kopi kopi instan yang dijual dengan berbagai varian rasa dan mengikuti trend masa kini, maka dapat mempengaruhi tingkat penjualan kopi gayo yang kami produksi. Untuk itu harus ada upaya terobosan-terobosan baru dengan menciptakan varian rasa yang sedang digandrungi masyarakat.
Hingga saat ini, Bintang coffe masih memproduksi dengan berbagai macam varian rasa kopi gayo baru sehingga dapat memiliki pangsa pasar yang lebih luas.
Tim Penulis:
– Wardi la idi
– Muhammad Rizqi Al Fajri
– Fitri Rohmatun Uyun
– Sintia Dewi Kartikasari
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pamulang